"tidak mungkin" karina mengacak rambutnya memikirkan sesuatu yang semoga saja bukan apa yang dia pikirkan nya saat ini
"semoga apa yang aku pikirkan itu salah, tapi aku juga harus memastikan nya agar aku tenang" ucap karina dalam hati
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KARINA POV
aku membawa junho untuk pertama kalinya ke agensi, sebenarnya aku tidak mau membawanya, namun hari ini park ahjumma tidak bisa menjaga junho karna anaknya sedang berada di Seoul
tepat hari ini juga, junho berusia 3 bulan. Di usia nya sekarang junho terlihat sangat bulat, pipinya makin tembem
aku sampai kewalahan untuk menggendongnya karna berat badan junho naik, semoga saja disana aku tidak bertemu jeno
aku berangkat ke agensi bersama para member, mereka berada di belakang dan aku di depan
kami akhirnya sampai di agensi, aku turun membawa junho, winter ku suruh membawa stroller junho ningning dan giselle juga ku suruh membawa barang barang junho
aku menaruh junho di stroller dan menutup penutup stroller agar tidak banyak orang yang melihat junho.
kami berjalan memasuki gedung agensi, semua para staff disana memperhatikan kami, ketika kami ingin menaiki lift aku melihat ada lee sajang-nim menghampiri kami
aku dan para member membungkuk memberi salam kepada lee sajang-nim
"eohh kalian, apakah kalian akan latihan" tanya lee sajang-nim
"ne sajang-nim, kami akan latihan" ucap ku
"karina-ssi, kau membawa dia kesini ternyata, apa aku boleh melihatnya?"
"tentu saja sajang-nim, dia sedang tertidur" aku membuka sedikit penutup stroller junho agar terlihat oleh lee sajang-nim
"coba saja jika aku tidak ada rapat, aku ingin meminjamnya untuk bermain dengan ku" ucap sajang-nim tertawa
aku tertawa kikuk "ohh hehe ne sajang-nim"
aku menoleh ke arah pintu, melihat siapa yang baru saja datang, mereka member NCT dream, aku langsung menutup atap stroller junho, takut jeno melihatnya
KARINA POV END
"annyeong haseo sajang-nim" ucap para member NCT dream
karina dan member lain pamit ke ruang latihan, mereka menaiki lift dan menuju lantai 6, tidak lama mereka pun sampai dilantai 6, mereka memasuki ruang latihan
ternyata sudah ramai, para backdancer sudah berkumpul, kami membungkuk memberi salam kepada yang lain
karina menaruh stroller junho di pinggir sofa, dia membuka penutup stroller junho memastikan apa junho masih tertidur, ternyata bayi itu masih tertidur
