11| Magnet

558 61 3
                                    

Kehidupan Nabila setelah memutuskan untuk tidak berinteraksi sama sekali dengan Rony berjalan cukup lancar. Setidaknya ia masih bisa mengontrol rasa ingin bertemu dan bercerita.

Nabila dan Abimanyu semakin dekat setelah pertemuan pertama mereka. Keduanya punya hobi yang sama, yaitu bernyanyi. Seperti hari ini mereka tengah karoke di sebuah Time zone.

Nabila mengulas senyum saat ingatannya langsung tertuju pada Rony. Bukankah saat itu mereka pernah melakukan kegiatan yang sama.

" Kita duet yuk. Kamu mau lagu apa ?"

" Umm aku lagi pengen lagu seandainya kak, boleh ?"

" Boleh, aku izin video buat sg gimana ?"

" Iya kak gapapa "

Nabila mulai tenggelam dalam setiap lirik dan nada. Sebuah sesak menyelimutinya ketika segala bentuk lirik hanya tertuju orang itu saja. 

Seandainya kau tau ku tak ingin kau pergi
Meninggalkan ku sendiri bersama bayanganku
Seandainya kau tau aku kan selalu cinta
Jangan kau lupakan kenangan kita selama ini

Nabila berusaha agar air matanya tidak menetes begitu saja. Ia berusaha mendongak agar air mata itu tidak menetes.

Suara tepuk tangan menyadarkan Nabila. Nabila mengulas senyum dan mengucapkan terimakasih.

" Kamu hebat Nab. Suara kamu nyentuh banget "

" Kamu bisa menjiwai dan bawa aku ke dalam setiap lirik "

Nabila tersenyum getir " Kak Rony apa kamu rasakan hal yang sama kaya aku ?" Lirih Nabila
___________
Di lain tempat, Paul uring-uringan melihat kelakuan Rony, seminggu ini yang membuat dia ingin marah dan banyak memaki manusia di depannya ini.

" Ron lu kenapa sih. Lo galau udah putus sama si Lesa ? "

" Bukan karena gw putus sama Lesa. Gw gak tau kabar Nabila sama sekali Paul "

" Rasanya kehidupan gw hampa banget tanpa denger cerita dia yang setiap harinya ada aja yang bikin gw ngerasa hidup. "

" Gw bodoh banget Paul, nyia-nyiain cewe sebaik dan setulus dia "

" Lo tau lo bodoh, minimal usaha sih menurut gw bukannya malah ngerem diri di kamar, bego Lo "

" Ck gw tau, gw udah berusaha. Di kampus pun gw gak ketemu sama sekali, bahkan di tempat yang "

Paul menatap Rony, kenapa tidak melanjutkan ucapannya. Paul melihat gerak gerik Rony yang tiba-tiba bahagia.

" Kenapa lagi sekarang, ke sambet Lo "

" Bye Paul, gw mau siap-siap ketemu malaikat gw "
_________

Nabila tengah duduk di lapangan Batununggal tempat yang akan ia datangi jika benar-benar banyak emosi negatif yang harus ia rilis agar tidak membeludak.

" Sore yang indah " ucap Nabila lirih

Nabila tidak menyadari seseorang yang tengah menatap lekat dari jarak tiga meter. Seorang lelaki yang tengah merasakan bahagia dan rindu yang membuncah.

Rony, lelaki itu melangkah pelan. Agar tidak membuat Nabila merasa tidak nyaman.

" Hai Nab " ucap Rony

Nabila melirik seseorang yang duduk di sebelahnya. Nabila membalas dengan senyum.

" Akhirnya aku bisa menemukan kamu Nab. Kamu pandai untuk tidak di temui, ini jadi pelajaran buat aku biar aku selalu menghargai kehadiran kamu Nab "

" Nab, aku minta maaf. Seminggu yang lalu ucapan aku pasti bikin kamu sakit hati dan kecewa bahkan mungkin sekarang rasa percaya kamu ke aku hilang "

Rony menunduk, ia tengah menahan sesak dan matanya yang sudah kabur karena air mata sudah mendominasi. Rony mendongak dan menatap Nabila dengan teduh.

" Aku minta maaf Nab "

Nabila merasakan sesak saat melihat mata Rony mengembun. Apakah se tulus itu lelaki di hadapannya. Nabila mengelus punggung Rony dan tersenyum manis.

" Aku udah maafin kak Rony sejak lama. Aku cuman butuh waktu untuk memulihkan keadaan. "

Rony tersenyum lebar bahkan matanya seperti bulan sabit. Rony merasa senang dan bersyukur bisa kembali melihat senyum indah yang menenangkan.

" Jadi kita baikan Nab ? "

" Tentu kak "

" Tolong jaga kepercayaan aku ya. Jangan jahatin aku kak. Karena apa-apa aku sendiri "
_________

Nabila di ajak Rony ke sebuah tempat di kota Bandung. Dia tidak mengetahui akan di ajak kemana.

Ternyata Nabila di ajak ke sebuah danau yang indah. Senja yang lebih bermakna karena di bersamai seseorang yang berkesan.

Nabila dan Rony duduk di bawah pohon yang menghadap langsung ke danau. Nabila terus berucap syukur.

" Masya Allah indah banget kak "

" Iya Nab indah banget, Masya Allah "

Nabila menatap Rony saat kata Masya Allah terucap dari mulut Rony.

Keduanya memilih untuk menatap danau yang memperlihatkan semburat jingga. Nabila terlalu asyik menikmati keindahan danau. Sedangkan Rony terpaku pada gadis yang tengah tenang melihat keindahan.

" Cantik banget ya kak "

Rony mengangguk " Iya cantik banget. Gak bosen apa cantik mulu. "

Nabila mengernyit heran mendengar jawaban Rony. Nabila menoleh dan mendapati Rony tengah menatapnya dengan senyum serta kepala sedikit di miring kan.

" Aku gak bisa jauh dari kamu Nab. Aku se kacau itu. Jadi, mari kita mulai merangkai berbagai warna kau dan aku selamanya "



RONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang