DUA BELAS

122 16 5
                                    

Gue lagi di rumah Kalangga karena tadi dia nelfon gue dan bilang dia lagi sakit jadi pulang kantor gue langsung mampir kesini. 

Kalangga udah punya rumah sendiri tapi dia masih suka pulang ke rumah orang tuanya tapi sekarang dia lagi di rumah pribadinya. Rumahnya minimalis, tipikal rumah bujang gitu deh.

"Nady, pusing." Dari gue dateng sampe sekarang Kala manja banget, gak sakit aja manja jadi kebayangkan sekarang dia se-manja apa sama gue.

"Makanya kamu bobo supaya pusingnya ilang." Kata gue.

"Gak bisa, nanti kalo aku bobo kamu pulang?"

"Iya lah, aku gak mungkin nginep disini." Kata gue.

"Makanya aku mau bobo nanti aja kalo kamu udah mau pulang." Katanya.

Sekarang kita lagi di ruang santai, dari tadi gue dateng Kala udah ada disini. Posisinya kita selonjoran di sofa, Kala peluk badan gue dari samping dan diposisi kayak gini gue bisa ngerasain suhu tubuh Kala yang panas.

"Aku suruh Deva kesini buat temenin kamu ya?" Kalangga gak bisa ditinggal sendiri dalam posisi sakit kayak gini.

"Maunya Nady yang temenin." 

"Gak bisa, Kala. Besok aku kesini lagi tapi malam ini ditemenin Deva dulu, ya?"

"Janji ya besok kesini lagi?" 

Gue ngangguk, anak ini harus dijanjiin dulu baru mau nurut.

"Okay, suruh Deva kesini sebelum kamu pulang biar nanti kamu dianter dia dulu." Suruhnya.

"Aku bisa pulang sendiri naik taxi."

"Gak boleh, ini udah malam dan kamu perempuan." Katanya dengan nada tegas.

"Aku udah biasa pulang malam naik angkutan umum, Kala."

"Mau kamu udah biasa atau enggak aku tetap gak bolehin kamu pulang sendiri. Nady, kamu pikir aku rela ngeliat kamu naik taxi malam-malam sendirian?" 

Lagi sakit aja masih bisa marah-marah, tapi lucu.

"Kasihan Deva kalo harus anter aku, nanti dia jadi bolak-balik." 

"Oke, kalo gitu aku yang bakal anter kamu pulang." Katanya.

Gue langsung melebarkan mata gue, gila aja dia lagi demam kayak gini mau bawa mobil.

"Kamu jangan aneh-aneh ya, Kalangga."

"Kamu juga jangan aneh-aneh ya, Nadyla."

Haduh.

"Fine, aku pulang dianter Deva. Kamu diam disini gak usah kemana-mana." Mau gak mau gue ngalah daripada Kala nekat nganterin gue pulang dengan kondisi dia yang lagi demam.

Kala mengubah posisinya jadi duduk tegak menghadap gue, dia usap pipi gue habis itu dia kecup sekilas. "Jangan cemberut, aku cuma gak mau kamu kenapa-kenapa di jalan, Nady."

Gue usap-usap rambut Kala sampai dia nyender lagi di pundak gue. "Kala istirahat ya." Suruh gue.

"Nanti dulu, aku baru ketemu kamu setelah tiga hari aku ke luar kota." Tiga hari yang lalu Kalangga emang pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan, Kala sakit karena kecapean kayaknya.

"Besok kan aku kesini lagi." 

"Tapi kamu kerja dulu, aku disini sendiri loh, Nady." Kode minta ditemenin kah?

"Aku gak bisa izin besok, besok kan aku ada meeting bareng tim humas di kantor kamu." Besok gue emang ada jadwal meeting sama tim humas kantornya Kalangga jadi gue gak bisa izin buat kerja diluar kantor.

Written in The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang