27

3.1K 362 20
                                    

Tap bintang dulu baru lanjut baca
———————————— — — – .

Satu bulan telah berlalu setelah Christ di berhentikan sementara dari pekerjaannya dan bersembunyi dari publik. Jey juga kembali ke rumah karena ia harus menjaga ke tiga anggota keluarganya.

Banyak hal berlalu dan terjadi. Terkadang seseorang atau sekelompok orang datang menanyakan keberadaan Christ, mereka mengaku adalah wartawan yang ingin melakukan wawancara pribadi.

Direktur rumah sakit, Shin, juga melakukan pekerjaannya sesuai dengan apa yang telah ia janjikan kepada Christ. Beliau meminta kepada aparat untuk tidak memunculkan kasus ini ke permukaan. Walau sesekali telinga orang-orang di sekitar lebih tajam dari pada pisau.

Artikel demi artikel terus bermunculan. Christ semakin merasa bersalah kepada Direktur Shin. Tidak ada yang bisa ia lakukan. Joseph memperingatkan mereka untuk tetap waspada, karena anggota terdekat mereka telah menjadi musuh.

Iya, Theo tidak di ketahui keberadaannya. Pria itu masih menjadi buronan sampai sekarang dan ada kemungkinan Theo akan melakukan balas dendam.

Noah berangsur-angsur pulih, tinggal beberapa lukanya yang cukup parah belum sembuh sepenuhnya. Tapi itu cukup membuat Jey lega.

"Apa gapapa kamu ninggalin pekerjaan kamu begini, nak?. Tuan Joseph pasti butuh seseorang untuk mengurus rumahnya. Kamu bisa kembali kesana" Ibunya mengusap bahu Jey dari belakang.

"Gapapa bu, tuan Joseph bilang di luar masih belum aman. Justru, kita yang harus berterimakasih, karena dia sudah mengirimkan orang untuk menjaga rumah. Aku akan kembali kesana jika memang sudah benar-benar aman dan kasus kakak mulai meredam"

Ibunya tersenyum, tangannya mengusap rambut Jey "kamu sudah sedewasa ini, maafkan ibu ya karena tidak bisa menjaga kalian semua"

Jey menggeleng "tidak bu, ibu tidak salah. Kita yang salah karena terus membiarkan ayah bertindak semena-mena pada kita. Kita tidak jujur dengan apa yang telah ayah perbuat pada kami"

"Jey, kalau kamu kembali ke rumah tuan Joseph. Tolong sampaikan rasa terimakasih ibu ya. Lain kali ibu mau mampir kesana, hitung-hitung mau lihat calon mantu ibu secara langsung"

"A-apasih bu, kita kan lagi serius. Kenapa tiba-tiba bahas dia" Jey salah tingkah dengan perkataan ibunya. "Ibu melihat tanda itu. Kenapa tidak cerita?"

Sumpah saat ini Jey bingung harus menjawab seperti apa. Apa dia harus bilang kalau tanda itu ada karena ketidak sengajaan.

Jey menghela nafas sebentar, ia menatap lurus manik ibunya. "Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan tuan Joseph. Tanda ini tidak sengaja ia berikan saat aku sedang berjuang dengan status omegaku. M-maksudku, dalam proses menjadi omega normal"

"Ibu mengerti. Tapi tanda itu tidak baik jika tetap berada disana disaat kalian sendiri tidak memiliki ketertarikan satu sama lain. Itu hanya memunculkan kesalah pahaman"

"Iya, Clay dan ibu sudah salah paham soal ini. Aku akan menghapusnya nanti" Entah mengapa Jey merasa berat hati saat mengatakan hal itu.

.

.

.

.

.

Sementara itu di lain tempat

"Tuan apa yang ingin anda makan untuk makan malam?" Tanya wanita itu. "Terserah saja, aku tidak pilih-pilih" Jawab si majikan singkat.

"Lalu, apa yang akan anda lakukan malam ini, saya akan menyiapkan segala sesuatu yang di perlukan" Wanita itu berdiri lebih dekat dengan Joseph sambil membawa buku list di tangannya.

Joseph menghela nafas "aku tau kamu kompeten dengan pekerjaanmu, tapi bisakah sedikit beri kelonggaran? Lakukan saja pekerjaanmu sekarang jangan banyak tanya" Joseph membereskan berkasnya dan pergi ke ruang kerja sambil berdumel.

"Sial, aku tidak bisa fokus. Sebenarnya apa yang salah padanya. Sedikit-sedikit bertanya. Sedikit-sedikit menempel" Lagi-lagi Joseph menghela nafas. Sungguh ia hanya mempekerjakan asisten rumah tangga untuk sementara selama Jey pulang ke rumahnya.

Tapi wanita itu melebihi batas, seolah-olah Joseph adalah suaminya(?). Mengingat perlakuan orang itu membuat Joseph semakin frustasi "Sialan Demian kamu memberiku sampah"


































 Mengingat perlakuan orang itu membuat Joseph semakin frustasi "Sialan Demian kamu memberiku sampah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

———————————— — — –
Sebenernya buat apa gue lanjutin.
Perasaan gue aja udh beda.

OMEGAVERSE - HYUNLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang