"Dia terlalu istimewa, jika ku ceritakan dengan sederhana."
- Haikal Mahendra.
Pasangan kekasih muda itu masih berada di Fun Fair sekarang, menikmati keramaian di tempat wahana itu malam ini. Jarum jam senantiasa berputar pada porosnya, begitupun dengan orang-orang berlalu lalang yang semakin larut akan semakin bertambah banyak.
Haikal dan Ella berjalan beriringin tak lupa tangan Haikal yangmasih setia menggenggam erat pergelangan tangan gadisnya. Hingga beberapa detik kemudian tangan itu terlepas, beralih mengusap pucuk kepala Ella lembut.
"Mau jajan, main atau apa lagi sayang, hmm?"
Kepala Ella mengedar menyusuri setiap jejeran permainan yang ada, hingga pandangan itu berhenti pada satu permainan yang sangat menarik menurutnya.
"Kak, ngelukis yuk." dua bola mata lentik itu menatap binar mata hitam legam milik Haikal.
Lelaki dengan kaos oblong polos hitamnya itu menatap arah pandang gadis di sebelahnya lekat. Kemudian dia kembali meraih pergelangan tangan Ella, mengangkat tangan itu keudara.
"Lest go sayang." serunya mereka semangat, bahkan beberapa pasang mata menatap mereka dengan senyuman tipis.
Kaki keduanya melangkah dengan riang menuju stan permainan lukis berada. Mengabaikan stan itu yang sudah di penuhi oleh banyaknya anak kecil yang juga tengah melukis di sana.
Haikal menolehkan kepalanya ke arah Ella, "mau yang mana sayang?"
Gadis itu mengedarkan pandangan nya guna memilih mana yang akan ia lukis nantinya. "Ella mau yang itu kak." jari telunjuknya menunjuk lukisan bergambar hello kitty yang berada tepat di depan nya.
Ella sedikit mendongak agar bisa menatap wajah Haikal sepenuhnya, "kalau kak Haikal mau yang mana?"
"SpongeBob kayaknya lucu deh." ucap Haikal yang mendapat anggukan semangat Ella.
Haikal memberikan uang kepada pemilik stan lukisan tersebut. Keduanya duduk di depan lukisannya masing-masing tanpa memperdulikan tatapan anak kecil yang ada di tengah-tengah antara mereka. Haikal maupun Ella mulai fokus dengan lukisan masing - masing, sesekali Haikal melirik pada lukisan Ella yang berada tepat di samping nya. Memastikan kalau gadis nya sedang tidak dalam kesulitan sedikitpun.
Sekitar 10 menit lamanya lukisan mereka pun selesai juga. Ella yang penasaran dengan lukisan milik Haikal memilih untuk melihat hasil lukisan lelaki itu. Dahinya menyergit menatap lukisan yang terlihat aneh dimatanya, bahkan lukisan itu terlihat jauh lebih aneh dari pada lukisan anak kecil di samping Haikal.
"Kak, itu SpongeBob nya kenapa warna hijau? kan harusnya kuning kak." Ella menunjuk Hasil lukisan Haikal yang terlihat sedikit ambrul adul.
Haikal yang mendengar pertanyaan Ella pun menghentikan kegiatan menulis namanya di lukisan itu dan menatap Ella dengan cengiran khasnya, "hehehe, anggep aja ini SpongeBob nya lagi lumutan sayang karena kelamaan di dalem air."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tanpa Jendela [VER LENGKAP DI NOVELTOON]
Teen FictionVERSI LEBIH LENGKAP ADA DI NOVELTOON, GRATIS!!! "Untukmu Haikal Mahendra, lelaki hebat yang tertawa tanpa harus merasa bahagia." - Rumah Tanpa Jendela. "Gue nggak boleh nyerah sebelum denger kata sayang dari mama papa." - Haikal Mahendra. [PEACEABLE...