"Felix! Maafkan Ibu."
Felix terenyuh, perlahan bawa Jari-jari Tangan turun untuk usap perlahan Punggung kecil penuh getar sang Ibu. Mencoba keras untuk Tenangkan Tangis Wanita yang berada di pelukannya tersebut.
Hari ini merupakan Hari kepindahan sang Ibu.
Sudah Dua Bulan berlalu semenjak kejadian yang hampir merenggut Nyawanya tersebut, dan semenjak itu pula sang Ibu berubah menjadi Pribadi yang sangat Sensitif. Terlebih jika hal tersebut sudah berhubungan dengan dirinya.
Tetapi yang Namanya kehidupan harus terus berjalan, bersamaan dengan tuntutan pekerjaan yang mulai mengaum. Rencana pembukaan cabang Bisnis di Luar Kota tentu sudah direncanakan dari Hari jauh.
Semua berjalan dengan sangat lancar dan cukup Baik, namun hal tersebut pula yang mengacu pada sebuah tuntutan perkembangan akan Bisnis. Mengharuskan Mama Lee untuk berpindah agar lebih terfokus menata cabang baru.
"Tidak apa Ibu, aku akan selalu Baik-baik saja."
Menyeru dengan pelan, Felix berusaha keras coba redakan Tangis sang Ibu yang terdengar begitu Pilu dan tidak kunjung meredu. Ibunya bahkan enggan juga berhenti menangis sejak perjalanan keduanya menuju Bandara.
"Jangan pernah Sungkan untuk menghubungi Ibu jika hal Buruk terjadi, Nak. Dan tolong jangan pernah kau simpan hal Buruk Sendirian di dalam Hati."
Beberapa belas Menit lagi Waktu akan menunjukkan pukul Dua belas Siang. Waktu yang merujuk akan keberangkatan Pesawat sang Ibu. Namun sayang, sepertinya Wanita Cantik tersebut masih tidak rela untuk berpisah dengan si Bungsu.
Mengusap pelan sisa jejak Air Asin yang masih menggenang di sudut Mata, Mama Lee ulaskan Senyum dengan Tulus.
Kepindahan dari Mama Lee ini tentu saja semata untuk mengurus pembukaan cabang Bisnis dan akan mulai terfokus pada pengembangannya.
Namun hal tersebut tentu bukan berarti jika cabang lama akan dibiarkan tinggal begitu saja. Ibu Kandung dari Lee Felix tersebut, sudah cukup dari lama memikirkan keberlangsungan atas Bisnis yang telah dibangun.
Memberi kepecayaan lebih kepada si Bungsu untuk mengelola lanjut Bisnis cabang lama, Mama Lee sangat berharap jika hal tersebut dapat memacu perkembangan Jiwa Bisnis yang ia Wariskan kepada sang Anak.
Wanita Cantik itu bahkan membebaskan secara utuh akan keberlangsungan Bisnisnya. Membiarkan Felix dalam mengatur dan memimpin penuh cabang Utama sebagai penopang Hidup.
Karena semua Uang yang dihasilkan akan masuk sepenuhnya menjadi milik Pribadi Lee Felix.
Lalu saat pengumuman berkumandang bebas mengabari jika pesawat yang ditumpangi akan segera berangkat, Mama Lee langsung saja mengecup lama Pucuk Kepala sang Anak. Menatap lekat kedua Mata Cantik penuh kilau yang sama persis seperti miliknya.
Beribu syukur karena telah diberikan kesempatan kedua oleh Tuhan untuk menyaksikan Senyum yang terukir Apik pada Wajah Cantik sang Anak. Diam-diam merutuki diri sendiri karena pernah menjadi salah satu alasan Senyum tersebut redup beberapa Waktu lalu.
"Sampai jumpa, Ibu!"
- Silly Lee! -
Felix itu Hobi membagikan Cerita Hidupnya pada Internet. Terlebih pada beberapa Waktu lalu, saat dirinya tengah dilanda oleh Masalah Hidup yang terus menekan diri untuk mencari sebuah pelarian.
Sudah cukup lama bagi Lee Felix untuk tergabung pada beberapa Komunitas yang ia temukan. Merasa satu Nasib karena mereka semua sama-sama mencari tujuan untuk mendapatkan perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 1 ] hyunlix : silly lee !
Nouvelles[ ON EDIT ! ] Lee Felix bukan tipe orang yang mudah menyerah dalam mendapatkan hal yang ia inginkan, termasuk memiliki Hwang Hyunjin. Si anak sekolahan yang merupakan Atlit renang, sekaligus Kapten Basket di sekolahnya. Namun apa daya, Hwang Hyunjin...