2. Sir Paxley

318 19 0
                                    

***
|Gedung terbengkalai Moniyan bagian tenggara|

Deru kaki yang berlari dan suara pistol yang mengema bagai irama tak membuyar kefokusan indra pengamatan seorang pria dengan surai abu abu yang dengan sigap mendekati lawan

"Tuan sebelah utara jam setengah 1 penembak pistol Berhati hati" Pemberitahuan dari walkie talkienya.

"dari Timur?"

"Emn, di radar tak ada"

"Sebentar."

GUBRAK

DOR

Sebuah senapan hampir saja mengenai bahu si Alpha jika ia tidak menarik pelatuk secepatnya "bagian utara jam 1 aman" Ucapnya

"Tuan! Dia di sebelah kiri anda! Ia berlari membawa pisau"

"Aku sadar hal itu!"

DUK

BRUK

"Haa...." Seorang pria bersurai silver dengan manik biru terang itu menghela nafas kasar berkali kali sembari memegang sebuah pistol dan menodongkanya di kepala seorang koruptor yang menjadi buronan selama beberapa dekade lalu "hands up!" Ucapnya yang kemudian di lakukan oleh koruptor itu

"Tuan Paxley! Bantuan datang!" Granger dan para bawahannya kini mengerubungi Aamon yang masih posisi siap menembak

"Ayolah! Berapa uang yang kau butuhkan!!? 100 miliar? 100 triliun?! Aku akan memberinya! Kumohon beri aku waktu! Akan ku berikan apapun!!! Kumohon!" Teriak koruptor tersebut yang mencoba memohon dengan penuh harapan

"Kau bilang 'akan memberikan apapun?' bahkan jasadmu tidak akan menutupi tangis pilu para anak panti yang kelaparan itu" Kini ia mendekatkan wajahnya ke muka sang koruptor dengan tatapan tajamnya

"APA YANG HARUS DI PEDULIKAN OLEH PARA HAMA ITU?! APAPUN ITU AKU-"

-Tap Tap Tap

"Well well, bagaimana Mon? Besok adalah hari penghukuman manusia ini, bunuh sekarang saja" Sebuah langkah kaki membuat mereka saling diam menatap kedatangan manusia pemilik suara kaki itu

"Mon man mon, aku masih di peringkat atas mu Alucard! Sopanlah sedikit!" Aamon menatap kedatangan pria pirang itu dengan tatapan kesal

"Hanya beda 1 tingkat saja cuih, kita teman seperjuangan bung! Ah hai Grangy~"

"Berisik!" Granger menepis tangan Alucard yang hendak memegang pinggangnya dengan kasar

"K-KAU!!!" Koruptor itu melihat Alucard yang nampak tertawa gemas melihatnya

"Lama tak berjumpa tuan Siapa? Ahh aku lupa, oh peduli apa aku...Sudah saya peringatkan untuk menahan nafsu anda dengan uang-"

"-KAU YANG MENIPU KU SAAT ITU! Sial!!! SIALANN!!!" Kini wajah pria itu memerah kesal penuh amarah kepada Alucard

"Menipu?! Aku tidak menipu tua! Kau saja yang memang korupsi! Alasan untuk anak membutuhkan di panti asuhan milik ku!? Cuih omong kosong" Alucard dengan tak sopan mengangkat dagu pria itu dengan kasar

"Hukuman mati."

"Tuan Paxley?"

"Tembak. Sekarang."

Alucard berdiri dan menjauh dari koruptor bersama Moscov "persiapan!" Kata Granger sembari menaikkan tanganya di ikuti persiapan seluruh tim penembak

Clek

Love Is A Case [Amonat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang