Sticks and Stones Part 6

39 1 0
                                    

Background Music: SUHO - Grey Suit

Tok tok

"Ne?"

Aku dengan santai memulai pagiku di hari pertama dari liburan dua hari ketika aku mendengar ketukan ringan di pintu.

Siapa sih, pagi-pagi begini udah ngetok pintu aja?

"Suho, ada waktu sebentar?"

Hah? Kok Yixing tiba-tiba ngetok pintu? Ada angin apa ini?

"Jamkkaman!"

Sudah beberapa hati sejak Yixing pindah ke Bellflower Court. Meskipun dia benar-benar membuat keributan pada malam pertamanya di sini, aku jarang melihatnya lagi sejak itu. Kalau dipikir-pikir, ini pertama kalinya dia mengunjungi kamarku.

Kalau dipikir-pikir, ini pertama kalinya dia dateng ke kamarku.

Aku membuka pintu dan menemukan Yixing membawa setumpuk bahan penelitian.

Aku membuka pintu dan menemukan Yixing membawa setumpuk bahan penelitian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selamat pagi. Kamu punya waktu libur dua hari, kan?"

"Iya. Wae geurae?" tanyaku kebingungan.

"Jangan lupa istirahat, ya? Aku yakin kalo kamu capek pindahan dan mulai kerja di Institut Hewan Nasional Exordium, apalagi perawatan macan tutulnya menunggu kamu."

"Kamu juga harusnya begitu. Kamu udah merawat mereka penuh waktu selain memeriksa hewan lain. Dan macan tutul bahkan bukan keahlian kamu."

Yixing tersenyum. "Gwechanna. Aku masih kuat, kok."

Ini orang sok banget, pake acara bilang kuat segala.

"Tetep aja, Yixing. Kamu jangan kerja berlebihan."

Dia pasti cuma pengen baik-baikin aku aja. Lagian, kita kan ada di tim yang sama buat urus macan tutul yang sama.

"Oh iya. Kamu ada rencana apa pas liburan ini?"

Aku berpikir sejenak. "Nggak ada. Seperti yang kamu bilang, aku baru aja pindahan dan pekerjaan baruku bikin aku sibuk. Rencanaku dua hari ini adalah mengisi ulang energiku."

"Bagus." Yixing tersenyum kembali. "Kayaknya kamu punya waktu buat baca risetnya."

Aku sedikit kesal, "Ya iyalah! Secara, aku ini kan peneliti. Jadi, membaca adalah keseharianku. Kayaknya, kamu begitu juga deh."

"Baguslah, kalo begitu. Kalo begitu, ini jadi buat bahan bacaan kamu ya?"

"Oke. I-ge mwoya?" Mataku terbelalak karena terkejut saat aku melirik materi penelitiannya. "Referensi untuk operasi dan perawatan terkait...? Riwayat kesehatan dari spesies serupa di fasilitas lain...? Banyak banget! Kamu kapan kumpulin ini semua? Kamu pasti harus langsung menghubungi dokter bedah yang merawat untuk mendapatkan data seperti ini, kan?"

"Gimana bilangnya, ya? Aku kan punya banyak temen dan kenalan."

"Tapi tetep aja, aku gak percaya kamu bisa kumpulin ini semua dalam waktu singkat."

STICKS & STONESWhere stories live. Discover now