Mereka terus bermain.
"Dunk kemari" panggil Joong, dunk menoleh ke arah Joong dan menghampirinya.
"Mari berfoto" ucap Joong menarik pinggang dunk untuk duduk berdekatan dengan dirinya, dunk sedikit kebingungan tapi ia hanya menuruti perkataan Joong dan mulai bergaya di kamera.
Setelah mereka menangkap beberapa foto, mereka mencari keberadaan Khao, dan mereka di buat terkejut karna Khao sedang berdiri memegang ke arah pohon berjalan dengan perlahan sembari memegang batang pohon.
Joong dan dunk saling bertatapan karna Khao belum bisa berjalan tapi tiba" saja Khao sudah berdiri.
Joong dan dunk segera menghampiri Khao, sangking senang nya tanpa sadar Joong dan dunk bertukar pelukan, ya, mereka berdua berpelukan.
Setelah beberapa saat, mereka tersadar lalu melepas pelukan itu dengan rasa canggung yang menyelimuti keduanya.
Joong beralih kepada Khao " astaga Khao kau membuat ayah bangga" ucap Joong menggendong Khao dan membawanya ke dalam pelukannya.
Sementara Khao hanya tertawa lucu.
* * *
Tanpa terasa sudah jam 4 sore, mereka memutuskan untuk pulang dan Khao juga sudah kelihatan lelah dengan beberapa kali menguap.
Dunk menggendong Khao, dan tepat saat dunk menggendong Khao, tak lama Khao tertidur di pangkuan dunk mungkin karna sudah terlalu lelah.
Sementara Joong membereskan bekas piknik mereka dan menaruh semuanya di dalam bagasi mobil, setelahnya membukakan pintu mobil untuk dunk masuk, dunk masuk dan Joong segera bergegas menuju kursi satunya, dan mengendarai mobilnya.
Di perjalanan, Joong merasa lapar, dan ia memutuskan ke salah satu restoran untuk makan.
" Dunk.. dunk.." panggil Joong tapi tidak ada balasan dari dunk, " dunk.. sut.. sut..dunk " panggil Joong lagi.
Joong memberhentikan mobilnya di tepi jalan, ia takut terjadi sesuatu kepada dunk karna sedari tadi dunk nampak tidak bergerak dan berbalik menghadap jendela.
Joong mendekatkan wajahnya ke wajah dunk, ia cukup kesusahan untuk melihat wajah dunk karna Joong kesusahan saat akan membuka seat belt miliknya, saat Joong akan mengintip, sialnya dunk berbalik alhasil bibir mereka pun tabrakan.
Joong dan dunk saling menatap dengan bibir yang masih saling menempel, mereka berdua syok, tapi anehnya lagi, Joong maupun dunk tidak melepaskan ciuman mereka.
Tapi apa?
Joong bukannya melepaskan ciumannya, Joong malah menggerakkan bibirnya perlahan melumat bibir ranum milik dunk itu, Joong menutup matanya terus menciumi dunk, dunk yang terus di cium oleh Joong hanya bisa menatap Joong syok, sementara Joong asik melumat bibir dunk.
5 detik kemudian, dunk tersadar, ia segera memalingkan wajahnya dan ciuman itu terlepas, dunk mendorong dada bidang Joong agar menjauh.
"Heh. Apa yang kau lakukan!" Takut dunk.
"Tenang, aku tidak melakukan apapun!" Ucap Joong berusaha memastikan dunk.
Plak...!
Satu tamparan yang lumayan keras berhasil mendarat dengan selamat di pipi Joong tanpa meleset sedikitpun.
"Awh.." Joong merintih memegangi pipinya yang terasa nyeri dan sedikit memerah sekarang.
"Kenapa kau menamparku" tanya Joong yang masih memegang pipinya itu.
"Apa yang telah kau lakukan Joong!" Teriak dunk di dalam mobil.
Dunk membuka pintu mobil dan menaruh Khao dengan sangat perlahan di kursi mobil lalu berlari keluar meninggalkan Joong.
KAMU SEDANG MEMBACA
love in silence [joongdunk] Romance
RandomJoong dan dunk bertemu di suatu malam, mereka akhirnya berkenalan, dan menjadi dekat, seiring berjalanya waktu, Benih" cinta mulai tumbuh gimana lanjutnya??? baca aja yaaaa