Sekarang jam 23.50. Di kediaman keluarga Watanabe, Haruto berjalan ke luar dari kamar nya lalu duduk di sofa ruang tamu.
Haruto memakai kacamata nya lalu duduk diam di sana sambil membaca buku Novel nya.
Hanbin yang sedang berada di atas tangga langsung menatap lekat Haruto yang sedang duduk sendiri di sofa ruang tamu sambil membaca buku Novel.
Hanbin merasa Deja vu, seketika Hanbin teringat tentang mendiang istrinya Lisa.
Di saat Lisa masih ada, Lisa selalu membaca Novel di ruang tamu pada saat tengah malam sendirian.
Dan Hanbin sering memperhatikan istrinya yang sedang membaca Novel tengah malam.
"Mengapa kau selalu membuat ku ingat dengan Bunda mu Haruto" batin Hanbin
Haruto masih terus membaca Novel nya tanpa sadar kalau Ayah nya masih senantiasa menatap nya lekat dari atas tangga.
Haruto menutup buku Novel nya, Haruto menatap Hanbin dari bawah lalu berdiri.
"A-ayah" ucap Haruto
Hanbin memalingkan wajahnya lalu melangkah ke atas menuju kamarnya.
Haruto hanya menatap datar sang Ayah lalu berjalan ke arah tangga yang menuju lantai tiga.
.
.
.°Di lantai tiga
Haruto melangkah sambil memegang buku Novel nya.
Haruto berdiri di atas Rooftop rumah nya. Haruto melepaskan kacamata nya, ia memejamkan matanya sambil menghirup udara malam yang sejuk.
Haruto membuka matanya perlahan lalu tersenyum simpul.
Haruto menatap langit malam yang gelap di hiasi dengan cahay bintang dan juga bulan purnama yang sangat terang.
Haruto tersenyum tipis lalu menuduk.
"Gue tau penjahat seperti gue engga bakal pernah bisa mendapatkan maaf dari siapapun" ucap Haruto
"Wajar Ayah benci gue, gue penyebab kematian Bunda dan gue juga penyebab keluarga ini jadi engga sebahagia dulu karena udah engga ada Bunda lagi"
Haruto kembali mengingat kejadian terakhir nya bersama mendiang sang Bunda.
Flashback on
"Hallo Bunda, Bunda jemput ruru ya" ucap anak kecil berumur 7 tahun kepada seseorang di telpon
"Iya ruru sayang Bunda jemput ruru ya" jawab sang Bunda di sebrang sana
"Ok Bunda ruru matikan dulu baybay" ucap Haruto mematikan telponnya
Tidak lama Lisa datang menjemput Haruto.
"Bundaaaa" teriak Haruto
"Sayang nya Bunda ayo pulang sayang" ucap Lisa Haruto mengangguk lalu masuk ke dalam mobil
Lisa hanya terkekeh gemas melihat tingkah lucu anak nya.
°Di perjalanan
"Kok perasaan aku engga enak ya" batin Lisa
"Bunda kenapa?" Tanya si kecil Haruto
"Emmmm.... Engga apa apa sayang" jawab Lisa dengan senyum manis nya
TINN
TIINN
TINNN
"Bunda liat kedepan" ucap Haruto
Lisa menatap ke depan seketika ia panik di saat ingin menabrak pembatas jalan dengan cepat Lisa memutar setir mobil nya, namun nihil sebuah truk dengan kecepatan yang tinggi menabrak mereka dan mobil Lisa terjatuh ke jurang.
BRAKKK
BRAKK
"H-haruto" panggil Lisa
Si kecil Haruto pingsan di kursi belakang, Lisa mencoba menetralkan pandangan nya lalu mencoba menyelamatkan diri nya dan Haruto.
"H-haruto s-sayang" panggil Lisa mencoba membangunkan Haruto
Haruto mencoba membuka matany perlahan "B-bunda" panggil Haruto
Lisa tersenyum manis walaupun banyak darah yang sudah menutupi setangah wajah nya.
"B-bunda s-sayang R-ruru" tidak lama pandangan Lisa mulai memburam, Lisa pingsan, mungkin ia masih bernyawa? Jawaban nya tidak.
"Bundaa!!!!" Teriak Haruto histeris
"Bunda jangan tinggalin ruru hiks, ruru engga mau hiks kehilangan Bunda hiks Bunda" Isak Haruto yang semakin histeris
Tidak lama tim penyelamat datang kaku menolong Haruto dan membungkus jasad Lisa.
"LEPASIN hiks hiks BUNDA RURU" Teriak Haruto sambil menangis
Haruto terus memberontak kepada seorang yang tengah mencoba menenangkan nya.
"Dek, itu Bunda nya di amankan dulu ya " ucap seorang namja
"Engga!!! Engga Ruru hiks.. engga mau pisah dari hiks... Bunda" ucap Haruto terus memberontak
Haruto langsung di masukkan paksa ke dalam ambulans.
"BUNDAAAA!!!!" Teriak Haruto
Flashback off
Tanpa Haruto sadari cairan bening mulai keluar dari matanya.
"Bunda Ruto jahat ya? Ruto udah buat Ayah kehilangan Bunda dan juga Junghwan di saat umurnya yang masih sangat muda ia harus kehilangan Bunda nya" ucap Haruto pelan
"Ruto penyebab kematian Bunda" lirih Haruto dengan air mata yang terus mengalir deras dari kedua matanya
Haruto menghapis air matanya lalu terdiam sejenak.
"Haruto kangen Bunda" ucap Haruto pelan sambil menatap ke arah langit malam yang gelap
"Bunda menurut Bunda Ruto pantes engga dapat kebahagiaan? Menurut Ruto, Ruto engga pantas bahagia karena Ruto sudah pernah membuat kehidupan seseorang hancur dan keluarga yang Haruto hancurin itu keluarga Haruto sendiri" ucap Haruto dengan senyum tipis
"Ruto masih ingat kata kata Bunda, 'semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan, dan pasti di saat itu dia akan di benci berhari hari atau berbulan bulan atau mungkin bertahun tahun. Tapi di suatu saat pasti dia akan mendapatkan kebahagiaan, kepercayaan orang lain lagi' benar kan Bunda" ucap Haruto lalu terkekeh pelan
"Hmm... Lihat seperti nya ini sudah sangat malam, gue kek nya sekarang harus tidur kalo engga mau di amuk bunda wkwkw " celetuk Haruto
"Bunda dulu suka banget marahin Ruto kalo Ruto tidur nya terlalu larut, tapi sekarang udah engga ada lagi yang nasehatin Ruto-"
"-Ruto masih suka tidur larut Bunda, Bunda jangan marahin ruto ya. Ruto berharap Ruto bisa ketemu Bunda lagi nanti" ucap Haruto
Haruto kembali memakai kacamata nya lalu membuka kembali buku Novel nya. Ia membaca buku Novel nya dengan tenang di atas Rooftop.
"Pertemuan terindah adalah pertemuan tanpa kata. Pertemuan dalam keheningan. Dan pertemuan tanpa kata perpisahan"
"Keheningan adalah satu-satunya tempat ternyamanku, di mana segala yang aku pendam akan ku lupakan disana"
Haruto menutup buku Novel nya lalu kembali tersenyum sambil menatap langit.
"Ruto belajar dari Bunda, hidup itu perihal datang nya kebencian dan diakhiri dengan kebahagiaan"
"Cahaya pasti akan mempunyai caranya tersendiri untuk menghibur malam dari sepi menjadi tawa yang riang" ucap Haruto
Haruto membuka pintu lalu berjalan turun dari Rooftop menuju ke kamar nya.
"Semua tentang perjalanan
Akan ada yang tetap dan
Pergi :-Watanabe Haruto
Jangan lupa vote ya
See you all ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Haruto Watanabe [TREASURE]
ContoWatanabe Haruto seorang pelajar di SMA YG High School. Haruto di kenal sebagai murid yang ramah, baik, sopan, rendah hati, lembut Watanabe Haruto adalah anak dari keluarga Watanabe. Haruto memiliki 12 saudara yang sangat menyayangi nya. Tapi di saa...