JieeNata 8

379 11 0
                                    

Halaw-halaw.........

Jangan lupa vote+komen ( kalok sempet) 🍀🍀

Follow Ig rrn_kn 🌼❤️

Swlamat membaca....

Suara gemuruh terdengar di langit, hujan membahasi bumi, padahal jam masih menunjukkan pukul 06.15 WIB.

"Semesta sedang terluka seperti nya"

Seorang gadis dengan mengenakan seragam putih abu-abu tak lupa dengan jam mungil kecil yang melingkar di pergelangan tangan nya sedang memperhatikan langit. Mata indah nya sedari tadi tidak berpaling dari atap bumi yang sedang menangis dan menumpahkan semua air matanya ke alam semesta.

" Langit .... Kok lama banget nangis nya?
  Dari tadi nggak selesai-selesai, gimana aku berangkat sekolahnya klok begini?..... Kamu sedih banget kayak nya makanya nangis nya lama"

Gumam gadis itu, sedari tadi dia menunggu hujan berhenti, tapi langit seperti nya enggan untuk menghentikan tangisannya.

" Nata, kamu di antar ayah ya... Hujan deras gini nggak mungkin Ibuk nganter kamu, ini sarapan dulu habis itu cepet berangkat"

Ucap Tiwi dengan sepiring nasi goreng di tangan nya.

Hujan masih setia membasahi bumi, Nata keluar dari mobil hitam milik ayah nya, dengan menggunakan payung, jam menunjukkan pukul 06.45 tapi sekolah masih sepi, dia berjalan menuju kelas, tampak beberapa siswa dan siswi berkumpul di lorong koridor padahal hujan masih turun. Nata merasakan dingin menusuk tulang nya, pagi ini sungguh dingin, dia lupa membawa hodie nya.

" Dingin banget, lupa bawa Hoodie lagi"

Ternyata kelas juga masih sepi hanya beberapa murid yang sudah datang, sepertinya hari ini banyak yang absen, tentu saja dengan alasan hujan mereka malas sekolah.

Gadis itu mengeluarkan ponsel nya dan mulai mengotak-atik benda pipih itu. Sampai rasa dingin mulai menyentuh kulit putihnya. Nata memegangi lengannya, sungguh kali ini dia kedinginan, dia memutuskan untuk kekantin untuk membeli minuman hangat untuk sedikit mengurangi rasa dingin ditubuh nya.

Saat langkah nya sudah sampai di kantin dia melihat manusia yang tidak ingin dia temui, siapa lagi kalau bukan siffa.

Gadis itu berusaha biasa saja dan memilih melanjutkan langkahnya menuju gerai makanan dan minuman langganan nya di sekolah itu.

Siffa yang melihat itu tersenyum remeh kepada Nata, dia yakin sekarang Nata merasa kalah , karna sekarang aji lebih dekat dengan nya, sesuai dengan rencananya, siffa akan terus berusaha merebut aji dari Nata, dan itu sudah menjadi tujuan awalnya, aji hanya milik nya tidak boleh ada yang memiliki aji, dia kan menyingkirkan semua orang yang mendekati aji dan ingin merebut aji dari nya, dia tidak akan membiarkan itu semua terjadi!!.

Nata kembali dengan membawa segelas teh panas dan roti di tangan nya, melihat siffa yang akan menghampiri nya membuat nya jengah, sungguh dia sedang tidak ingin berhadapan dengan wanita itu.

" Heyy pelakorr apa kabar? Masih aman mental lu buat sekolah disini?"

Sinis siffa yang tersenyum remeh kepada Nata.

Nata yang melihat itu hanya tertawa renyah, bisa-bisa nya gadis didepannya ini berkata seperti itu.Apa katanya tadi? Pelakor? Bukan kah itu cocok untuk dirinya sendiri? Nata hanya geleng-geleng kepala dengan gadis didepannya ini.

" Lagi ngomongin diri sendiri Mbak? Mau gue bawain kaca? Nggak ngaca siapa disini yang pelakor? Dan kenapa sama mental gue? Ini sekolah bukan punya bapak lu kan? Ngapain Lo ngurusin mental orang, mental gue bukan mental kerupuk yang ngeliat muka Lo langsung mleyot!!!"

JIEENATA [ END ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang