BAB 7 (END)

1.9K 91 5
                                    

Xiao zhan refleks membuka matanya saat mendengar suara pukulan dan tangan yang mencengkram lengannya tiba-tiba terlepas.

"Wang Yibo!" Xiao Zhan memekik terkejut saat mendapati sosok yibo tengah memukuli tiga lelaki yang tadi mengeroyoknya.

Yibo memberikan tendangan terakhir pada pemuda yang tadi menciumnya hingga roboh, lalu berjalan ke arahnya. Tiga lelaki tadi sudah babak belur dan berlari menjauh. Apalagi Yibo telah memberikan ancaman mengenai polisi dan penjara.

"Kau baik-baik saja?"

Grepp

Xiao Zhan memeluk— atau lebih tepatnya melempar diri ke arah Yibo—tubuhnya bagai disiram air dingin, lega begitu mendapati sosok Yibo hadir di depannya.

"Aku sangat takut," bisik Xiao Zhan di tengah isakannya, bulir air mata membasahi bahu Yibo. Lengannya memeluk erat-erat lelaki Wang itu.

Yibo hanya diam, ia membalas pelukan Xiao Zhan dan mengusap lembut punggung anak tirinya tersebut. Sejujurnya ia begitu panik dan takut saat melihat Xiao Zhan tengah dikeroyok oleh tiga orang sekaligus. Beruntung ia datang tepat waktu. Rasanya ia sangat murka ketika mereka berani-beraninya menyentuh Xiao Zhan dengan sangat lancang.

Jantungnya yang sejak tadi bergemuruh sekarang mulai tenang. Mengetahui bahwa Xiao Zhan berada dalam pelukannya dan baik-baik saja membuat perasaannya lega. Tanpa sadar ia mencium pelipis Xiao Zhan.

"Aku sangat lega kamu baik-baik saja, Xiao Zhan."

Xiao Zhan mengangguk samar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Xiao Zhan mengangguk samar. "Terima kasih. Aku tak tahu lagi jika kamu tidak datang. Aku sangat takut," jawabnya lirih. Isakannya sudah terhenti, hanya nafasnya yang masih sedikit tersengal.

Yibo melepas pelukan mereka, ia mencengkeram lembut kedua bahu Xiao Zhan hingga kini mereka berhadapan.

"Ayo kita pulang. Yang Mi sangat khawatir."

Xiao Zhan tanpa ragu mengangguk. Ia patuh saja saat Yibo menggenggam tangannya dan menuntunnya ke arah mobil pria itu yang ternyata terparkir cukup jauh.

Xiao Zhan memperhatikan tautan tangan keduanya, juga perasaan tenang serta hangat yang ia rasakan begitu Yibo ada di dekatnya.

Ternyata, Wang Yibo tidak seburuk yang ia pikirkan.

.

.

Setelah kejadian hari itu, Yang Mi semakin protektif kepada sang putra satu-satunya. Xiao Zhan harus selalu diantar jemput oleh Yibo atau Yang Mi. Ponselnya pun harus selalu aktif dan Yang Mi juga memasang fitur aplikasi pelacak di sana—dan tentu saja atas persetujuan Xiao Zhan.

"Aku sangat tidak suka diperlakukan seperti anak kecil." Xiao Zhan menggerutu begitu duduk di samping Yibo. Ini sudah berlalu lebih dari seminggu, dan ibunya masih terus bersikap berlebihan.

You Are Not My Daddy [Yizhan] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang