Part 19 [Pesta]

56 9 2
                                    

Yumna tengah tertawa membaca balasan dari grup yang mereka buat bersama. Tapi semua kesenangan itu berakhir ketika ada seorang pria yang menghampirinya sambil membawa dua gelas minuman di tangannya.

“Hai Yumna ya.” Pria itu tersenyum menyapanya.

Yuman melihat sekitarnya dan menganggukkan kepalanya. Di pesta temannya ini begitu ramai, dia sudah menjauh dari keramaian tapi tetap saja ada yang mengganggu waktunya begini.

“Iya,” balasnya dengan singkat, tidak mau meladeninya lebih banyak. Dia kembali melihat pada ponselnya, mencoba memberitahu pria ini kalau dia tidak tertarik untuk mengobrol.

“Dari tadi aku perhatiin kamu diem aja disini, kenapa gak gabung?” tanyanya yang terus mencoba untuk mendapatkan perhatian dari gadis di hadapannya ini.

Tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel dia membalasnya. “Iya males.”

“Ini aku bawain minuman juga.” Pria itu memberikan salah satu gelas yang berada di pegangannya itu.

“Iya taro aja di situ.”

Pria itu menghela nafas karena Yumna ternyata tidak semudah yang diperkirakannya. “Kenalin gua Doni.”

“Iya, lo udah kenal siapa gua kan,” balasnya.

“Jutek banget sih, nanti gak laku aja lo.”

Yumna kini menatap pria yang berada di hadapannya itu. Dia menyunggingkan senyuman miring, “siapa juga yang takut gak laku? Bukannya lo ya? Dateng ke sini buat godain gua, tapi malah ngomong gak sopan begitu.”

Pria itu tertegun mendengarnya. “Apa sih, lagian gua Cuma ngajak lo kenalan doang. Sombong banget.”

“Kalo lo berpikir begitu, kenapa gak langsung pergi aja sana?”

Pria yang mengenalkan dirinya sebagai Doni itu berdecih kesal dan melangkah pergi dari sana. “Najis, sok cantik.”

Yumna mendengar apa yang dikatakan pria itu, tapi dia tidak menghiraukannya sama sekali. Dia melirik pada gelas yang diberikan pria itu.

“Cowok brengsek.” Dia mengambil gelas itu dan membuang air yang berada di dalam gelas.

Kenapa dia tidak meminumnya? Tentu saja Yumna sudah tau apa yang ada di dalamnya.

“Obat perangsang.” Yumna terkekeh dan menggelengkan kepalanya. Sebelum dia berada di tempat ini, dia sempat melihat beberapa pria, dan tentunya pria yang barusan menghampirinya itu membahas akan obat itu.

Di pesta yang diadakan oleh temannya yang bernama Angela itu selalu saja mewah, meriah dan juga bebas. Angela cukup kaya memang hanya untuk mengadakan pesta seperti ini. Sebagai temannya, Yumna tidak mungkin tidak datang ke acaranya ini. Dan Yumna lebih banyak memilih untuk menyendiri, mereka terlalu ramai dan terkadang beberapa tingkah membuat Yumna menggelengkan kepalanya.

“Rame gini, akan ada berita apa lagi ya tentang gua. Pasti tadi pas sama cowok akan ada yang poto,” ucap Yumna sambil melihat ke sekitar mencari siapa yang sekiranya berkemungkinan untuk memotret dirinya. “Di sini sepi, siapa pun itu pasti harusnya ketauan.”

Yumna melihat rambut berwarna sekilas lalu bayangan yang berlari di sana, tapi dia hanya diam saja. Mungkin dia orangnya yang selalu memotret Yumna, atau hanya orang yang lewat saja, atau mungkin ...

“Hantu,” katanya sambil terkekeh dan kembali melihat ponselnya, mengirim pesan di grup untuk menceritakan yang terjadi barusan pada dirinya.

“Yumna.”

Dia segera menoleh melihat temannya yang datang menghampiri dirinya. “Kenapa Kaize?” tanyanya.

Dia duduk di dekat Yumna. “Kenapa di sini aja? Gak gabung sama yang lain?”

The Tinted FatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang