What does this feeling mean?

1K 92 1
                                    

Semenjak pertengkaran itu, hubungan ness dan kaiser sedikit tidak membaik.

Kaiser jadi jarang untuk menyuruh nyuruh ness seperti biasanya. Ness pun hanya terdiam saja.

Hingga suatu hari, kaiser menyuruh ness untuk pergi ke apartemennya untuk mengobati luka kaiser.

Kaiser gelud lagi.

Ness pun mengiyakan dan langsung pergi ke apartemen kaiser.

DI APARTEMEN KAISER

Ness mengobati luka kaiser. Mereka tidak saling bicara.

Kaiser memutuskan untuk bermain handponenya dan menghiraukan ness yang sedang mengobati lukanya.

Ness sesekali melihat kaiser yang sibuk dengan handponenya. Ness sedikit merasa bersalah karna terlalu membentak kaiser saat kejadian kemarin.

Dia terlanjur tidak bisa mengontrol amarahnya.

Ness mencoba berani untuk meminta maaf pada kaiser, namun ia tetap tidak bisa.

"Habis ini lo bisa keluar" Ujar kaiser pada ness tampa berpaling dari handponenya.

Ness hanya terdiam. Rasanya ia benar benar tidak nyaman dan ingin segera meminta maaf.

....

Ness pun selesai mengobati luka kaiser. Ia lalu beranjak bangkit dari tempat duduknya. Sementara kaiser masih sibuk dengan handponenya bahkan dari tadi, mereka tidak mengucapkan 1 katapun.

"Sekarang lo bisa pergi"

"Kai..gue..." Ness menunduk. Ia ingin meminta maaf kepada kaiser namun, ia juga takut.

"Gue..gue"

"Kalo ga penting, mending lo pul-"

"Gue minta maaf kai"

Kaiser terkejut, lalu melihat ness.

Ness pun hanya menunduk dan tidak berani menatap kaiser.

"Maafin gue karna gue terlalu keterlaluan"

"Maaf karna gue udah terlalu kasar ke lo kemarin meskipun gue ga tau kalo lo ke-"

Ness menjadi diam ketika melihat ekspresi kaiser yang dingin. Sepertinya kaiser tidak bisa memaafkannya.

Ness menghela nafas lalu memutuskan untuk pergi.

"Siapa yang suruh lo pergi??"

Ness terdiam lalu melihat kaiser yang sudah melihatnya kebingungan.

"Gue belum ngomong apa², lo langsung main cabut. Ga punya sopan santun??"

Ness hanya menunduk.

"Gue maafin tapi ada 1 syarat"

Ness memberanikan untuk melihat kaiser.

"Buatin gue makanan. Apapun itu terserah lo. Bahan² nya udah lengkap di dapur tinggal lo olah aja"

Tanpa aba aba, ness langsung mengangguk dan pergi ke arah dapur dan meninggalkan kaiser yang masih menatap ness dingin.

Tapi, saat ness melangkah pergi, kaiser perlahan tersenyum lalu menggelengkan kepalanya pelan dan kembali bermain handponenya

Sementara itu, ness sibuk membuat makanan untuk kaiser. Ia memutuskan untuk memasak "nasi goreng" yang simple tapi juga lezat.

Dia sangat ingat resep nasi goreng buatan ibunya saat ia masih kecil. Saat dimasa ibunya masih begitu perduli kepadanya.

Ness lalu mengikuti resep nasi goreng buatan ibunya itu.

Dan tak lama kemudian, nasi goreng buatannya itu pun jadi.

.....

Kaiser melahap nasi goreng buatan ness dengan penuh nikmat. Padahal, awalnya dia memasang ekspresi jijik melihat nasi goreng buatan ness. Tapi ketika ia memakan 1 suap sendok, dia malah tidak berhenti dan terus melahapnya.

Ness hanya memutar bola mata malas melihat kelakuan kaiser.

"Sekarang lo bisa maafin gue kan??" Tanya ness.

Kaiser tiba tiba berhenti melahap nasi goreng dan melihat ness serius.

"Jadi pacar gue"

Ness melotot. Lalu mencoba mencerna ucapan kaiser. Apa kaiser sedang menembakknya atau hanya sekedar lolucon??

"Ortu gue mau jodohin gue sama cewe yang sama sekali ga gue kenal dan ga gue suka demi perusahaan. Dan gue berupaya buat nolak perjodohan itu, dan ortu gue juga bakal membatakalkan perjodohan ini, kalau gue bisa cari pasangan selama sebulan." Jelas kaiser.

"Lo kan bisa cari cewe lain jir. Lagian yang naksir lo juga banyak di sekolah" elak ness.

Kaiser menatapnya dingin. "Kalo gue bilang gue maunya lo gimana??"

Ness semakin heran dengan sikap kaiser. Kenapa kaiser malah menginginkannya jadi pacar 'pura pura' nya itu. Padahal, di sekolah banyak sekali yang naksir dengan kaiser.

Bahkan setiap kaiser membuka loker sekolahnya, selalu ada banyaknya coklat yang terdapat di loker itu beserta surat cinta.

Tapi kaiser malah membuangnya dan kadang memberikan coklat itu kepada ness atau teman² nya yang lain.

"Gue pulang dulu, udah malem" pamit ness.

"Lo mau berapa?? 2 juta?? 10 juta?? Atau 100 juta??" Tawar kaiser serius.

"Lo kira gue barang yang bisa di beli??" Kesal ness.

Kaiser hanya berdecak kesal lalu mengacak rambutnya. Ia bahkan tidak tau caranya untuk membujuk ness agar mau ikut dalam perjanjian ini.

"Gue lebih baik mati daripada harus jadi pacar lo walau itu cuma pura pura" Ucap ness lalu melangkah pergi keluar apartemen kaiser.

Kaiser tidak mengejarnya, ia malah termenung sambil melihat ke arah langit langit dapur.

Kaiser memang egois.

Awalnya, kaiser puas ketika ness sudah menjadi budaknya dan terus menyiksanya.

Namun, semakin lama suatu perasaan aneh muncul di benaknya.

Ia terus menginginkan lebih dan lebih. Seolah ia ingin ness hanya menatapnya dan tidak boleh berpaling.

Seolah ia ingin ness menjadi miliknya.

Ia benci ketika ness lebih perhatian pada orang lain daripada dirinya. Bahkan tidak segan segan untuk melukai orang yang sudah membuat ness berpaling darinya.

Perasaan itu semakin tumbuh dan terus tumbuh.

Kaiser menghela nafas panjang.

TBC

BONUS!!!

BONUS!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Obey Me [KAINESS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang