**
*
Kim Yechan.
Itu adalah nama yang sengaja Yechan berikan saat tahu bahwa Yechan dikatakan tak selamat dalam kecelakaan.
Jaehan sendiri selalu menceritakan apa adanya. Walau sampai sekarang pun ia masih meragukan.
Benarkah Yechan tak selamat, atau itu hanya cerita yang dikarang oleh keluarga untuk memisahkan mereka.
Jaehan ingin percaya bahwa Yechan masih ada, tapi jika memang ada, dimana pria itu sekarang berada?
Mengapa tak datang padanya?
Mengapa tak menemui anaknya?
Namun, jika meninggal pun, mengapa ia tak diijinkan untuk datang ke makamnya?
Beruntung Yechan kecil tidak banyak bertanya soal appa-nya. Kini, anaknya sudah tumbuh menjadi bocah yang lucu. Terkadang menjadi penurut, namun tak jarang juga banyak menuntut. Layaknya anak-anak yang tak terhindarkan dari fase tantrum.
Kadang menjengkelkan, namun lebih sering membuat gemas Papa-nya.
Yang tak bisa Jaehan hindari adalah semakin hari anak itu bahkan semakin mirip saja dengan ayahnya.
Jika seperti itu, bagaimana Jaehan bisa lupa?
Semua hal menyakitkan, menyedihkan, membahagiakan, tak ada satupun yang bisa Jaehan lupakan.
Kadang, Jaehan merasa bahwa ia baik-baik saja tanpa Yechan. Namun, ada saat di mana ia merasa rindu sekali sampai rasanya ingin mati.
Bagaimanapun, Yechan adalah laki-laki yang sudah mencuri hatinya sejak ia masih menjadi milik Hangyeom.
Semua rasa senang yang Yechan berikan dan juga luka yang sempat pria itu torehkan ... tak akan mampu Jaehan lupa.
Satu hal yang pasti, Jaehan masih mencintainya. Akan selalu mencintainya.
Foto Yechan yang Jaehan miliki pun hanya sedikit. Beruntung ia tak pernah membuangnya. Karena itu juga Jaehan bisa memberitahu Yechan kecil bagaimana rupa ayahnya.
Shin Yechan. Pria yang meninggalkannya, tanpa kata, tanpa suara, dan tanpa janji untuk kembali padanya.
Karena meski semua berkata laki-laki itu sudah mati, namun Jaehan masih merasakan kehadirannya selama ini.
Mungkin Yechan ada, hanya tidak ingin mendekati mereka.
Mungkin Yechan ada, hanya tidak mau lagi menemuinya.
Sepuluh tahun berlalu dan Jaehan masih merasa pilu.
"Papa, kenapa papa memberiku nama yang sama seperti appa?"
Jaehan diam lama, lalu menjawab jujur apa adanya, "Karena Papa ingin selalu mengingatnya. Papa ingin setiap kali melihatmu, saat itu juga papa merasakan bahwa appa-mu ada bersama kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair✅
FanfictionHangyeom adalah pria baik, namun sayangnya naif. Sementara Jaehan merasa Hangyeom tak cukup memberi sesuatu yang ia cari. Sesuatu yang Yechan miliki dan mampu pria itu beri.