RL 15

789 69 8
                                    

Minggu keempat



Hari menyiapkan pesta pertunangan mungkin jadi hal yang cukup bikin pusing. Meski perasaan yang sulit di tebak muncul jelang hari pertunangan, Roseanne tetap mempersiapkan segala sesuatu dengan saksama agar memberikan kesan mendalam seumur hidup.

Sebagai momen penting dalam hidup, Roseanne ingin segala sesuatunya berjalan dengan lancar. Nggak perlu mewah, pesta pertunangan yang sederhana tapi tetap berkesan juga bisa. Begitulah yang di katakan Jennie padanya tempo lalu.

Bahkan di hari penting seperti ini, tetap Roseanne yang mengurus segala sesuatunya. Dia sudah sibuk semenjak kepulangannya bersama Lisa dari Thailand kemarin.

Roseanne memilih tema elegan namun sederhana,all white party dengan dekorasi serba putih.

Tanpa perlu ribet sewa gedung atau pun melaksanakannya di hotel milik keluarga, wanita itu menyulap space di rumah menjadi venue pesta pertunangan yang tetap meriah sekaligus sakral. Baik halaman depan maupun ruang tamu, space kosong di rumah disulap lewat dekorasi estetik.

Roseanne terkenal dengan julukan manusia estetik dari teman-teman yang mengenalnya.

Hari sudah menjelang sore,tapi Roseanne tetap sibuk mengurus beberapa hal tentang dekorasi pertunangan sang kakak.

"Hei,kurasa lebih cocok di letakkan di sudut"Roseanne berucap pelan pada salah satu pekerja dan langsung dapat anggukan.

"Oke, thank you" Roseanne beranjak dari sana dan segera memeriksa apakah masih ada yang kurang atau tidak.

"Rosie!!" Suara Lisa menggema begitu mengetahui bahwa wanita itu sedang sibuk di kelilingi beberapa pekerja laki-laki,Lisa sedikit tidak menyukainya.

"Wait" Roseanne tersenyum saat Lisa semakin mendekat padanya. Karena pesta pertunangan akan di adakan besoknya, Jennie meminta agar Lisa menginap di rumah mewah keluarga Park, tanpa pikir panjang Lisa langsung setuju karena ada Roseanne bersamanya. Satu hal yang penting, bukan karena Jennie.

"Aku mencari mu kemana-mana ternyata kau disini" kesal Lisa.

"What's wrong babe?" Roseanne langsung merangkulnya. Semenjak habis liburan bersama, hubungan keduanya semakin dekat.

"Apa kau lupa?" Mata Lisa melotot, bagaimana bisa Roseanne melupakan hal yang paling penting.

"Apa?"

"Lisa,kau disini?" Obrolan mereka terputus dengan kehadiran Jennie yang tiba-tiba.

"Oh, Eonni? Kau sedang tidak sibuk di hotel?" Kaget Roseanne.

"Jisoo sudah mengurus semuanya" jawab Jennie kemudian matanya beralih pada Lisa yang terlihat cantik sore hari ini.

"Kita harus pergi untuk mengambil kartu undangan pernikahan" Lisa melanjutkan kalimatnya yang terpotong.

Jennie mundur selangkah di belakang Lisa, kemudian kedua tangannya melakukan tanda silang sebagai kode agar Roseanne menolak ajakan.

Roseanne berusaha tersenyum akan sikap kakaknya yang kekanak-kanakan. Bukankah keterlaluan jika ia terlalu ikut campur antara Jennie dan Lisa?

"Umm, begini saja. Kau pergi bersama Jennie Eonni ,aku masih punya pekerjaan disini" untuk pertama kalinya Roseanne menolak pergi bersamanya.

"Oh, ayolah Rosie" paksa Lisa.

"Ayolah,ikut saja dengan kami" Jennie berpura-pura tapi tetap memberikan kode agar adiknya menolak.

"Maaf,aku punya pekerjaan yang penting" Roseanne memasang wajah serius agar Lisa mempercayainya.

"Baiklah" Lisa mengalah dan langsung pergi dari hadapan Roseanne.

R&L[CHAELISA]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang