Happy reading Phi/Nong-kha~~
Jika ada typo tolong beritahu 🙇🏾♀️"Siapa yang mau jus jeruk?", Day bertanya, membuat Salmon mendongak, air mata masih mengalir di wajahnya.
"Salmon-ha," kata anak laki-laki itu, suaranya bergetar. Itt kemudian bangkit dan mengambil jus jeruk yang dibelinya untuk diberikan kepada Salmon. Salmon mengambilnya dan meminumnya melalui sedotan, masih sedikit terisak.
"Haha, meski menangis, kamu masih bisa minum jus jeruknya," canda Itt sambil tersenyum. Semakin lama mereka bersama, Itt semakin terpesona dengan kelucuan keponakannya.
"Jadi, kapan Hia ingin aku menangani ini?", Nan bertanya secara tidak sengaja. Day berbalik menghadapnya. Nan membeku.
"Apa yang sedang kamu lakukan?" Itt bertanya dengan curiga.
"Bukan apa-apa, ini soal mobilnya," jawab Day. Itt langsung menatap wajah Day.
"Menurutku tidak," kata Itt.
"Kenapa kamu tidak berpikir begitu?", tanya Day.
"Yah, dia mencurigakan." Itt menunjuk ke arah Nan.
"Wow... Melemparkan itu padaku. Apa yang kamu curigai?" Nan bertanya dengan nada normal.
"Kamu memalingkan muka beberapa saat yang lalu," kata Itt lagi.
"Itt, jangan bergerak. Aku akan membiarkan Nan mencarikan klien untuk kita" jawab Day. Itt melirik sedikit ke arah Day.
"Dulu kau bilang padaku aku harus menceritakan segalanya padamu, bukan berbohong. Tapi kau akan berbohong padaku, Day." Itt berkata dengan lembut. Dia berdiri dan meraih tangan Salmon.
"Salmon, ayo pergi ke kamar sebelah. Di sini mereka akan membicarakan pekerjaan." Ucap Itt sinis sebelum mengangkat Salmon yang menatap orang ini dengan bingung. Dia segera meninggalkan kantornya.
...
..."Ini berhasil," kata Nan.
"Oh, aku tahu. Selalu seperti ini. Aku akan menjelaskannya nanti. Adapun hal lainnya, apakah kamu setuju dengan itu?" Itt bertanya lagi.
"Ya, Hia," jawabnya.
"Cari seseorang yang mau melakukannya karena aku, aku tahu kamu tidak bisa melakukannya sendirian," kata Day lagi.
"Menurutmu kenapa aku tidak bisa melakukan ini sendirian, Hia?" Nan bertanya sambil tersenyum.
"Hei... kamu pikir kamu bisa menempuh jalan yang sama denganku. Aku ingin dia sadar kalau wajah seperti dia tidak berhak menyentuh istriku lagi," ucap Day serius.
"Ya, Hia, kapan pun kamu ingin aku yang mengurusnya, kamu bisa meneleponku dan memberitahuku," kata Nan lagi. Day mengangguk sebagai tanda terima.
"Terima kasih, kalau kamu sudah siap aku akan memberimu hadiah, jangan khawatir," kata Day yakin pekerjaannya akan selesai.
"Hia, apa yang kamu tanyakan padaku? Mengapa kamu tidak melakukannya sendiri? Kamu bagus dalam pekerjaanmu, bukan?", tanya Nan sambil tersenyum.
"Hah, aku tidak mau terkena Itt. Selain itu, aku tidak ingin mengecewakanmu. Kalau dia tahu aku melakukan ini sendirian," kata Day.
"Hia, tahukah kamu? Kamu adalah seseorang yang benar-benar mencintai istrimu," kata Nan dengan perasaan seperti itu.
-Nan lu di book sebelah juga kan bucin sam istri :)"Aku tahu," jawab Day sesaat sebelum berdiri.
"Menurutku yang terbaik adalah mendapatkan Itt dan Salmon terlebih dahulu. Aku tidak ingin Salmon melihat terlalu banyak di sekitar sini," kata Day secara umum, karena berbicara tentang trek, selalu ada yang salah. Baik itu wanita, narkoba atau sekedar orang yang saling berkelahi dan masih banyak hal lainnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Syndrome : Day-Itt Book 2
RomanceDay "Oh! Bersamamu seperti membesarkan seorang anak." Itt "Mulai sekarang, jangan mengurusku! Karena seorang ayah juga bisa menelantarkan anaknya!" ~~~~~ Day "Istriku, kamu pasti cemburu." Itt "Aku tidak cemburu, bodoh!" ~~~~~ Itt "Ya! Aku idiot ma...