1

1.6K 188 18
                                    

Hinata baru saja melangkah keluar dari dapur selepas membereskan bekas sarapan pagi ini, ia berencana membantu Naruto bersiap pergi misi namun tiba-tiba saja sesuatu melesat di hadapannya.

"Aku akan berangkat Hinata." Naruto menangkup wajah cantik wanita itu dan mengecup bibirnya.

Hinata terkesiap, dia memejamkan mata saat bibirnya dilumat tanpa permisi.

Naruto memiringkan wajahnya, mengecup dan mengetuk bibir wanita itu dengan lidahnya minta sebuah ciuman yang lebih hangat sebelum mulai bekerja.

Hinata berpegangan pada pinggul Naruto dan mulai membuka mulutnya untuk membalas ciuman yang menggebu itu.

Keduanya sibuk berpautan di depan dapur melumat dan menyatukan lidah satu sama lain dalam sebuah ciuman hebat ke sekian yang mereka bagi.

Maklum saja, dua shinobi yang baru menikah itu masih dalam euphoria menyenangkan pernikahan, tiada hari tanpa ciuman mesra yang dibagi berdua.

Keduanya melepaskan satu sama lain secara bersamaan setelah dirasa sepertinya harus disudahi.

Naruto tersenyum lebar di hadapan istrinya setelah itu sedangkam Hinata tersenyum kecil untuk membalas. "istirahatlah di rumah."

Hinata mengusap bibir Naruto dengan sapu tangan di sakunya dan membelai surai pirangnya dengan lembut. "hati-hatilah di perjalanan."

Jadi begini rasanya pernikahan, semua orang mengatakan mereka masih terlalu muda untuk menikah namun Naruto tidak peduli, dia tetap bersikeras ingin menikah.

Dan lihatlah apa yang dia dapati sekarang, kebahagiaan yang meluap setiap harinya.

...

Tiga shinobi muda itu berjalan bersisian, cukup santai dan tidak terburu-buru sebab mereka dalam perjalanan misi diplomasi ke Barat desa. Tidak ada urgensi, hanya misi singkat untuk menjemput gulungan berisi surat persetujuan. Hokage mulai memberi mereka misi diplomasi untuk belajar memimpin dan mengurus administrasi desa di masa depan nanti.

"Bagaimana rasanya menikah huh?" Sai memulai pertanyaan kepada sobat kuningnya itu.

Naruto menarik sudut bibirnya, dia berjalan santai sambil menahan kepala dengan kedua lengan. "luar biasa."

Shikamaru menyalakan pemantik dan membakar rokok di sela bibirnya. Bukan dia tertarik dengan topik pribadi itu, dia hanya penasaran sebab Naruto adalah yang pertama di antara teman sebaya yang menikah lebih dulu. "apa merepotkan?"

Ya, ini adalah misi pertama Naruto setelah pesta pernikahan, dirinya dan Hinata berbulan madu selama tujuh hari, kemudian beristirahat selama tiga hari sebelum Naruto kembali menjalankan misinya.

"Bagaimana bisa menyebutnya merepotkan, saat kau bisa bermanja seharian kepada wanita yang sangat kau cintai?" Protes Naruto atas pertanyaan Shikamaru.

"Kau bisa bermanja karena istrimu adalah Hinata, dia tipikal wanita yang lembut." Sai bergumam, sedangkan dirinya dan Shikamaru punya wanita garang nan tangguh yang agak sulit diajak bermanja.

Naruto memandang ke langit musim semi. "benar juga." dia tak bisa bayangkan Shikamaru atau Sai bermanja pada dua wanita bertenaga super dan bermulut tajam kekasih mereka itu. "namun kurasa mereka akan takluk setelah menikah, kau tahu pria selalu memegang kendali."

Sai dan Shikamaru menghela napas pelan. Tentu saja terselip rasa ingin segera mendapati apa yang Naruto miliki, menikah terdengar menyenangkan dari sudut pandang si kuning itu.

...

"Kalian sudah melakukan itu?" Bisik Ino dengan penasaran.

Sakura memukul kepala Ino dengan setangkai bunga yang ada di toko. "tentu saja, mereka sudah menikah!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang