Guys sebelumnya aku mau sedikit ngoceh dulu ya. Jadi lokasi yang aku gunain di cerita kali ini ini kan Singapura. Aku udah Searching masalah Bahasa yang digunain di Singapura. Yang mana informasi yang aku dapet bahasa yang digunakan di sana itu Melayu, Mandarin, Tamil, dan Inggris. Aku memutuskan buat fokus ke bahasa kita aja bahasa Indonesia tapi versi formalnya ya pura-puranya pake inggris sama mandarin lah ya kalo formal. Paling ada sedikit imbuhan inggris nya aja. Soalnya aku gaiso bahasa enggres akeh. Bisanya dikit-dikit itupun bahasa dasar, kalo misalnya ada salah kata tolong dimaklumi ya kawan.
🍋🍋🍋
Di luar bar, hujan rintik-rintik mulai mereda, hanya menyisakan gerimis secuil yang masih berjatuhan, sementara di dalam, suasana terasa hangat dan hidup. Lima gadis melangkah masuk, menghapus embun dari jaket mereka sambil tertawa ceria. Rebecca, Qia, Giva, Aneth, dan Nada berkumpul untuk merayakan keberhasilan Rebecca yang baru saja memenangkan event Moon-Yu.
Event yang di adakan langsung oleh Presdir Moo-Yu pemilik platform berbasis aplikasi dan website yang menayangkan Video, film dan series di Tiongkok. Rebecca berhasil mendapat juara 1 dengan novelnya yang berjudul "Leon King"
Karena kemenangannya ia juga menjadi penghubung kerjasama antara Moon-Yu dan Luxury.
"Malam ini kita rayakan kemenangan Leon King guyyss!" seru Qia dengan penuh semangat saat mereka memasuki bar yang remang-remang dan dipenuhi musik Dj.
Giva dan Aneth menari mengikuti alunan musik DJ setelah mereka sampai di meja mereka, sementara Nada mengamati sekeliling dengan penuh antusiasme. Mereka sudah memesan beberapa minuman.
"Caca, champagne," kata Giva sambil tersenyum menawarkan. Rebecca menolak dengan cara menjauh dari teman-temannya yang tengah asik berpesta.
Rebecca terlihat sedikit berbeda. Meskipun dia menyebut malam ini sebagai malamnya, Rebecca memilih untuk duduk di depan bartender yang tengah menyiapkan minuman. Ia duduk dengan gelas berisi air lemon di tangannya, berusaha menyatu dengan suasana meski tampak sedikit terasing.
Disana ponsel Rebecca bergetar terus-menerus, karena notifikasi dari media sosialnya yang penuh dengan ucapan selamat dan mention dari para pengikutnya. Terlihat jelas bahwa meskipun malam ini adalah malam kemenangan baginya, wajahnya tidak menunjukkan kegembiraan yang sama dengan teman-temannya.
Rebecca tampak merenung, sesekali menatap ponselnya sambil tersenyum kaku. Kemenangan yang seharusnya menjadi puncak dari usaha dan kerja kerasnya, tampaknya tergerus oleh perasaan yang mendalam yang tidak bisa diungkapkan dengan mudah. Seolah ada sesuatu yang mengganjal di lubuk hatinya.
Suasana bar semakin meriah dengan tawa dan musik yang mengalun. Di balik meja bar, seorang bartender muda dengan sikap ramah dan senyuman lebar mulai memperhatikan Rebecca yang duduk sendiri. Dia telah menciptakan sebuah resep bir baru yang dia banggakan dan berharap bisa menawarkan semua tamunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lemonade ( 21+)
Teen Fiction⚠️mengandung unsur dewasa dan bahasa kasar Sequel of Leon King 18+ Sebuah keadaan yang membuat Zoey Rebecca terjebak di masalalunya dan mengalami mental disorder. Dimana ia merasakan kecemasan ketika berada di dekat orang-orang yang sebelumnya perna...