Matahari perlahan naik begitupun pria manis yang ada di dekat Alan juga bangun saat cahaya matahari mengusik matanya.
Rio menatap Alan yang saat ini masih tidur di dekatnya, dia tersenyum kecil.
'Sudah sejauh ini, yang ku rasain apakah sama dengan apa yang Alan tangkap ? Jujur aku mau tau jawabannya' batin Rio bertanya-tanya karena hubungan mereka belum cukup jelas.Perlahan Rio bangun dari kasur, dia berniat pergi ke kamar mandi tapi langkahnya terhenti saat Rio melihat pantulan dirinya di cermin.
Rio bisa melihat beberapa tanda merah di tubuhnya, Rio menyentuh tanda kemerahan di lehernya.
"Harus kasih plester, takut ketahuan guru sama teman-teman" gumam Rio.Rio mencari plester luka di dalam lacinya, dia sedikit menunduk.
Rio tidak sadar kalau saat ini dia tidak memakai celana dalam hanya baju oversize milik Alan yang memang Alan pasang pada Rio tadi malam agar dia tidak kedinginan.
Alan yang sudah bangun langsung menopang kepalanya menatap bongkahan kenyal Rio.
Siulan terdengar dari arah belakang, spontan Rio menoleh.
"Apa nih ? Pagi-pagi aku udah di kasih view yang bagus""Ah,. " Rio perlahan kembali berdiri dengan wajah polosnya.
" ..view apa ?" Tanya Rio.Alan terkekeh pelan dengan tingkat kepolosan Rio padahal dia malam tadi baru saja melakukan s*x pertamanya bersama Alan.
Alan bangun dari kasur lalu berjalan kearah Rio, dia menarik Rio ke dalam dekapannya.
"Kamu sengaja ya mancing aku ? Ini masih pagi" kata Alan."Ma-mancing.. aku mancing apa ?!" Wajah Rio memerah.
Alan meremas pelan bongkahan kenyal milik Rio dibelakang sana.
"Kasih gesek aja ya ? Aku horny" Pinta Alan."Ugh! Jangan becanda.. kok kamu horny pagi-pagi sih ! Aku nggak mau!" Rio berusaha mendorong Alan tapi tenaga Rio kalah dari Alan yang memang punya tubuh besar dan tinggi dari Rio.
Dengan sekali angkat, Alan berhasil membaringkan Rio diatas kasur.
"Alan, kita harus ke sekolah !" Rio mendorong dada Alan.Alan tersenyum atau lebih tepatnya seringai dibibirnya.
"Cuma 5 menit, aku janji.. kalau kamu gerak terus nanti nggak selesai malah makin lama""Janji cuma 5 menit ?! Kalau lebih Rio marah !" Kesal Rio.
"Haha.. iya, cuma 5 menit aja.. cepat balik badan"
Rio menuruti kata-kata Alan, dia membalik tubuhnya membelakangi Alan.
"Ya, begitu" Alan naik keatas tubuh Rio, dia menyibak baju Rio yang sejak tadi menghalangi tujuan Alan.
Tanpa melepas celananya, Alan mengeluarkan p*nisnya lalu menggeseknya pelan di antara bongkahan kenyal Rio.
"Mm.. " Rio meremas seprei kasur saat merasakan sesuatu yang hangat bergerak di antara dua gunungnya.
"Hah.. hah.. ini enak banget Rio" Alan perlahan memeluk Rio lalu mulai menggerakkan pinggulnya dengan tempo cepat.
"Mm, Alan.. ah" Rio juga merasakan kenikmatan karena p*nisnya juga bergesekan dengan seprei kasur.
"Mng! Hah.. sedikit lagihh! Mm!" Alan semakin erat memeluk Rio bersamaan dengan cairan lengket keluar membasahi tubuh belakang Rio.
"Hah.. hah.. hah.. " Alan mengecup leher juga pundak Rio.
Di tengah panasnya kasur, perut Rio tiba-tiba berbunyi.
"A-aku lapar" ujar Rio.Alan langsung tertawa.
"Haha, aku yang bikin sarapan ya.. tapi lebih baik kita mandi dulu bersihin badan".
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Puppy (TAMAT, 21+)
AcakRio dan Alan sudah berteman sejak kecil, kepribadian mereka berdua yang jauh berbeda membuat orang-orang bertanya kenapa Rio bisa akrab dengan Alan padahal Alan terkenal sangat pendiam juga dingin tapi ternyata sikap baik, senyuman manis dan perhati...