Pagi-pagi sekali satria sudah mengomel-ngomel tidak jelas karena tadi malam tiba-tiba ponsel chika mati mendadak. Chika hanya mendengarkan Omelan dan ancaman suaminya yang tidak henti-hentinya.
Chika menyenderkan kepalanya di sandaran kursi sambil memegang ponselnya menghadap wajahnya. "Makannya cepat pulang biar enggak bawel gini" ucap chika kesal.
"Saya juga pengen cepat pulang tapi si bajingan itu kabur" semprot satria.
Chika melahap mangga yang sudah dikupas pelayan. "Yasudah kalau gitu fokus Cari pria itu jangan telpon aku dulu----"
"JANGAN MENYURUH-NYRUH SAYA CHIKA." bentak satria marah.
Chika kesal langsung memutuskan sambungan telponnya. "Marah-marah mulu darah tinggi baru tau rasa tuh orang" kesal chika.
Dring.dring.dring....
Telpon rumah berdering chika tahu itu pasti suaminya, bukannya menjawab ia malah pergi masuk kamar yang langsung disambut telpon seluruh ponselnya yang dibelikan satria. "Bodoamat aku capek" teriak chika merebahkan tubuhnya di kasur.
Tok.tok.tok.tok.
Chika menoleh ke pintu yang diketuk dari luar, beranjak dari kasur ia membuka pintu sudut bibirnya terangkat. "Ada apa mbok?" Tanya chika.
"Ini telpon dari tuan satria" ucap mbok menyodorkan ponselnya.
Chika melirik ponsle itu. "Matikan saja mbok, chika kesal sama dia" ucap chika merebut telponnya dan langsung memutuskan sambungan telponnya.
Disisi lain
Satria melempar ponselnya kesal ia membuka CCTV kamarnya melihat chika yang sedang duduk sambil membaca buku. "Sialan! Berani sekali dia tidak menjawab telpon saya" marah satria.
Dring.dring.dring.
Satria merogoh saku celananya mengambil ponselnya. "Apa? Iangan hubungi say----"
°^°^
"Bagus, bawa dia ke tempat biasa"
°^°^
"Ya. Saya segera kesana" satria langsung memutuskan sambungan telponnya ia langsung keluar rumahnya. Berjalan cepat mengabaikan suara orang tuanya yang berteriak memanggilnya. Mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi tidak lama ia sampai gedung yang tidak dipakai, langsung masuk kedalam yang langsung disambut ketiga temannya yang sudah menunggunya.
"Cepat amat, sat?" Tanya jaka.
"Mana pria itu gue enggak sabar bunuh dia secara sadis?" Tanya satria dengan rahang yang mengeras.
"Dalem" jawab karyo.
Satria langsung masuk sambil membawa pistol dan pisau tajamnya menatap pria di depannya tajam. "Berani kau membawa uang perusahaan dan bersenang-senang dengan wanita lain, sedangkan gue harus jauh dari istri gue gara-gara lo" marah satria.
"M-maaf, gue cum---"
"CUMAN APA? CUMA BAWA UANG PERUSAHAAN YANG JUMLAHNYA TIDAK SEDIKIT"
"Gue bakal ganti semuanya asalkan lepaskan gue" teriaknya ketakutan melihat wajah satria.
DOR
DOR
DOR
DORSatria menembak pria dihadapannya empat kali. Menatap darah yang mengalir di kepala dan dada. "Harusnya gue bedah tubuh lo, karena gue enggak sabar pulang jadi gue serahin ke teman-teman gue" ucap satria tersenyum mirinh. Sedangkan teman-temannya geleng-geleng kepala. "Lo boleh jual organ tubuh diax ucap satria langsung keluar ruangan.
Masuk kedalam mobil mengenainya dengan kecepatan tinggi. Ia lebih dulu pulang ke rumah, sesampainya di rumah ia langsung masuk menatap kedua orangtuanya. "Mah, pah, satria mau pulang ke Indonesia" pamit satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
protective Devil [TAMAT]
JugendliteraturSatria Kalandra biasa dipanggil satria pria berprofesi sebagai CEO muda di perusahaan miliknya, Satria official. Sekaligus mafia terkejut. Terobsesi dengan gadis cantik yang tidak sengaja ia temui. Chika kayara gadis berusia 21 tahun harus menerima...