Setengah tahun berlalu setelah kepergian Brian ke Korea untuk menjalani wajib militer. Hannah nggak mau berlarut-larut dalam kesuraman terlalu lama. Dia memang belum berani untuk membuat akun Instagram karena khawatir dirinya akan diserang para penguntit atau haters.
Namun, dia akhirnya membuat akun YouTube. Isinya adalah soal keseharian dia seperti video vlog memasak, seputar fashion, pilates, belanja bulanan. Terkadang beberapa member Day5 juga ikut hadir di salah satu videonya. Total subscribersnya juga cukup banyak, yakni 15 ribu subscribers.
Untuk mengisi hari-harinya, dia juga belajar bagaimana cara menyunting video. Dan hasil videonya adalah hasil suntingan dia sendiri.
Setelah satu videonya diposting, orang pertama yang akan dia kirim link videonya adalah tak lain tak bukan Brian. Brian merupakan orang pertama yang dia kirimi link.
Karena suaminya juga sibuk dan hanya membuka ponsel di jam-jam tertentu, dia sering menjadi viewers kesekian ribu. Tapi itu bukanlah masalah bagi Hannah. Yang penting, Brian mendukung kegiatan barunya itu.
Sementara di pusat pelatihan wajib militer Korea, Brian dan teman-teman militernya sedang menjalani latihan fisik. Beda zona waktu selama 12 jam membuat Brian terkadang suka terlambat membalas pesan dari Hannah.
Latihan fisik seperti planking, push up, squat, lari cooper, shuttle run, burpee, dan masih banyak lagi sudah biasa dia lakukan tiap harinya.
"Ingat! Seorang tentara tidak boleh mengeluh!" seru Letnan Kolonel berjalan keliling di area lapangan di mana Brian dan yang lain sedang melakukan plank.
Keringat sudah mulai bercucuran di sekitar pelipisnya, begitu juga dengan punggungnya yang membuat baju kaos hitamnya sudah berkeringat. Tapi dia melakukannya dengan penuh semangat karena menjalankan tugasnya dengan rela.
Dia menengok ke arah arloji hitam pemberian Hannah dulu. Masih pukul lima sore dan sinar matahari masih menyengat terik. Namun kulitnya sama sekali tidak terbakar matahari. Beberapa teman militernya iri karena kulitnya yang selalu terang, sepertinya gen dari orangtuanya.
Jika di Korea sudah pukul lima sore, maka di New York masih pukul lima pagi. Sebentar lagi latihan militernya selesai dan dia harus bergegas ke base camp untuk menelepon Hannah.
"Baik! Latihan hari ini selesai! Silakan kalian mandi dan makan! Selamat beristirahat!"
Brian menghela napas lega. Dia telah menyelesaikan planknya selama 10 menit. Sepuluh menit terasa seperti dua jam lebih.
"Baik, siap, Letnan Kolonel!"
"Kalian boleh bubar!"
Yoon Jisung dan Park Namgyu, dua orang yang paling dekat dengan Brian sekaligus teman seperjuangan selama wajib militer menghampiri pria itu.
"Jangan lupa telepon istri," celoteh Jisung mengambil air mineral yang udah disediakan. "Kemarin udah lupa, jangan sampai lupa hari ini."
"Iya," jawab Brian singkat. Namgyu memberikan air mineral untuk Brian. "Thanks."
"You're welcome, brother," ucap Namgyu dengan aksen Korea-English yang sangat kental sehingga membuat dua temannya tertawa. "Apa? Inggrisku aneh banget ya?"
"Iya! Aneh banget! Hahahaha!" tawa Jisung paling keras. "Tuh sana, minta ajarin ke Brian!"
Nggak terima dirinya menjadi bahan ejekkan, Jisung mengadu kepada Brian. "Bri, kamu mau ajarin aku bahasa Inggris kan? Siapa tahu istriku nanti bule, biar komunikasinya gampang!"
"Yah, tapi bayar per jamnya aja sebesar Lima puluh ribu won," ujar Brian tersenyum.
"Shibal! Rese kalian berdua!"
Karena base camp dipenuhi oleh pria, maka base camp rasanya seperti pasar malam yang hiruk pikuknya mengalahkan jalan raya.
Selagi menunggu antrian untuk mandi, Brian pun berniat mengambil perlengkapan mandi seperti handuk, sabun, shampoo, pasta, dan sikat gigi untuk bersiap-siap mandi. Tapi dia terenyak begitu suara Jisung cukup keras menyita perhatiannya.
