who's she?
Hai, gua Reyhan panggil aja gua Rey kaya temen² gua.
Hari ini gua ada shift pagi di kantor, padahal semalam gua habis maraton film malam tiba-tiba dapat kabar kalau harus masuk pagi, cihh untung gua masih butuh duit kalau kaga udah keluar tuh dari sana.
kringgg. . .kringgg. . .
bunyi dering telepon Reyhan yang ternyata temannya yang menelfon.
"Lo dimana anjing, gua di loby lo belom juga keluar" terdengar suara jengkel dari sebrang sana.
"santai anj, baru jam segini. Gua turun" final Reyhan.
"cepetan asu"
sabar aja sama mereka emang gitu orangnya.
sesampainya di loby, Reyhan langsung di suguhkan dengan tatapan sengit temannya yang bernama Jevan.
"apa? biasa aja natapnya, gua tau kalau gua ganteng" ucap Reyhan dengan wajah tak bersalah.
"pede banget lo jadi orang" ucap Jevan.
"lo tumben banget ngajak gua berangkat bareng, kesambet lo?" tanya Reyhan.
"gua mau lewat jalan yang berbeda kali ini, jalan ke kantor jadi lebih cepat" ucap Jevan sambil berjalan menuju mobilnya.
Reyhan yang bingung hanya mengikuti langkah kaki Jevan.
Waktu di dalam mobil hanya keheningan yang menemani mereka, Jevan yang fokus menyetir mobil dan Reyhan yang memainkan hpnya.
Singkat cerita mereka sampailah di kantor yang ternyata sudah ada Jaendra sama Haikal sedang berada di resepsionis entah sedang apa.
"oyy, tumben lo berdua dateng duluan" sapa Reyhan ke mereka berdua.
"Ya iyalah kita berdua rajin ga kaya lo sama Jevan" ucap Jaendra bangga.
"Kal, diem² bae lo kesambet lo ya?" tanya Reyhan bergurau.
"Lo habis darimana?" tanya Haikal tanpa menatap Reyhan.
"maksud Lo?" tanya Reyhan bingung.
"itu yg lo bawa dapet darimana?" ucap Haikal lalu menarik tangan Jaendra pergi.
Reyhan dan Jevan yang bingung pun mengejar Haikal yang pergi bersama Jaendra.
Mereka kini berada di ruangan milik Haikal, posisinya Haikal duduk di kursinya dan mereka bertiga di depan meja Haikal berdiri.
"Yang lo maksud apaan anjing" tanya Reyhan.
"Lo habis darimana gua tanya?" balik tanya Haikal.
"Gua sama Rey lewat jalan baru tadi deket perkebunan" ini Jevan yg ngomong.
"Emang kenapa kal?" tanya Jaendra penasaran.
"Reyhan, di tubuh dia ada nenek-nenek tapi bukan nenek-nenek" ucap Haikal.
"maksud lo apa anj, ga usah becanda" ucap Reyhan ga terima.
"beneran Rey, dia ada di tubuh lo. serem banget makanya gua ga berani liat lo"
"berarti Rey, Lo ketempelan!?" ucap Jaendra
"Gua kaga ada yg nempelin kan kal?" tanya Jevan
"Kaga ada jev"
"Kok?!!! kenapa yg di tempelin gua? kenapa kaga Jevan aja?!"
"ck, secara fisik tubuh lo lebih lemah dari Jevan makanya tuh sosok nempel ke lo"
"anjing, gimana ini cok"
"gua pikir kita harus minta tolong sama ustad buat keluarin tuh sosok dari tubuh lo"
karena ketakutan Reyhan yang mulutnya pedes kaya bon cabe itu pun memutuskan untuk membaca surat² apapun yang dia hafal sambil menunggu Haikal dan Jaendra pergi menemui ustad.
selang satu jam Haikal dan Jaendra balik dengan membawa satu botol air mineral yang katanya udah di doakan itu.
"nih lo minum, jangan lupa berdoa dulu" ucap haikal sambil menyodorkan botol minum itu.
Reyhan pun meminum itu sambil merapatkan doa. Selang beberapa menit, Reyhan merasakan jika badannya panas seakan sesuatu akan keluar dari tubuhnya
"dia mau keluar, lo terus baca aja dia yg lo bisa. pagar pelindung buat lo hampir kebentuk"
tak hanya Reyhan yang meminum itu, Jevan dan Jaendra pun ikut meminumnya untuk jaga-jaga saja.
Segitu dulu oke? komen lanjut, nanti Al post kelanjutannya.
_alvin/2023_
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm always here.
HorrorCerita di ambil dari kisah nyata. . . nama, tokoh hanyalah pemanis. . . baca saja ceritanya jika minat jangan lupa tinggalkan jejak.