Assalamu'alaikum...
Saya kembali dengan cerita baru setelah break selama bertahun-tahun...
Ini masih cerita tentang pesantren seperti sebelumnya, karena Saya belum pede dengan genre lain. Hehehe
Semoga kalian Enjoy yaa...
⚠️Cerita hanya fiktif belaka⚠️🌷🌷🌷
Kilas balik (1)
Cerita dengan intro Kilas balik ditulis dengan singkat yaa..
Saya harap kalian tidak bingung apalagi heran karena terlalu singkat dan sat-set.
🍒🍒🍒
"Aku bakal segera bawa kamu ketemu Abah-Umik ya Ning!?""Tapi Mas, apa mereka bakal nerima kulo?"
"Pasti diterima, karena anaknya suka." Mas Agham tersenyum lembut.
Aku dan Mas Agham berada dikampus yang sama, mas Agham adalah Kakak tingkatku. Kami sudah menjalin komitmen selama satu tahun lamanya, dan mas Agham akan segera mengenalkanku pada kedua orangtuanya setelah wisuda kelulusannya nanti.
Pertemuan pertama kami pada tahun pertama kuliahku.
Mas Agham yang saat itu menjabat sebagai ketua salah satu organisasi yang aku ikuti. Aku yang awalnya mulai mengagumi mas Agham secara diam-diam itu sampai mundur alon-alon karena mengetahui fakta bahwa dia putera dari salah satu Kyai besar nan mashur.Tapi entah mengapa ketika aku sudah pasrah dan perlahan menghapus rasa kagumku malah justru membuat kami secara tidak langsung menjadi dekat dan sering bersama akibat ulah anak-anak yang menunjukku sebagai ketua koordinator proker UKM yang baru saja dibuat dan disepakati, itu membuat kami jadi sering terlibat, dan perlahan ke kagumanku yang sengaja kukubur mulai tumbuh kembali.
Sampai pada saat dimana mas Agham menyatakan rasanya padaku, aku senang bukan main. Siapa yang tidak senang seseorang yang dikaguminya selama ini ternyata menyukainya.
Kami saling mencintai dan menghormati, aku sangat yakin akan hal itu. Tapi cinta saja tidak cukup untuk bersatunya kami, Aku harus memenuhi Syarat agar bisa diterima oleh keluarga mas Agham.
Meski Mas Agham sering bilang kalau aku sudah mumpuni dan tidak perlu merubah atau menambah apapun. Tapi aku masih tetap merasa minder dengan keluarganya yang Alim juga berdinasti agung warisan nenek moyangnya.
Latar belakang keluargaku masih jauh dibawahnya, meskipun orangtuaku juga memiliki pesantren, tapi pesantren kami tidak se-mashur pesantren milik keluarga mas Agham yang umurnya sudah hampir mencapai Satu Abad dengan ribuan Santri dan Alumni yang hampir menyebar di seluruh jawa bahkan Nusantara.
Aku.. Alzena Naufas Saniyyah adalah anak bungsu dari lima bersaudara, aku adalah anak Abi yang paling cantik sebab keempat kakakku laki-laki. Mereka semua saat ini sudah berkeluarga, dua kakakku turut membantu Abi-Umik mengurus pesantren, dan dua lainnya dimintai untuk membantu dipesantren milik mertua mereka.
Aku di pondokkan setelah lulus MI, mondok pure hanya mempelajari kitab salaf dan sekolah formal hanya formalitas selama enam tahun. Setelah itu boyong untuk lanjut kuliah yang kukira Abi akan melepasku kuliah tanpa harus mondok lagi tapi dugaanku salah, aku tetap mondok sambil kuliah karena orangtuaku tidak akan membiarkan aku ngekos atau tinggal di asrama kampus, tetap harus mondok biar aman dan terpantau pergaulanya dikarena jauh dari orangtua.
Maklum aku satu-satunya putri Abi-Umik.Asal kalian tahu, meski aku ini putri Kyai tapi Abi dan umikku tidak mengharuskan anak-anaknya untuk hafal Al-Qur'an. Dulu memang sempat disuruh sampai di iming-imingi akan diberi uang jutaan tiap kenaikan juz. Tapi namanya juga saat itu aku belum karep, dan merasa pada saat itu aku tidak akan mampu hafal kitab suci setebal itu, jadi lebih memilih masuk pesantren kitab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alghana
SpiritualAlghana, The Journey in Al-Hikam... Alzena Naufas Saniyyah, Sesuai namanya dia setia dan bersinar. Tapi, apa dia akan tetap berperilaku sesuai arti namanya? Setelah dia menjadi istri dari Gus Agham -Azad Ghamiil- yang mempunyai dinasti kokoh sejak...