Alhamdulliah, ada cerita baru lagi, kali ini tentang Selena ya, adiknya Jacob, anaknya Deverell dan Phoebe.
Jangan lupa tinggalkan jejak and happy reading
❤❤❤❤
Selena menatap sang mama dengan tatapan sengit begitu sang mama yang menatapnya tidak kalah sengit, sementara sang papa hanya bisa menghela nafas, duduk pasrah di tempatnya tanpa bisa melakukan apa-apa.
Selena tahu papanya berada di posisi yang sulit. Pria itu harus tetap netral jika ingin hubungannya dengan sang mama dan dirinya tetap baik. Tapi tetap saja sikap sang papa yang tidak mengatakan apa pun membuat Selena kesal.
Tidak bisakah papanya sekali saja membela dirinya? Atau paling tidak sang papa bisa meredakan amarah sang mama dan memintanya untuk tidak terus mendesaknya seperti ini? Papa benar-benar menyebalkan. Selalu saja tidak berkutik dihadapan mama. Kepala keluarga yang tegas pada orang lain tapi tidak pernah bisa tegas pada istrinya sendiri.
Selena beralih menatap Jacob dan Carolline yang juga ikut menatapnya dengan tatapan tak berdaya. Bagaimana ia bisa meminta tolong pada keduanya jika mereka saja tidak bisa berbuat apa-apa? Mereka jadi terlihat menyebalkan di mata Selena meskipun Selena tahu mereka tidak bisa membantunya.
Selena menghela nafas dan kembali menatap sang Mama. Kali ini ia mencoba menahan emosinya. Mamanya akan semakin marah jika ia juga marah.
"Mama tidak bisa terus mendesakku seperti ini," kata Selena. Ia mendudukkan diri di kursi setelah lelah berdebat dengan sang mama yang memiliki segudang kata-kata yang siap dimuntahkan untuk membalas ucapannya.
"Mama tidak mendesakmu. Mama hanya membuka mata dan pikiranmu."
"Tapi Mama sudah sering kali melakukannya, jadi itu terasa seperti desakan untukku."
"Tergantung kau menilainya seperti apa. Jika kau menganggapnya seperti itu, itu hakmu, tapi Mama tidak merasa mendesakmu," balas Phoebe tidak mau kalah.
"Papa, please," Selena tidak punya pilihan lain. Ia merengek pada sang papa. Biasanya sang papa akan selalu luluh jika ia sudah merengek seperti ini.
"Jangan berpikir untuk membelanya apalagi merayuku, Deverell," sela Phoebe saat Deverell baru saja membuka mulutnya. "Rayuanmu kali ini tidak akan mempan."
Deverell berusaha menahan senyum begitupun dengan yang lain. Papa memang selalu lemah jika mama sudah merajuk seperti ini.
"Aku tidak akan merayumu, sayang," Deverell meraih tangan Phoebe sambil memberi isyarat pada Selene, Jacob dan Carolline untuk meninggalkan ruang keluarga secepatnya.
"Lalu apa? Aku tahu kau akan selalu membela Selena. Dia menjadi manja karena kau terus membelanya," Phoebe mendengkus ketika melihat Selena, Jacob dan Carolline berlari kecil keluar dari ruang keluarga. "Lihat apa yang kau lakukan? Kau sengaja bukan, agar mereka bisa melarikan diri," Phoebe menatap Deverell sengit.
Deverell tersenyum lembut. Ia meraih tubuh Phoebe dan mendudukkannya di atas pangkuannya.
"Berhentilah mengomel terus-menerus. Sikapmu itu hanya semakin menambah kerutan di wajahmu," Deverell mengelus pipi Phoebe dengan lembut. "Meskipun aku tidak masalah dengan hal itu tapi aku yakin kau tidak akan menyukainya."
Phoebe menghela nafas. "Kau terlalu memanjakannya, Deverell. Selena jadi keras kepala karena sikapmu itu."
"Dari siapa Selena mendapatkan sifat itu?" tanya Deverell lembut. "Yang jelas bukan dariku."