6. Masa lalu

221 23 0
                                    

Sekarang jam 23.50. Di kediaman keluarga Watanabe, Haruto berjalan ke luar dari kamar nya lalu duduk di sofa ruang tamu.

Haruto memakai kacamata nya lalu duduk diam di sana sambil membaca buku Novel nya.

Hanbin yang sedang berada di atas tangga langsung menatap lekat Haruto yang sedang duduk sendiri di sofa ruang tamu sambil membaca buku Novel.

Hanbin merasa Deja vu, seketika Hanbin teringat tentang mendiang istrinya Lisa.

Di saat Lisa masih ada, Lisa selalu membaca Novel di ruang tamu pada saat tengah malam sendirian.

Dan Hanbin sering memperhatikan istrinya yang sedang membaca Novel tengah malam.

"Mengapa kau selalu membuat ku ingat dengan Bunda mu Haruto" batin Hanbin

Haruto masih terus membaca Novel nya tanpa sadar kalau Ayah nya masih senantiasa menatap nya lekat dari atas tangga.

Haruto menutup buku Novel nya, Haruto menatap Hanbin dari bawah lalu berdiri.

"A-ayah" ucap Haruto

Hanbin memalingkan wajahnya lalu melangkah ke atas menuju kamarnya.

Haruto hanya menatap datar sang Ayah lalu berjalan ke arah tangga yang menuju lantai tiga.
.
.
.

°Di lantai tiga

Haruto melangkah sambil memegang buku Novel nya.

Haruto berdiri di atas Rooftop rumah nya. Haruto melepaskan kacamata nya, ia memejamkan matanya sambil menghirup udara malam yang sejuk.

Haruto membuka matanya perlahan lalu tersenyum simpul.

Haruto menatap langit malam yang gelap di hiasi dengan cahay bintang dan juga bulan purnama yang sangat terang.

Haruto tersenyum tipis lalu menuduk.

"Gue tau penjahat seperti gue engga bakal pernah bisa mendapatkan maaf dari siapapun" ucap Haruto

"Wajar Ayah benci gue, gue penyebab kematian Bunda dan gue juga penyebab keluarga ini jadi engga sebahagia dulu karena udah engga ada Bunda lagi"

Haruto kembali mengingat kejadian terakhir nya bersama mendiang sang Bunda.

Flashback on

"Hallo Bunda, Bunda jemput ruru ya" ucap anak kecil berumur 7 tahun kepada seseorang di telpon

"Iya ruru sayang Bunda jemput ruru ya" jawab sang Bunda di sebrang sana

"Ok Bunda ruru matikan dulu baybay" ucap Haruto mematikan telponnya

Tidak lama Lisa datang menjemput Haruto.

"Bundaaaa" teriak Haruto

"Sayang nya Bunda ayo pulang sayang" ucap Lisa Haruto mengangguk lalu masuk ke dalam mobil

Lisa hanya terkekeh gemas melihat tingkah lucu anak nya.

°Di perjalanan

"Kok perasaan aku engga enak ya" batin Lisa

"Bunda kenapa?" Tanya si kecil Haruto

"Emmmm.... Engga apa apa sayang" jawab Lisa dengan senyum manis nya

TINN

TIINN

TINNN

"Bunda liat kedepan" ucap Haruto

Lisa menatap ke depan seketika ia panik di saat ingin menabrak pembatas jalan dengan cepat Lisa memutar setir mobil nya, namun nihil sebuah truk dengan kecepatan yang tinggi menabrak mereka dan mobil Lisa terjatuh ke jurang.

BRAKKK

BRAKK

"H-haruto" panggil Lisa

Si kecil Haruto pingsan di kursi belakang, Lisa mencoba menetralkan pandangan nya lalu mencoba menyelamatkan diri nya dan Haruto.

"H-haruto s-sayang" panggil Lisa mencoba membangunkan Haruto

Haruto mencoba membuka matany perlahan "B-bunda" panggil Haruto

Lisa tersenyum manis walaupun banyak darah yang sudah menutupi setangah wajah nya.

"B-bunda s-sayang R-ruru" tidak lama pandangan Lisa mulai memburam, Lisa pingsan, mungkin ia masih bernyawa? Jawaban nya tidak.

"Bundaa!!!!" Teriak Haruto histeris

"Bunda jangan tinggalin ruru hiks, ruru engga mau hiks kehilangan Bunda hiks Bunda" Isak Haruto yang semakin histeris

Tidak lama tim penyelamat datang kaku menolong Haruto dan membungkus jasad Lisa.

"LEPASIN hiks hiks BUNDA RURU" Teriak Haruto sambil menangis

Haruto terus memberontak kepada seorang yang tengah mencoba menenangkan nya.

"Dek, itu Bunda nya di amankan dulu ya " ucap seorang namja

"Engga!!! Engga Ruru hiks.. engga mau pisah dari hiks... Bunda" ucap Haruto terus memberontak

Haruto langsung di masukkan paksa ke dalam ambulans.

"BUNDAAAA!!!!" Teriak Haruto

Flashback off

Tanpa Haruto sadari cairan bening mulai keluar dari matanya.

"Bunda Ruto jahat ya? Ruto udah buat  Ayah kehilangan Bunda dan juga Junghwan di saat umurnya yang masih sangat muda ia harus kehilangan Bunda nya" ucap Haruto pelan

"Ruto penyebab kematian Bunda" lirih Haruto dengan air mata yang terus mengalir deras dari kedua matanya

Haruto menghapis air matanya lalu terdiam sejenak.

"Haruto kangen Bunda" ucap Haruto pelan sambil menatap ke arah langit malam yang gelap

"Bunda menurut Bunda Ruto pantes engga dapat kebahagiaan? Menurut Ruto, Ruto engga pantas bahagia karena Ruto sudah pernah membuat kehidupan seseorang hancur dan keluarga yang Haruto hancurin itu keluarga Haruto sendiri" ucap Haruto dengan senyum tipis

"Ruto masih ingat kata kata Bunda, 'semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan, dan pasti di saat itu dia akan di benci berhari hari atau berbulan bulan atau mungkin bertahun tahun. Tapi di suatu saat pasti dia akan mendapatkan kebahagiaan, kepercayaan orang lain lagi' benar kan Bunda" ucap Haruto lalu terkekeh pelan

"Hmm... Lihat seperti nya ini sudah sangat malam, gue kek nya sekarang harus tidur kalo engga mau di amuk bunda wkwkw " celetuk Haruto

"Bunda dulu suka banget marahin Ruto kalo Ruto tidur nya terlalu larut, tapi sekarang udah engga ada lagi yang nasehatin Ruto-"

"-Ruto masih suka tidur larut Bunda, Bunda jangan marahin ruto ya. Ruto berharap Ruto bisa ketemu Bunda lagi nanti" ucap Haruto

Haruto kembali memakai kacamata nya lalu membuka kembali buku Novel nya. Ia membaca buku Novel nya dengan tenang di atas Rooftop.

"Pertemuan terindah adalah pertemuan tanpa kata. Pertemuan dalam keheningan. Dan pertemuan tanpa kata perpisahan"

"Keheningan adalah satu-satunya tempat ternyamanku, di mana segala yang aku pendam akan ku lupakan disana"

Haruto menutup buku Novel nya lalu kembali tersenyum sambil menatap langit.

"Ruto belajar dari Bunda, hidup itu perihal datang nya kebencian dan diakhiri dengan kebahagiaan"

"Cahaya pasti akan mempunyai caranya tersendiri untuk menghibur malam dari sepi menjadi tawa yang riang" ucap Haruto

Haruto membuka pintu lalu berjalan turun dari Rooftop menuju ke kamar nya.


"Semua tentang perjalanan
Akan ada yang tetap dan
Pergi  :

-Watanabe Haruto








Jangan lupa vote ya
See you all ❤️❤️

Dear Haruto Watanabe [TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang