1. A Poor Man Who Lost He's soul

627 26 2
                                    

"Xavv!!! Selamat ulang tahun sayang!!"

"Astaga..tak perlu serepot ini sayang..."

"Sesekali..."

"Mengapa menatapku seperti itu?"

"Emnn, ku harap hubungan kita bisa selamnya seperti ini Xav.."

"Apa yang kau bicarakan? Kita akan selalu bersama sayangku"

"Pfftt ahahahaha!"

"Hahaha! Kau sangat mengemaskan Natan"

Bbzzz

Berkali kali, rekaman itu di ulang oleh Natan di layar tvnya, matanya sudah sembab memerah karena tangisan yang tak henti henti, wajahnya sudah memerah kelelahan serta suara nafas ia tersendat-sendat karena terlalu lama menangisi vidio yang ia putar berkali kali

"Emnn, ku harap hubungan kita bisa selamanya seperti ini Xav..."

Isak tangis semakin kencang hingga membuat seorang pria bersurai coklat dengan netra setara dengan rambutnya, Gusion. Mendatangi asal suara dengan panik, tentu saja panik! Siapa juga yang akan bersikap baik baik saja jika mendengar suara tangisan yang sangat kencang?!

"Kak Natan! Hey!!! Sudah ku suruh untuk berhenti menonton rekaman ini kan!?? Kau ini!" Gusion menarik flashdisk milik Natan lalu melemparkannya sejauh mungkin. Sudah berkali kali Natan mengulang Vidio ini sampai ia gila!!

"Dengar...kak Natan, kakak Xavier sudah tenang disana!! Jangan menganggu ketenangan mereka yang sudah tiada!" Gusion memegang kedua bahu Natan lalu mengguncang guncangnya "DENGAR!!! MASUKAN INI KE DALAM OTAK MU KAK! KAKAK KU! XAVIER!! DIA SUDAH MENINGGAL!!! TAK PERLU MENGUSIK KETENANGANYA DI SANA!!!" Teriak Gusion secara tak sadar

"Ia...ia sudah..." Pegangan Gusion di bahu Natan sudah merenggang dan jatuh, penuh isak ia lanjutkan ucapnya "kakak...sudah tiada...berhenti menangis untuk dia kak Natan..."

Andai waktu bisa di balik, andai ia tidak marah denganya, andai ia menahanya untuk keluar saat malam itu, andai...

Flashback on

"Xavier...apa itu benar? Kau tidur dengan omega lain?" Tanya Natan menatap punggung Xavier yang baru saja masuk ke rumah itu "ada apa sayang? Mengapa tiba tiba sekali?" Xavier kini memegang tangan Natan dan membawanya ke sofa "kemarin saat kau mabuk. Aku menemukan sebuah bungkus kondom saat AKU MENCUCI BAJUMU! XAV!! APA ITU BENAR?!" Ucap Natan yang membentak di akhir kalimat

"tunggu! Natan kamu salah paha_" "TAK PERLU BERUCAP SEPERTI ITU SIALAN!!! Aku fokus kerja kemarin dan kau mabuk mabukan! DI TAMBAH KAU BERMAIN DI BELAKANG KU!!! KAU JUGA TAK MEMBAYAR BIYAYA SEWA APARTEMEN INI SELAMA 2 BULAN SEHINGGA AKU MEMINJAM KE GUSSION! DIMANA UANG MU XAV!?? APA KAU MENGGUNAKANNYA UNTUK MENYEWA SEORANG PELACUR!?" Tanya Natan dengan sakras

PLAK

Sang Dominan tak sengaja menampar pipi Natan itu sehingga suasana hening sejenak "Natan, aku sungguh sayang kepadamu selama ini...bagaimana bisa mulutmu itu berbicara seperti itu!?" Tanya Xavier menatap Natan yang masih terdiam itu dan kini beranjak keluar dari apartemen mereka "Xav...aku minta ma_"

BRUK

Suara pintu yang tertutup itu sangatlah kencang, Natan kini terduduk menatap kepergian Alpha itu dengan tatapan kecewa selang beberapa waktu kemudian ia merintikkan air matanya "Xav...hiks...Xavier...aku...". Malam itu Natan habiskan dengan menangis hingga ia merasa lelah dan tertidur.

Drrtttt drrtttt drtttt

Omega manis itu membuka matanya perlahan, ia melihat handphonenya yang berdering dan menatap siapa yang meneleponnya, itu panggilan dari Xavier. Natan segera mengangkatnya "Xav!! Dengar aku minta maaf dengan kejadian ta_" "Natan! Ini aku!! Gussion!", Natan mendengar sebuah suara serak disana ia membuka lebar matanya seusai itu

Love Is A Case [Amonat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang