Cutie pet 2 🔞

2.9K 156 104
                                    

Happy reading...

.





.



.



.

Tzuyu masih nyaman duduk di lantai sambil menyenderkan kepalanya di atas meja ruang tamu. Pemuda itu tak tahu lagi harus berbuat apa untuk mengusir rasa bosannya. Memang siapa yang tak bosan bisa berada di apartemen sendirian tidak melakukan apa-apa selain tidur, makan roti, menonton tv, lalu tidur lagi. Hal hal itulah yang dilakukan Tzuyu selama seminggu ini saat diapartemen milik wanita yang sudah membelinya itu.

"Kapan Nona Sana datang, ini sudah seminggu..." gumam Tzuyu semakin menenggelamkan wajahnya pada meja kaca itu.

Krucuk krucuk krucuk...

Terlalu memikirkan Sana, sampai membuat Tzuyu kelaparan seperti ini. Oh tidak juga, memang dari pagi Tzuyu saja yang belum makan apapun. Dan saat Tzuyu melirik kearah jam yang menempel di dinding rupanya sekarang sudah pukul 2 siang. Pantas saja perutnya berbunyi seperti ini.

Tapi inilah masalahnya.

Di kulkas itu sudah tidak ada apa-apa lagi yang bisa ia makan. Roti lapis saja kemarin malam slice terakhir sudah ia makan.

Tzuyu benar-benar tidak menemukan apapun lagi yang bisa ia makan di tempat ini. Bahkan sekedar ramen pun tak ada.

"Nona Sana... peliharaanmu ini kelaparan. Kapan kau pulang..." rengek Tzuyu kembali.

Masih teringat jelas dalam otak Tzuyu semua ucapan Sana sebelum pergi.

"Selamat pagi Nona, tidur nyenyak semalam?" tanya Tzuyu menyambut Sana saat wanita itu keluar dari kamar.

Sana hanya melirik pada orang yang sudah ia beli semalam itu sekilas. "Aku pergi dulu."

"Hah?" Tzuyu memiringkan kepalanya tak paham.

"Aku ada pekerjaan di luar negeri tiga hari. Jadi kau diamlah disini saja. Awas bila kau mencoba kabur dariku, aku bisa menemukanmu dimanapun kau bersembunyi. Dan bila sampai kau berani kabur... kupastikan aku akan memotong-motong tubuhmu untuk ku sebar ke lautan." wajah Tzuyu berubah panik. Dan itu disadari oleh Sana, namun Sana memang harus berucap seperti itu sebagai ancaman.

Sial sekali dia harus ada pekerjaan di luar negeri seperti ini. Padahal Sana cukup penasaran dengan Tzuyu, ingin mengenal dan melakukan sesuatu lebih jauh kepada pemuda polos ini. Namun Sana tak ada pilihan lain selain memendam itu semua demi kelancaran pekerjaannya.

Walaupun sejujurnya Sana juga was-was bila pemuda itu kabur dari sini, karena ya bila dirinya yang menjadi Tzuyu maka akan terlintas juga ide untuk kabur. Bukankah menjadi manusia yang bebas diluar saja akan jauh lebih baik dibanding dengan manusia yang di cap sebagai hewan peliharaan dari manusia lainnya.

"Ti-tiga hari? Nona akan pergi tiga hari?"

"Iya. Bukankah aku sudah bilang begitu."

"Baiklah... aku berani bersumpah tak akan kabur kemanapun Nona."

"Baguslah. Bahkan kau tak ku ijinkan untuk melangkah keluar satu langkah saja dari pintu itu." ucap Sana sembari menunjuk pintu utama keluar.

"Baik Nona Sana, aku paham." balas Tzuyu menurut saja. Sana tersenyum puas, dipandanginya lekat pada pemuda tampan itu. Merasa bila Tzuyu terlihat jauh lebih tampan saat ini dibanding kemarin malam. Wajahnya sangat segar dan tak ada raut kelelahan seperti yang Sana lihat kemarin.

Oneshoot Sana × TzuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang