1

1 0 0
                                    


"Res coba lu beli lagi aja"

"Tapi kev gue udah beli lebih kev, si bangsat ini yang ambil"

"Udah dery lu bawa pacar lu buat beli ulang aja. Gapapa pake motor dan duit gue, ini udah udah beli aja, sisanya lu pake beli es buat ademin batin"

"Udah ayo, kita beli ulang aja gapapa ya sayang?"

"Iya tapi kan der itu kita"

"Iya sayang iya, aku percaya sama kamu. Kita beli bareng, dan langsung kita anter ke rumah Agil"

"Capek derrr, capekk"

"Iya sayang gapapa gapapa, udah puk puk"

29° terasa seperti 32° ibu kota dengan cuaca teriknya, Jakarta siang itu.

"Bisu bisu, bisu ga punya makanan"

"Un unn!"

Sikecil hanya bisa merengutkan kening dengan eksperi marah marahnya. Mengundang gelak tawa dari sekeliling. Kkrukkkkkk, laperr, laper bangett, hauss, capekk.

"Ciee si cacat laperrr, ngemis dong ngemiss hahaha"

"Urnnnn!!" pergi sana, itu ucapnya sembari mengacungkan ranting

"Hahaha si dekil ngamukk guyss, kasihan banget udah dekil cacat lagi hahaha"

"Si dekil si dekil, si dekil dari desaa~"

"Hahahaha kocak amat dah, desa dengan segala kedeliannya jiahhh"

"Urn unnn hunnnn" jangan ganggu aku! aku itu bukan orang desa! sepintas itu yang ingin ia ucapkan

"Huahahahahaa, ngomong apa si kamu cacat, ga paham bahasa orang cacat aku"

"Urrrnnn" duaghhh, aduh sakit!! ucapnya sembari marah marah kepada orang yang lebih besar

"Aduh maaf ya dek, kakak ga keliatan kamu. Kamu mungil sih, ada yang luka engga?" geleng geleng, sembari mengacungnya tangannya tanda ia marah

"Un unnn unn!"

"Ehh?"

"Dia gabisa ngomong ka, bisa denger aja dia"

"Eh aduh maaf, maaf ya kakak paham bahasa isyarat kok, kamu bisa engga?"

"Uhnn!" ngangguk ngangguk, kakak harus lebih hati hati, disini banyak anak kecil bermain. Mereka suka berlari lari itu yang ia sampaikan.

"Iyaa maafin kakak yaa anak lucu, kakak keburu buru tadi. Oh ini kakak ada rotii buat kamu, kamu pasti belum makan apa apa yaaa?"

"Un?" bolehkah roti ini untukku kakak manis? apa ini tidak mengandung racun? ucapnya sembari mengedip ngedipkan mata, tampak lucu, sangat lucu.

"Tentu tidakk, ayo kita makan rotinya bersamaaa"

"Ummm!" wajahku tersenyum, kakaknya baik. Aku mengikuti kakaknya ke sebuah mobil hitam, takut. Tapi sepertinya orang ini baik. Dengan riang ia menceritakan siapa dirinya. Namanya avares, teman teman nya panggil dia reres.

"Nahh derrr, liat deh lucuuuu"

"Eh ini anak siapa res? Katanya mau beli roti bakar, balik balik malah bawa anak"

"Err aku tadi ga sengaja nabrak dia kak. Ini gemesss bangeett, terus dia luka luka. Kita bawa apartmen aku ya, obatin lukanya dulu. Dia juga belum makan tau ress, oiya adek kecil ini namanya kakak derry, ayo di sapa kakak derry nyaa"

"Un?" aku menatap mata kak reres dengan penuh tanda tanya

"Tidak masalahh, kak derry juga bisa koookk"

"Bisa apa sayangg?" Reres hanya tersenyum dan melirik ke arah si kecil

"Umm!" Aku pun mulai menggerakan tangan mungilku. Haaaiiii, kakak derrryy. Kata kakak reres ival mau di kasih ayamm, dan ice cream, boleh tidak kalau ival ikut dengan kalian? Derry yang mengerti langsung tersenyum.

"Boleh sayang, ayoo kita cari ayaammm"

"Ival bobo aja kalau sudah sampai kaka bangunin okkaayy" aku yang sudah lelah pun hanya bisa mengangguk, dan tertidur

"Kamu telpon si kevin, biar aku yang ngomong"

"Iyaa, ini"

"Halo halo, gimana res udah dapet semua kan?"

"Eh bro gue derry, udah semua nih. Tapi sorry ada sedikit kecelekaan ---"

"HAH LO GAPAPA? GIMANA SAMA RERES?"

"Hahahah lu bukannya panikin mobil lu, malah panikin kita"

"EHH GUE SERIUS YA SETAN"

"Stop berbicara kasar kev, gue lagi bawa anak kecil. Mana lagi tidur anaknya, lu teriak teriak"

"Oh sorry sorry, jadi kecelakaan gimana der"

"Reres lagi jatuh cinta"

"DIA SELINGKUH?"

"Udah gue bilang jangan teriak teriak cok, jangaan di putus omongan gue"

"Oke sorry, lanjut"

"Ada anak kecil yang ketabrak sama dia, tau lah kita lagi chaos chaosnya, jadi dia gak tolah toleh dan duar ketabrak. Terus tiba tiba dia liat anak ini, dia gabisa ngomong, badannya lusuh, banyak luka. Tapi gemes banget anaknya. Makanya kita malah bawa dia  buat diobatin. Jadi gue telp ini minta izin, si reres balik lebih awal. Setelah gue anter reres, gue yang kesana bawa barangnya. Udah itu aja oke see you, lu ga perlu jawab karna udah pasti boleh"

ditempat lain "DERR FOT-- GUE BARU MAU BILANG FOTOIN ANAKNYA???"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

aku anak ayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang