Jam sudah menunjukan Pukul lima belas lewat empat puluh lima.
jennita masih tidak bisa berhenti tersenyum, bibir nya terus menurus terangkat keatas.
Menandakan dia sedang bahagia. Bagaimana tidak, saat pulang sekolah tadi. kakak kelas yang jennita suka mengajaknya berkenalan.
Dan berujung jenita pulang dengan nya.
Jenita masih tidak bisa percaya segampang itu kah, gebetannya mengajaknya pulang bersama?
Handphone jenita bergetar.
satu pesan masuk
Jenita langsung membuka pesan tersebut.
"Jen. Ini gue william. Save nomer w ya"
Deg. Jenita binggung harus menjawab apa.
"Oh. Ok"
Bukan, jenita tidak ingin sok jual mahal bukan ingin sok cuek tapi dia ingin menghindar dari william. dia takut berharap lebih jauh dari sekedar teman.
Jennita takut hal itu akan terjadi lagi.
***********************************
Xoxo
YOU ARE READING
Leave me.
Short Story"He hurt me but it felt like a true love" ******************************* Ditulis dalam bahasa indonesia.