.
.
.Yonjung pov
Aku berlari sekuat tenaga menuju rumah sakit,dua puluh menit yang lalu pegawai rumah sakit mengabariku jika ibu dalam keadaan kritis.mendengar kabar itu tanpa berfikir apapun lagi setelah meminta izin pada bosku, aku segera pergi meninggalkan pekerjaanku .sesampainya dirumah sakit,aku melihat para tenaga medis tengah berjibaku,berusaha menolong nyawa ibuku. Saat itu aku hanya bisa berdoa kepada tuhan agar mau memberikan belas kasih nya untuk permohonanku.
Tiga puluh menit berlalu,suasana didalam ruang icu mulai tenang,sepertinya mereka berhasil mengembalikan kesadaran ibuku. Tak berselang lama dokter datang keluar dan menghampiriku."Dokter, bagaimana kondisi ibuku... ?" aku bertanya dengan penuh rasa cemas
"Keadaan nya tadi sempat memburuk, tetapi syukurlah kita bisa melewatinya, kau tak perlu cemas,hanya saja.... " dokter berhenti bicara
"Hanya .... Apa dokter?? " ucapku penasaran
"Saat ini kita benar benar berpacu dengan waktu, operasi ibumu Harus segera dilakukan "
"Kalau begitu lakukan saja secepatnya dokter, lakukan apapun yang kau bisa aku mohon" aku mengatupkan kedua tanganku
"Tentu, aku akan melakukannya, hanya saja sulit sekali mendapatkan donor untuk saat ini, kita berdoa semoga saja penolong itu segera datang, aku harap kau tidak berputus asa"
"Bagaimana ini...? " aku menatap dokter dengan perasaan yang tak bisa tergambarkan
Setelahnya dokter dan perawat pamit pergi, dan Kini hanya aku yang berdiri termenung ,memikirkan kapan donor itu akan datang,dan dari mana aku bisa mendapatkan uang untuk biaya untuk operasi ibuku yang besar itu.
aku menatap kearah jendela,diluar hujan turun begitu derasnya.tiba tiba saja fikiranku tertuju pada seseorang.......
..
Sementara itu sejak pertengkarannya dengan yeri,yoongi masih mendiamkannya hingga saat ini,yoongi akan bekerja seharian diluar rumah,jika dirumah pun dia hanya akan berdiam diri didalam studio musik miliknya.dia benar benar mengacuhkan istrinya kali ini.
"aku tidak pernah melihat tuan muda semarah ini nona" bibi nam yang juga tau masalah ini mulai berkomentar
"aku tau,ini salahku bi..."
"aku akan mengantar teh ini,sembari bicara padanya..."
"bi,berikan saja teh itu padaku,biar aku yang akan pergi biarkan aku yang bicara padanya"
"baiklah...ini" nampan teh itu dengan segera berpindah tangan,yeri pergi menuju studio, mengetuk pintu dan mencoba masuk.
Yoongi menyadari kedatangan istrinya
"Ada apa kau kemari"
yoongi benar benar mengacuhkan dirinya,dan yeri benar benar tak tahan dengan situasi seperti ini....
"oppa ,maafkan aku"
yoongi mulai balik menatap yeri
"apa kau fikir aku terlalu mudah bagimu?"
"oppa...."
"pergilah,aku sibuk....."
"tapi aku hanya..."
yoongi tetap mengabaikan yeri.merasa situasi menjadi memanas ,mungkin sebaiknya ia pergi darisana,yoongi terlihat masih sulit untuk diajak berbicara........
Waktu menunjukan pukul tujuh malam,yoongi tengah menatap hujan yang turun dengan derasnya,tetapi lamunan itu seketika harus terhenti saat tiba tiba tiba saja bel rumahnya ditekan seseorang,yoongi berjalan kearah pintu,sementara dari arah atas yeri juga hendak turun.
Yoongi membuka pintu,seorang wanita muda berdiri dengan tubuh menggigil dan pakaian yang basah kuyup.
"tuan....." gadis itu memanggil dirinya"kau...." yoongi masih berdiri memperhatikan gadis dihadapannya,ia masih begitu mengingatnya....go yonjung,gadis yang ditolongnya beberapa hari lalu....
" masuklah..."yoongi mempersilahkannya masuk,akan tetapi gadis itu menolak .dengan tiba tiba saja dia bersimpuh dihadapan yoongi,melihat ini tentu saja yoongi menjadi terkejut.
"apa yang kau lakukan??" yoongi melangkah mundur
"tuan tolong bantu aku....." tanpa babibu yonjung bersujud dan menangis tersedu didepan pria itu. Yoongi sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan gadis itu.
Saat itu yeri yang juga melihat kedatangan yonjung segera menghampirinya,dan mengajaknya masuk kedalam....
Yoongi masih berdiri,sementara yeri duduk bersama yonjung yang masih terisak menceritakan masalahnya,yeri mencoba menenangkan gadis itu,
"aku akan menolongmu" yoongi membuka suara
"terimakasih tuan,terima kasih atas bantuanmu,apapun.....apapun akan kulakukan untuk bisa membalas kebaikanmu tuan,,terimakasih". yonjung mengatupkan kedua tangannya dan bersimpuh dihadapan yoongi,
"hanya jika kau bersedia untuk mengandung anakku..."
bagai disambar petir,kedua wanita itu terkejut mendengar perkataan yoongi....
"op.....pa " yeri masih tak percaya dengan apa yang didengarnya
sementara yonjung hanya bisa terdiam,dia masih mencerna semua yang yoongi katakan....
"apa kau sadar apa yang kau katakan ??'"yeri menghampiri yoongi dengan perasaan kecewa
"bukankah ini yang kau inginkan??"yoongi melirik dengan tatapan yang sulit digambarkan
"tapi bukan dia orangnya,gadis itu masih muda,tidak!kita tidak akan melakukannya"
"kenapa tidak?dia membutuhkan uang kita,dan kita juga membutuhkan bantuannya"
"oppa,tapi tidak dengan dia,bagaimana dengan masa depannya ,apa kau tidak memikirkan hal itu? tolong jangan karna kau marah padaku,kau berani mengambil keputusan ini"
"aku ....aku bersedia melakukannya tuan..." ucap yonjung bergetar, itu membuat yeri semakin terkejut.
"Tunggu,keputusan macam apa ini,kita tidak akan melakukannya" yeri menatap kedua orang dihadapannya.
Tapi sedikitpun yonjung merasa takut,keputusannya sudah bulat ,hanya ini satu satunya cara untuk bisa menolong ibunya saat ini, persetan dengan masa depannya,bukankah semua sudah hancur sejak dulu?"tidak...yonjung Ssi,kami akan membantumu tapi tidak dengan cara seperti ini...."yeri berbalik menghampiri yonjung.
"Tidak nona......,jika kau bisa membantuku,kenapa aku juga tidak bisa membantumu??" dengan mata berkaca kaca
yoongi dan yeri saling menatap dalam diam...
"setidaknya aku ingin menjadi orang yang tau membalas budi"
Malam itu benar benar akan menjadi sejarah panjang dalam kehidupan mereka bertiga.....
*********
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch your Heart
FanfictionYonjung terjebak disituasi tak terduga,pertemuannya dengan pria bernama min yoongi seketika mengubah hidupnya.