Dengan sangat hati-hati, Namjoon menutup kembali pintu kamar rawat Jungkook.
Laki-laki berlesung pipi itu kini menatap Papa dan Bunda yang berdiri didekatnya.
"Kayanya lebih baik kita tunggu dulu disini sampai Kak Seokjin selesai nyuapin adek karena Kakak pasti bakalan gak nyaman kalau dia ngelihat kita dateng"
Seokmin mengangguk. "Iya bener, yang ada nanti Kookie gak jadi disuapin sama Kakak Seokjinnya. Bisa demam tinggi lagi tuh anak"
Mendengarnya, Namjoon jadi terkekeh karena mengingat kembali penyebab Jungkook jatuh sakit.
Melihat hasil check up darah menyeluruh menunjukkan hasil yang bagus, dokterpun menyimpulkan bahwa Jungkook sedang mengalami beban pikiran yang membuat tubuhnya drop hingga jatuh sakit.
Ketika keluarga tengah menerka-nerka penyebab Jungkook mengalami stres hingga jatuh sakit, mereka akhirnya menemukan jawaban ketika anak itu mengigau di hari pertama dia dirawat.
'Kakak Seokjin gak sayang adek, adek dicuekin. Kak Taetae sama Kak Namjoon yang disayang, bukan adek...' itu yang Jungkook katakan seraya menangis dalam tidurnya kala itu.
Itu pasti karena peristiwa beberapa hari lalu saat Seokjin pulang kerumah untuk menaruh barang.
Setelah mengetahui penyebab Jungkook sakit, seluruh anggota keluarga berusaha memberikan perhatian ekstra untuk anak itu dengan harapan bisa mengobati kekecewaan hatinya akan sikap Seokjin karena bagaimanapun keadaannya masih serba sulit sekarang ini.
Seokjin masih bersikap dingin dengan pernikahan Papa dan Bunda, terlebih dia juga masih sangat memusuhi Papanya.
"Aku chat Kak Yoongi dulu buat ngasih tahu kalau kita ada disini sekarang. Kita duduk aja dulu" ujar Namjoon.
Mereka bertiga kemudian duduk di kursi yang berada tidak jauh dari kamar rawat Jungkook.
Melihat Bunda yang sedari tadi sibuk menghapus airmata, Namjoon jadi merasa iba dengan wanita 43 tahun itu, usia yang terpaut 10 tahun lebih muda dari Papa.
"Bun, Kalau Bunda nangis terus nanti mata Bunda bengkak lho" ujar Namjoon sambil merangkul bahu Youngji.
"Bunda terharu banget Joon, lihat adek lahap banget disuapin Kakak. Mana si adek kelihatan manja banget dipangkuan Kakak..." ucap Youngji lirih ditengah isakannya.
"Aku udah sering bilang kan kalo Kak Seokjin itu meskipun kelihataannya acuh banget, sebenernya dia tuh tipe Kakak yang penyayang banget ke adek-adeknya termasuk Kookie, meskipun kita baru bisa lihat hal itu sekarang. Ya gitu deh, Kak Seokjin kan gengsinya gede banget. Ke aku sama Taehyung juga kayak gitu kan?"
Youngji mengangguk. "Joon, Bunda seneng banget ngelihat Kakak perlahan mau membuka diri ke adek. Meskipun Kakak masih belum mau nerima Bunda, Bunda ga apa-apa"
"Bunda, aku yakin kok suatu hari nanti pasti Kakak bisa nerima keluarga baru kita. Seengaknya, perlakuan Kakak udah mulai cair ke adek, aku yakin itu bisa jadi jembatan buat Kakak untuk bisa nerima pernikahan Papa sama Bunda"
"Iya.." jawab Youngji pelan.
"Namjoon bener Bun, kalau Seokjin akhirnya mau sedikit membuka hati buat adek, pasti perlahan dia juga bisa nerima pernikahan kita. Kita yang harus sabar. Anak sulung Bunda itu emang gak bisa dikerasin, persis kayak Jungkook" ujar Seokmin.
Tampak senyum terulas di wajah Youngji yang berurai airmata begitu juga Namjoon yang juga ikut tersenyum mendengar penuturan Papa, Tak habis pikir dengan banyaknya kemiripan watak antara Kakak sulung dan adik bungsunya.
.
Di dalam kamar rawat Jungkook...
Yoongi
Nanti kalau Kookie udah selesai disuapin, Kakak chat kamu.
Tunggu ya
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET SKY
Fiksi PenggemarMemiliki tiga kakak dengan rentang usia yang cukup jauh menjadi berkah tersendiri untuk hidup Kookie terutama jika itu menyangkut Kakak kedua dan Kakak ketiganya kecuali Kakak sulungnya yang bahkan tak pernah menatapnya.