01

580 57 1
                                    








[Wahai oldest dream apa yang membawa mu datang kepada dunia ini?]

Seorang pria berambut putih itu menanyakan kepada ku.

Tempat ini gelap tidak ada apa pun disini seperti di tempat yang sangat hampa di situlah seseorang berdiri di depan ku

Keberadaan nya menanyakan tujuan ku ada disini

[Aku tidak tahu]

[Apakah kamu tersesat?, jika anda mau saya akan mengantar anda kembali ke kereta itu wahai oldest dream]

[Tidak...., aku tidak mau kembali kesana] dengan suara yang sedikit gemetar aku berusaha menjawab

Sosok pria yang tak ku kenal itu pun terdiam sejenak , matanya melihat ke arah ku dengan tatapan yang tidak aku ketahui

Tanpa sengaja mata kami pun bertemu dan pria itu menghela nafas dengan berat segera setelah itu akhirnya ada suara yang keluar dari dia

[Maukah kau ikut dengan ku?]

Pupil mataku membesar , aku tidak tahu kemana dia akan membawa ku dan aku juga belum mengetahui identitasnya.

[Di tempat itu kau mungkin bisa bertemu dengan mereka lagi]


Hanya dengan kata-kata itu aku bisa merasakan tubuhku gemetar berat dan suaraku menjadi serak

[Apa kah itu mungkin?]

Aku ingin tapi aku tidak tahu apa itu di perbolehkan ?

[Kau bisa tapi itu hanya kemungkinan yang mustahil , akan tetapi akan ku usahakan jika kau membantu satu orang di dunia itu]

[ baiklah , tapi... siapa dirimu?]

Pria itu tersenyum dengan lembut dan menggendongku dan mulai berjalan ia berkata

[Di dunia itu aku di sebut dewa kematian , apa kau yakin akan ikut dengan ku? Disana akan ada banyak probilitas yang harus kau tanggung ]

Aku sudah meyakinkan tekad ku

[Ya]

[Baiklah aku akan menghubungi mu nanti]

Setelah ia menjawab rasa ngantuk yang sangat kuat pun kurasakan dan di saat itu juga aku tertidur di gendongan nya.

Kelopak Mata yang terasa sangat berat itu aku coba untuk membuka nya,ketika aku sadar sepenuh nya dan melihat sekeliling tempat itu sudah bukan tempat yang hampa tapi itu tempat yang di kelilingi pohon lebat .

Di tengah hutan yang sunyi kah ,hmm ...

Kim dokja mengganti posisinya yang terlentang dan mengangkat punggung nya , kim dokja mencoba berdiri tapi seluruh tubuh nya sakit tapi seperti biasa ia tak peduli.

Apa ini dunia yang di maksud dengan dewa kematian?

Dan siapa yang harus ku bantu di dunia ini? Lagi pula apa dewa kematian itu hampir seperti dewa luar? Banyak pertanyaan yang terlintas di kepalaku, tapi hal yang terpenting adalah

can I meet them again? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang