Hari pertama sekolah offline setelah sekian lama menjalani daring karena covid-19. Sekolah baru dan teman teman baru, bisa di bilang juga baru memasuki kelas 1 SMP. menunjukkan seorang gadis bernama Hara bersama dengan temannya berjalan memasuki gerbang menuju kelasnya masing-masing."Eh, Hara lu tau gak, gue punya pacar loh". Ucap salah satu gadis itu.
"Berisik, udah tau kali. Kemarin lu bilang punya 5 pacar. Sekarang ada lagi? Males banget dengernya". Balas gadis lainnya yang bernama Hara, yang sudah muak akan temannya yang selalu mengganti pasangan nya setiap hari bahkan lebih dari 2. Apa apaan itu, serakah sekali!
"Yee yang ini beda tau. Sekelas sama lu loh, ra"
"Lah siapa?" Tanya nya
"Faresh" Jawabnya
Hara terdiam heran, bisa-bisanya temannya itu berpacaran dengan teman sekelasnya yang bernama Faresh itu. Bahkan Hara saja baru mengetahui ada seseorang yang bernama Faresh di kelasnya.
"Udah berapa lama?" Tanya Hara sekali lagi dengan nada datar tetapi wajahnya sedikit murung seakan... Cemburu?. Ntah mengapa dia merasakan hal itu, padahal dia sama sekali tidak mengetahui siapa Faresh dan bahkan baru mengetahui namanya detik itu juga.
"Hmm... Baru semalem sih". Jawabnya dengan santai, tidak ada jawaban dari Hara. Perempuan itu memilih diam dengan pikirannya sendiri. Memikirkan apa? Tentu saja memikirkan sesosok lelaki bernama Faresh. Seperti apa rupanya, wajahnya, suaranya, sifatnya dan yang lainnya.
Beberapa saat kemudian Hara sampai di kelas nya dan memilih bangku paling depan, ia meletakkan tas nya di bangku itu lalu mendudukkan dirinya disana dan menarik nafas kasar. Kemudian...
"Oi Faresh!". Suara lelaki di depan pintu yang tidak terlalu keras suaranya tetapi terdengar jelas di telinga Hara. Dia sedikit membulatkan matanya saat mendengar suara itu, dia pun mendongak melihat lelaki yang berjalan di depannya. Lelaki itu melangkah dan menyimpan tas nya di bangku kosong sebelah Hara, lelaki itu terdiam sejenak dan menatap Hara sekilas. Mata mereka bertemu untuk pertama kalinya walau hanya sekitar 1 detik.
"Ini Faresh?" Batin Hara bertanya-tanya akan sosok lelaki di bangku sebelahnya itu.
"Faresh!" Lelaki di depan pintu kembali memanggil nama yang sama.
Lelaki yang duduk di meja samping Hara pun sedikit berlari menghampiri orang yang memanggilku namanya berkali-kali itu. Kemudian mereka pun pergi, Hara hanya bisa menatap punggungnya keduanya yang perlahan menghilang dari panjangnya.
"Jadi ini, Faresh".
Hara akui, Faresh itu memang lumayan juga. Badannya yang tinggi, kulit putih, rambut yang bagus bahkan terlihat lucu ketika dia berlari, tetapi Hara binggung. Bagaimana lelaki seperti Faresh berpacaran dengan temannya itu? Atau.. mungkin saja temannya itu mengarang cerita bahwa dia berpacaran dengan lelaki tampan, karena temannya itu memang selalu mengarang cerita bahwa dia berpacaran dengan lelaki tampan di sekolah sebelah saat masih sekolah dasar. Tapi ntah lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faresh
Teen Fictionlelaki tinggi, putih, rambut belah tengah, dan cukup tampan. Faresh namanya, tidak sedikit juga wanita yang jatuh hati saat melihatnya saat pertama kali. Tetapi siapa sangka perlahan-lahan ia memperlihatkan sifat asli yang ia miliki. Membuat Hara me...