KRISAN PUTIH [END]

(19). Rumahmu

🌻🌻🌻

Rumahmu aman, rumahmu nyaman.
Boleh aku mampir lagi nanti ?
Rumahku sedang berantakan.

-Krisan Putih-

¤¤¤

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam, loh Kakak udah pulang ?"

"Udah, dosennya ada yang gabisa masuk hari ini bu"

Narayan memasuki rumah ketika jam dinding menunjukkan pukul satu siang, karena malas untuk ke kamarnya dan turun lagi, akhirnya ia langsung mencuci tangan lalu berakhir duduk di ruang makan.

"Ibu masak apa hari ini ?"

"Sop ayam, bakwan jagung sama sambal tahu", gih makan kalau gitu.

Jenaka hampir selesai makan saat Kakaknya pulang, setelah memakan beberapa potong buah mangga, ia akhirnya pamit kembali ke kamar.

"Bu, Kak, aku duluan ya, agak ngantuk hehe"

Ibu dan Kakaknya mengangguk, Narayan pun melanjutkan makannya dengan lahap.

¤¤¤

"Hari ini ke Sungai Han ga ya ?", gumam Jenaka dalam hati.

Ia sekarang bolak balik dikamarnya, katanya sih mau nurunin nasi, sesekali ia melihat ke luar jendela, cukup terik memang, membuatnya lebih memilih untuk menutup tirainya saat itu juga.

Ia merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, rasa kantuknya sudah tak bisa ia tahan lagi.

(2 jam kemudian)

Tok. . .tok. . .tok. . .

"Dek ?"

"Iya Kak ?", jawab Jenaka.

"Boleh masuk ?"

"Iya, pintunya ga di kunci kok"

Ceklek. . .

Bruk. . .

Narayan memeluk adiknya itu tanpa aba-aba, Jenaka yang baru saja bangun dari tidur siangnya cukup kaget.

"Loh kenapa ini ?, tiba-tiba"

"Kamu tu yang kenapa ?, tadi siang pas abis makan Ibu cerita ke Kakak. Kenapa ga cerita dulu kalo kamu dijahatin temen-temen kamu ?, Kakak jadi ngerasa ga guna tau"

"Kak, coba lepas dulu ini woy, gabisa napas"

Ia pun melepas pelukannya, lalu beralih duduk di kursi, sedang Jenaka duduk di sisi tempat tidurnya.

"Ibu cerita ?"

"Hmm", ia tertunduk lesu.

"Kak, gapapa beneran gapapa, yang penting aku baik-baik aja sekarang".