"Kok kita gak dapet-dapet ya?" tanya Muthe pada Jessi, wajah gadis itu terlihat amat serius ketika menghampiri Jessi.
Jessi yang tengah asik menonton tiktok langsung menoleh dengan terkejut, ia memandang Muthe dengan wajah panik.
"Hah? Gak dapet-dapet? Emang lu abis sama siapa?!" tanya Jessi yang langsung meletakkan handphonenya dengan panik.
"Yee bego, bukan itu!" balas Muthe dengan kesal, gadis itu duduk di samping Jessi masih dengan wajah yang serius.
"Trus apa?" tanya Jessi bingung.
Kedua gadis itu tengah berada di kantor JKT48, sepertinya tengah ada beberapa kegiatan di kantor tersebut namun mereka berdua saat ini tengah senggang di ruang tengah. Jessi mengeluarkan tiktoknya dan menatap Muthe dengan penasaran, sedangkan gadis yang bernama asli Mutiara Azzahra itu menoleh ke sekeliling.
"Kita kapan dapet job dari Erig*?" ujar Muthe pada Jessi dengan suara pelan.
"Hmmm... belom kali Mu, sabar aja" balas Jessi dengan suara yang pelan juga.
"Tapi Flora udah dapet, bahkan Ashel juga dapet!" ucap Muthe kembali, wajahnya terlihat tidak terima.
"Ya, mereka kan emang lagi naik... tapi iya sih jujurly aku bingung kapan kita diajak kerjasama" balas Jessi yang mulai setuju dengan Muthe, iya kembali berpikir.
Sudah hampir 1 tahun kerjasama JKT48 dengan brand clothing tersebut, namun mereka tak kunjung mendapat bagian dalam project tersebut. Padahal mereka sadar bahwa mereka tidak se sepi itu, mereka berdua tau fans mereka tidak sedikit dan nama mereka cukup besar di JKT48. Muthe semakin tak terima ketika 2 juniornya yang notabene bukan senbatsu malah mendapatkan job lebih dulu dibanding dirinya, merasa Jessi adalah teman seangkatan dan seperjuangan membuat dirinya mengadu pada Jessi. Keresahan Muthe akhirnya juga dirasakan Jessi, mereka mulai berdebat apakah ada yang salah dari yang telah mereka lakukan atau adakah yang terlewatkan oleh mereka.
"Apa yang salah ya Jess" tanya Muthe pada Jessi kembali, setelah perdebatan panjang mereka barusan.
"Hmm.. jangan jangan mereka curang?" balas Jessi bertanya, dengan pikirannya yang selalu liar dan aneh, namun kali ini Muthe tak kesal atau menyalahkan Jessi.
"Hmm.. bisa jadi.." Muthe mengangguk, menyetujui dugaan Jessi tersebut sedangkan Jessi menjadi bingung karena Muthe setuju.
"Tapi kalau curang, apa curangnya?" tanya Jessi pada Muthe dengan bingung.
"Nyogok admin dan project manager?" tanya Muthe balik, tapi Jessi menggeleng tak setuju.
"Gak mungkin ah" balas Jessi, Muthe terlihat tak terima dengan sanggahan Jessi.
"Pasti nyogok... apa kita nyogok juga?" ajak Muthe pada Jessi, namun Jessi memasang wajah menolak.
"Eh, uang dari mana? Aku tidak punya uang Mu" balas Jessi tak setuju.
"Yee bukan pakai uang...!" ucap Muthe pada Jessi.
"Lalu? Pakai apa?" tanya Jessi.
"Hmm.. jangan jangan mereka janjiin Erig* dengan penjualan dari fanbasenya. Bisa ajakan makanya Erig* yakin untuk kerjasama dengan mereka" jawab Muthe dengan serius.
Kedua gadis itu kembali menoleh sekeliling, berharap tak ada yang mendengar percakapan mereka sama sekali. Untung saja kantor sedang sibuk sehingga tak ada yang peduli dan menggubris mereka. Terlihat beberapa staff JKT48 dan staff Erig* serta member-member yang terlibat beberapa kali bulak-balik, seperti tengah menyiapkan sesuatu disana.
"Hmmm... aku sih bisa minta Jesinesi buat ramein, tapi masa sih itu doang?" tanya Jessi lagi, kini Muthe yang terlihat berpikir.
"Gak tau juga sih aku Jess, apa ya yang bikin mereka dipilih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Collection 2
Fanficsama aja seperti yang pertama, biar gak kebanyakan aja yang sebelah hehe