"Eh, eh! Istri kamu, Bri!" katanya yang membuat Brian cukup kaget. Memangnya ada apa dengan Hannah? pikirnya dalam hati, membuat jantungnya berdebar-debar. Jangan sampai kejadian buruk menimla istrinya. Jangan.
"Istri kamu baru aja posting video baru!"
Oh, rupanya itu. Bikin kaget orang aja.
"Mana coba lihat?" tanya Brian ikut melihat.
"Ah elah, pakai ponsel sendiri, dong! Jadi kuotaku lebih boros kalau begini caranya!"
"Nggak. Malas, harus cari dulu di tas."
"Nih! Jagain ponselku, aku mau cari udara segar sebentar bareng si Namgyu."
Sepeninggal Jisung, Brian menonton video postingan Hannah yang baru dipost empat puluh satu menit yang lalu. Di video tersebut ada Cassie dan juga dirinya sedang pergi berlibur ke South Carolina.
Tidak ada yang salah dengan video itu tapi... penampilan Hannah memakai bikini warna ungu yang menjadi perhatiannya sekarang. Kulitnya berwarna putih pucat, rambutnya tergerai panjang, sedang melihat ke arah kolam renang.
Brian segera merogoh ponselnya. Dia bertekad untuk menelepon istrinya. Toh Hannah pasti sudah bangun. Mengingat video barunya dia posting empat puluh satu menit yang lalu.
Tidak sampai 10 detik, hubungan itu tersambung.
"Iya halo, Brian sayang?" tanya Hannah di ujung sana, begitu lembut dan membuat Brian semakin merindukannya. "Udah selesai tugasnya? Kamu udah mandi dan makan malam?"
Oke, fokus, Brian. Kembali ke topik utamanya.
"Aku udah lihat videomu barusan," kata Brian dengan suara yang datar. "Tapi bisakah kamu edit lagi videonya?"
"Videoku? Video yang baru aku unggah tadi?"
"Mm. Edit segera."
"T--tapi kenapa? Kenapa mesti diedit lagi?" tanya Hannah heran. "Apa hasil editanku nggak bagus?"
Semua hasil editanmu bagus, Hannah. Ingin sekali Brian mengatakan demikian. "Aku nggak bilang kamu untuk hapus videonya. Aku hanya bilang edit lagi, hilangkan adegan kamu dan Cassie di kolam renang."
"Kenapa? Kamu nggak suka lihat aku pakai bikini?"
"Bukan begitu. Tapi yang menjadi penonton videomu itu bisa aja laki-laki. Aku nggak mau hal itu terjadi."
"Astaga, kamu ternyata mikir sampai sejauh itu," kata Hannah takjub. "Iya, iya, aku akan edit lagi. Hanya itu aja?"
"Mm. Sisanya udah bagus, kok."
Hannah tersenyum berseri-seri. "Oke! Oh ya, aku kirim beberapa foto buat kamu biar semangat lagi nugasnya. Coba kamu lihat deh, pasti kamu belum lihat."
Alis Brian mengernyit. Kemudian dia membuka aplikasi pesan instan. Ada empat buah foto selfie Hannah tidak berbusana alias telanjang dengan pose sensual.
Foto pertama dia menggigit bawah bibirnya, foto kedua dia memegang kedua payudaranya sambil mengedipkan matanya sebelah, foto ketiga adalah foto menyamping di mana dia memamerkan pahanya yang mulus dan puting susunya yang mencuat. Dan foto terakhir adalah foto dirinya duduk di tempat tidur, tangannya memegang rambut sedangkan tangan satunya lagi menggesek bagian area kewanitaannya.
Lalu ada satu pesan masuk dari Hannah yang muncul di notifikasi. Bunyinya adalah: Sometimes I wake up and all I want is your hands all over my body. Ditambah dengan emoji tiga buah terong.
Brian merana sekarang. Tidak ada tempat kosong untuk melakukan sex phone dengan istrinya. Kali ini sepertinya dia harus menahan selama satu setengah tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
grumpy - young k (day6) [COMPLETED]
Фанфик[warning 🔞] Punya suami seorang musisi sekaligus komposer? Jangan harap dinyanyiin atau dibuatin lagu. Contohnya Hannah Woo yang makan hati mulu sama suaminya.