~BAB 10

905 52 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya serta share cerita ini...
[Tandai typo bertebaran]
*****

🍁Happy Reading🍁
_______________________

'Ternyata dia sahabatnya tubuh ini, tidak mungkinkan dia Aurora yang sama' Batin Eliya.

"Mungkin setelah gue ikut terapi tubuh gue nanti tidak terlalu kaku lagi, dan mungkin bisa segera kembali ke sekolah juga." Ucap Eliya menjelaskan.

"Aku akan bersekolah di sekolahmu untuk menjagamu," Ucap Aurora yang membuat ketiga gadis itu kaget.

"APA!!!" teriak Eliya, Raine dan Bulan berbarengan

"Beneran lo akan sekolah di sekolah kami?" Tanya Raine dengan mata berbinar.

"Ya, apa tidak boleh?" Tanya Aurora dwngan raut wajah bingung.

"Engga maksud gue boleh-boleh aja, malahan lebih bagus nanti kalau lo sekolah di sekolah yang sama dengan kami" Jawab Reine buru-buru.

['Hehehe... Gue bisa jadi orang yang pertama yang tahu kalau dia bikin karya baru, atau engga mungkin gue bakal bisa dapat diskon kan hehehe'] Batin Raine tertawa.

['Sifatnya begitu berbeda dengan Aurora sahabatku yang di sana, ini membuktikan kalau dia bukan Aurora sahabatku di dimensi sana'] Batin Eliya benar-benar kecewa

"Kapan kamu akan mulai terapi?" Tanya Aurora sambil beranjak untuk duduk di samping Eliya di kanan dan menyerahkan sesuatu yang tak lupa dia bawah.

"Wih apa ini?" Tanya Eliya dengan wajah semangat sambil mengendus-endus wangi makanan dari wadah yang Aurora bawah.

"Makanan kesukaanmu, tapi apa kamu sudah boleh memakan-makanan seperti ini?" Tanya Aurora.

"Sudah boleh kata dokter, sebenarnya gue udah siuman dari kemarin. Daddy dan Mommy lupa bilang ke lo makanya baru ngasih tahu lo tadi siang" Jawab Eliya jujur.

"Kita boleh makan, kan sekarang?" Tanya Eliya.

"Silahkan" Jawab Aurora, dan mereka pun makan dengan sambil mengobrol dan tertawa senang.

_________

🍁 𝟷 ʜᴀʀɪ sᴇᴛᴇʟᴀʜɴʏᴀ.

"Kamu benar-benar cepat sembuhnya ya, daya pulihmu benar-benar patut diacungi jempol" Ucap Aurora yang sekarang ini sedang duduk di taman rumah sakit bersama Eliya sambil membaca buku.

"Hehehe gue cepet sembuh karena makan banyak dan istirahat cukup" Ucap Eliya menyahuti ucapan Aurora.

"Aku ingin mengatakan sesuatu" Ucap Aurora serius

"Mengatakan apa?" Tanya Eliya bingung.

"Aku sahabatmu Mentari Aurora Arnelise," Ucap Aurora menjawab pertanyaan Eliya. Jawaban Aurora membuat tubuh Eliya menegang seketika

"Ba-bagaimana bi-bisa?" Tanya Eliya terbata-bata tidak percaya.

"Tubuh ini adalah kembaranku di dunia novel ini" Jawab Aurora dengan wajah serius.

𝐓𝐡𝐞 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 𝐎𝐟 𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang