3 × 10¹

2.2K 174 22
                                    

Namanya Lee Donghyuck. Putra kedua dari pasangan Lee Jeno dan Lee Haechan. Hyuckie, begitulah nama panggilan akrabnya. Jika Junho merupakan duplikat Jeno, maka Donghyuck adalah duplikat Haechan. Hanya saja ia terlahir dalam versi laki-laki.

Definisi keluarga bahagia rupanya berhasil disandang oleh keluarga yang dikepalai oleh Lee Jeno ini. Jeno tak pernah menyangka bahwa Haechan akan menerimanya kembali. Memberinya kesempatan. Haechan pun demikian, ia tak pernah menyangka bahwa pria yang jelas-jelas begitu membencinya kini berbalik mencintainya dengan amat sangat besar. Setiap harinya Haechan selalu bisa merasakan cinta yang Jeno curahkan pada keluarga kecil mereka. Bersama kedua putra mereka kini hidup Haechan dan Jeno tampak lebih sempurna.

"AYAH, ADIK GANGGU KAKAK BELAJAR.."

Dubrak

"Huweeee..."

"Astaga," Jeno segera berlari meninggalkan ruang kerjanya selepas putra pertamanya menghubungi lewat smart watch yang Junho punya. Mengadu bahwa ia tengah diganggu adiknya saat belajar.

Berbicara tentang Junho, ia kini sudah berada di bangku sekolah dasar. Sudah sembilan tahun usianya. Sementara Donghyuck, ia kini menginjak usia dua tahun. Sedang aktif-aktifnya dan mulai tertata kosa kata dalam berbicara.

Setibanya di kamar Junho, hal pertama yang Jeno lihat adalah si kecil yang tengah menangis di karpet bulu yang berada di kamar kakaknya sementara sang kakak sudah duduk tenang di kursi belajarnya.

"Adek, sini ayo sama Ayah.."

"Huwee Ayahh, kak doyong adek..huwee.." Adu Donghyuck pada ayahnya. Junho tampak tidak peduli. Ia fokus melanjutkan belajarnya.

"Sudah ya, sini sama Ayah. Kakak belajar nak, adek gak boleh ganggu." Donghyuck menurut. Masuk dalam gendongan sang ayah lalu keduanya keluar dari kamar si sulung.

~~~

Jeno membawa Donghyuck ke ruang keluarga. Menyalakan TV dan mulai menyetelkan kartun kesukaan si kecil. Tapi Donghyuck tetap dalam posisinya. Enggan melepaskan diri dari gendongan Jeno. Sesekali ia juga masih terisak. Dan sekali lagi Jeno memastikan bahwa tidak ada luka pada si kecil setelah perang saudara tadi. Donghyuck aman, Junho juga tidak mungkin melukai sang adik. Tampaknya Donghyuck memang masih kesal dengan sang kakak.

"Sudah ya, adek kan yang salah,"

"Tapi kak doyong doyong adek, Yah.." Lagi, adu Donghyuck membela diri.

"Iya kakak salah, nakal ya kakaknya." Kata Jeno, berusaha agar Donghyuck menghentikan isakannya.

"Ndak Ayah, adek sayah..adek danggu kak beyajal." Ucap Donghyuck, tidak terima kakaknya disalahkan.

"Hadehhh, iya deh mbrott, kamu yang salah."

"HUWEEE IBUUU, YAHH PANGIL DEK GEMBYOT !!"

Haechan yang baru selesai dengan kegiatan 'mari membuat cookies'nya segera menghampiri asal suara di mana si bungsu tengah menangis. Melihat kedatangan Haechan, seketika si kecil langsung berpindah ke pangkuan sang ibu.

"Adek kenapa sayang ?" Ucap Haechan sambil mengelap air mata si kecil. Jeno lalu menceritakan insiden perang kecil kedua putranya pada sang istri. Sembari mendengarkan penjelasan Jeno, Haechan juga berusaha menenangkan si kecil.

"Ibu, nen.." Mendengar itu, Haechan mulai membuka kancing bajunya dan menyusui putranya. Donghyuck mulai tenang. Ditambah sang ayah yang mengusap lembut dahinya, menambah rasa kantuk itu datang. Tidak butuh waktu lama, Donghyuck sepertinya terlelap tapi mulutnya tetap aktif menyedot asi sang ibu.

DUNIA NONO [NOHYUCK] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang