Seperti biasa, Bella mengayuh sepedanya. Kali ini Bella tak terlambat dan bisa berangkat bersama Alyssa.
Tepat di persimpangan Bella berhenti karena tidak bisa menyebrang lantaran banyak kendaraan yang berlalu lalang di jam seperti ini.
Di tengah lalu lalang mobil, Bella tak sengaja melihat Abidzar tengah membonceng seorang perempuan. Di belakangnya ada Jovan dan Vares yang masih-masing mengendarai motor mereka sendiri.
Bella tak terlalu kaget karena bergonta-ganti pasangan adalah kebiasaan Abidzar sedari dulu.
Seakan acuh tak acuh Bella kembali melanjutkan perjalanannya menuju sekolah.
Baru saja Bella mendaratkan bokongnya di bangku, tiba-tiba Verra dan Vania datang.
Keduanya kompak menatap ke samping Bella, atau lebih tepatnya ke arah Daniel yang tidur seperti biasanya.
Verra dan Vania duduk di bangku yang ada di barisan depan.
"Tumben nyamperin gue ke sini?" Bella membuka topik.
Verra nyengir. "Gue sama Vania kangen lo."
"Hooh!" Vania menimpali.
"Pindah kelas aja gimana?" Usul Bella. Dia juga sama rindunya dengan kedua sahabatnya.
"Tidak semudah itu bestie." Sergah Vania.
"Btw Putri sama Nana gak gangguin lo berdua lagi kah?" Tanya Bella.
"Aman. Mereka gak gangguin gue sama Verra lagi. Kan musuhnya lo." Kekeh Vania.
"Eh nanti jalan-jalan yuk. Kita ke MR DIY." Ajak Verra.
"Ayo, Bell. Kita udah lama gak jalan-jalan." Desak Vania.
"Kapan?"
"Kapan-kapan deh. Nanti gue jemput." Sahut Verra dengan penuh semangat hingga suaranya agak kencang.
"Ssstt." Bella mengisyaratkan agar diam karena Daniel sepertinya terganggu.
"Oops gak peduli." Kelakar Verra.
"Verra."
"Bercandya bro, bercandya."
"Lagian orang sekolah harusnya belajar bukannya tidur." Cemooh Vania. Mulai sudah julid nya.
"Van, udah." Peringat Bella.
"Lah gue bener kok." Sungut Vania.
"Van, udah, jangan diterusin." Pinta Bella.
Bertepatan dengan itu Jovan, Abidzar dan Vares masuk ke kelas. Keenamnya saling bertatapan sesaat.
"Veve." Vares mengedipkan sebelah matanya ke Verra.
Verra mengambil buku di laci meja tempat dia duduk lalu melemparkannya ke wajah Vares.
"Bacot."
Vares tertawa terbahak-bahak melihat wajah Verra yang memerah.
"Sana pergi, hush hush!" Verra mengusir Vares.
"Pergi kemana, Sayang? Ini kan kelas gue."
Wajah Verra merah padam. Sedangkan Vania dan Bella ikut salah tingkah mendengar kata sayang dari Vares untuk Verra.
"Ih Vares!" Sentak Verra. Gadis itu memalingkan wajahnya
"Kalau suka bilang, Res. Ntar di keduluan orang." Celutuk Vania.
Vares ingin buka suara, tapi lebih dulu dipotong Verra. "Udah berapa kali gue bilang, gue sama Vares bestie dari jaman purba."
Vares hanya tersenyum kecil. "Dia peka, tapi bukan lo yang dia mau." Ujar Jovan dengan suara kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY WITH DANIEL [LENGKAP]✔️
Teen Fiction[BELUM REVISI] [WARNING KATA-KATA KASAR BERTEBARAN] ____________________________________ Description: "Pergi bukan berarti tidak kembali." Bella terkejut saat mengetahui bahwa rekan setimnya untuk mengikuti olimpiade MIPA adalah mantannya sendiri. M...