"Hah"Keano hanya bisa menghembuskan napas kasar, mencoba menahan amarah.
Akhir-akhir ini Serena selalu menempel pada Shinji seperti permen karet.
Hal ini tentunya membuat Keano kesulitan untuk membunuhnya, dikarenakan Shinji yang selalu menjaga Serena.
Seperti hari-hari yang lainnya, Keano hanya bisa mengawasi Serena dari jauh. Sambil menunggu kesempatan untuk membunuhnya.
Ngomong-ngomong soal kecurigaan apakah Shinji adalah Tuan Rumah Sistem Perbaikan Plot, Keano sudah memastikan jika Shinji adalah tokoh asli dari dunia ini. Yang berarti tidak ada masalah dengan Shinji.
Jadi Keano bertanya-tanya apakah kecurigaannya berlebihan?
Mungkinkah sebenarnya Tuan Rumah Sistem Perbaikan Plot, tidak mengambil misi di novel ini.Walau mereka selalu bertabrakan misi atau dalam artian lain, misi mereka selalu berlawanan. Tetapi sangat jarang mereka mendapat misi di dunia yang sama.
Tentu saja jika mereka bertemu dan saling mengetahui identitas. Mereka pasti akan saling membunuh, agar megurangi resiko kegagalan misi atau bertemu di misi berikutnya lagi.
"Mungkin aku terlalu sensitif?"gumam Keano bingung.
Pasalnya selama mengikuti Serena, tidak ada tanda-tanda Serena didekati oleh Tokoh yang berpotensi untuk dicurigai. Tapi jika tidak ada yang ikut campur dalam misinya ini. Kenapa Keano selalu gagal? Seolah ada tangan hitam dibelakang layar yang selalu memanipulasi kegagalannya.
{Apa yang akan anda lakukan Tuan Rumah?}
"Tidak ada yang bisa kita lakukan. Hanya perlu menunggu. Pasti akan ada celah jika kita menunggu"jelas Keano.
"Lagi pula kita punya banyak waktu"
👑👑👑
Akhir-akhir ini Via tidak di ikuti oleh Keano. Yah, ini semua terjadi karena Via menempel bak peremen karet pada Shinji.
Bahkan Shasa saudari kembarnya merasa curiga dengan kedekatan Via dan Shinji.
"Kamu ingin kerumah Shinji lagi?"tanya Shasa curiga, Via yang ditanya tiba-tiba hanya bisa mengganguk sebagai jawaban.
"Kenapa tiba-tiba lengket dengan Shinji? Jangan-jangan kamu...."ucap Shasa dengan eksperesi curiga.
"Kamu suka sama Shinji?"lanjut Shasa dengan rona merah.
Muncul tanda tanya besar diwajah Via. Apa maksudmu dengan jatuh cinta?
"...."Via benar-benar kehabisan kata-kata. Terkadang Via sangat ingin mengbongkar isi kepala Shasa itu, isinya apa sih? Bagaimana mungkin Shasa mengira jika dirinya jatuh cinta dengan Shinji?
Via bahkan baru bertemu Shinji 2 minggu yang lalu. Apakah normal jatuh cinta dengan waktu sesingkat itu?
"Tapi wajar sih. Bagaimana pun Shinji tampan, kaya, keren dan banyak kelebihan. Bisa dibilang Shinji tipe semua orang"gumam Shasa sambil mengangguk setuju dengan pendapatnya sendiri.
Sedangkan Via hanya memutar matanya malas dan mentapnya sambil berpikir jika Shinji bukan tipe semua orang, oke. Tapi Shinji dibuat menjadi tipe mu yang merupakan Tokoh utama novel ini.
"Tapi aku harus ikut"ucapan Shasa berikutnya membuat Via memiringkan kepalanya. Kenapa Shasa tiba-tiba ingin ikut?
"Aku harus memastikan Shinji memenuhi syarat sebagai sadara ipar ku"lanjut Shasa dengan semangat membara.
"Terserah"
👑👑👑
"Shinji, lama tidak bertemu"sapa Via ramah.
"Lama tak bertemu"balas Shinji sopan.
"Halo, nama ku Shasa. Aku saudari kembar Serena"ucap Shasa memperkenalkan diri. Yah, ini memang pertemuan resmi mereka yang pertama. Biasanya Shasa hanya mengetahui tentang Shinji dari cerita mulut-kemulut.
"Halo Shasa, kamu bisa memanggil ku Shinji"balas Shinji. Shasa mengangguk puas dengan kesopanan calon iparnya ini. Sementara Via yang melihat Shasa menilai Shinji, hanya bisa menepuk jidat sambil menahan malu.
"Baiklah, mari masuk. Saya akan membuatkan teh untuk para tamu"
👑👑👑
Bersambung
Ngomong-ngomong cuma mau ingatin Jika Serena itu adalah Via. Jadi jangan bingung ya jika kadang aku pakai kata Serena atau Via.
Karena Via sedang merasuki tubuh Serena yang berarti Via = Serena.
Paham kan 😆
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Antek Antagonis (END)
Fantasy🔊 Perhatiah: cerita ini memiliki banyak adegan yang kekerasan dan sebagainya. Jadi adik-adik dibawah umur jangan baca. Clara tak menyangka jika hidupnya akan berubah hanya karena sepotong komentar pedas yang ditinggalkannya disalah satu blog novel...