'Kim Jisoo' batin Jennie bergejolak menatap sepasang mata yang kini bertemu pandang dengannya, sementara Jisoo hanya mengamati gadis di depannya dengan penuh kekhawatiran, dia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi barusan kepada gadis ini"apa ada yang terluka?" tanya Jisoo sekali lagi karena tidak kunjung mendapatkan jawaban yang diinginkannya, Jisoo mencoba mengecheck pada bagian lutut maupun sikut gadis ini untuk memastikan kekhawatirannya
"sial, mereka benar benar keterlaluan sekali" kesal Jisoo sambil sedikit menunduk berusaha membersihkan lutut Jennie yang terlihat sedikit kotor karena terjatuh barusan, tanpa Jisoo sadari Jennie hanya bisa menggigit bagian bawah bibirnya berusaha untuk tidak tersenyum karena perlakuan Jisoo
"terima kasih" itulah satu kalimat yang keluar dari mulut Jennie, mendengar itu Jisoo segera menegakkan badannya lalu menyungingkan senyumnya "tidak apa, ini bukan masalah besar"
"ngomong-ngomong, kemana arah tujuanmu? aku akan mengantarkanmu, aku takut wartawan wartawan tadi kembali mengejarmu" lanjut Jisoo
"ah, aku akan menelpon manag-" kalimat Jennie terhenti tepat ketika dia mencoba meraba kantong celana miliknya dan baru menyadari bahwa handphonenya tidak berada bersamanya "shit" Jennie mengutuk dirinya karena menitipkan handphone bahkan pasportnya pada managernya
Menyadari perubahaan ekspresi Jennie yang cukup signifikan, Jisoo hanya dapat menaikkan salah satu alisnya, bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi pada gadis di depannya ini "ada apa?"
"handphoneku ada di managerku" ujar Jennie sambil memanyunkan bibirnya "oh" Jisoo nampak berpikir, lalu dengan sedikit keraguan dia menyodorkan handphone miliknya
"maaf aku tidak bermaksud lancang, tapi kalau kau mau, kau bisa menghubunginya lewat handphone milikku" canggung Jisoo sambil menggaruk tengkuk lehernya
Jennie tersenyum kecil melihat kecanggungan di wajah Jisoo "kenapa kau harus meminta maaf?" tanpa basa basi Jennie bergegas mengambil alih handphone milik Jisoo lalu mengetikkan beberapa tombol sebelum pada akhirnya menempelkan handphone tersebut pada telinganya "gomawo" bisiknya pada Jisoo sebelum akhirnya dia berbincang dengan orang yang di hubunginya dari balik telepon, yakni managernya.
"ah nee, baiklah,-" Jennie mengedarkan pandangan matanya ke arah sekitarnya sambil membenarkam kacamata hitamnya "aku akan menunggumu di ruang tunggu depan toko YSL, oppa" Jennie sedikit mengangguk "nee, arraseo, bye" tuturnya sebelum mematikan panggilan tersebut
"terima kasih" Jennie tersenyum lebar sambil menyodorkan handphone milik Jisoo
"gwenchana, bukan masalah besar" ujar Jisoo sambil mengambil handphone itu dari tangan Jennie "jadi managermu sudah menuju kesini?" tanya Jisoo berusaha untuk mencari topik pembicaraan
"iya, katanya dia sedang menuju ke sini secepatnya" Jisoo hanya mengangguk tanda mengerti, tidak ingin pembicaraan ini putus begitu saja Jennie berinisiatif untuk sekedar berbasa-basi "lalu kau? kemana tujuanmu nona? apa kau tidak terlambat karena membantuku?"
ya, walaupun Jennie sebenarnya mengetahui bahwa Jisoo kesini bukan karena dirinya sendiri melainkan mengantar Jane Ninie (alias Ahyeon yang menyamar) tapi lebih baik berpura pura bodoh agar tidak dicurigai bukan?
"ohh, itu, aku mengantar temanku tadi.. dia akan kembali ke Korea dan aku tidak tahu kapan aku akan bertemunya kembali jadi, ya.. ehm aku berusaha untuk mengantarkannya" Jisoo menggaruk kepalanya, canggung. dia agak merutuki kecanggungannya sendiri yang mengakibatkan dia melontarkan terlalu banyak cerita yg mungkin bisa saja membuat gadis didepannya ini tidak nyaman "maaf aku terlalu banyak bercerita, aku- ehm ah sudahlah lupakan saja" tambahnya
YOU ARE READING
Unexpectedly (Jennie x Jisoo Blackpink, Jensoo)
RomanceJensoo (Jennie X Jisoo Blackpink) ✔️ Bahasa Indonesia 🇮🇩 Warning ⚠️ GxG, 18+ "i think you are my serendipity. i wasn't even looking for you and i wasn't even expecting you, but i'm kinda lucky i met you."