You really have driven me crazy

1.1K 99 4
                                    

keesokan harinya, semua berjalan seperti hal yang biasanya.

Ness dan kurona sedang membaca buku di taman, mereka sangat asyik dan menghiraukan orang yang sudah memperhatikan mereka dari jauh. Kaiser.

Sebenarnya ness sudah menyadari akan kehadiran kaiser yang sejak tadi memperhatikannya dengan kurona.

Dia juga sedikit bingung karna perubahan sikap kaiser.

Biasanya jika ness dan kurona sedang asyik berdua, kaiser akan menghampiri mereka dan mengganggu mereka sampai kurona mengalah dan terpaksa berpisah dengan ness.

Namun sekarang, seolah kaiser membiarkan mereka dan hanya memperhatikkan mereka dengan tatapan yang ness tidak mengerti.

Dia terlihat marah, namun kenapa dia marah?? Kenapa dia kesal jika ness dekat dengan kurona?? Apa kaiser menyukai ness?? Tapi itu tidak mungkin karna ness tau bahwa tujuan awal kaiser hanya untuk memperbudak ness dan menyiksa ness.

Dan ness juga tidak ingin jika kaiser sempat menyukainya karna itu akan percuma. Ness terlanjur membenci kaiser bahkan sangat membencinya.

Kaiser menghela nafas kasar lalu memutuskan pergi untuk meninggalkan ness dan kurona.

Ness sontak melihat kepergian kaiser dan hendak mengejarnya namun kurona langsung menangkap tangan kanan ness yang membuatnya berhenti.

"Kenapa ness??" Tanya kurona bingung.

Ness pun melihat sosok kaiser yang sudah menghilang lalu melihat kurona dan tersenyum tipis.

"Ga ada apa apa kok" ness pun duduk kembali di samping kurona.

"Ada kaiser ya??" Tanya kurona lagi.

Ness pun menggeleng pelan dan masih terus tersenyum.

"Gausah di fikirin, kita lanjut baca aja"

Kurona pun mengangguk.

...

SEMENTARA ITU DI SISI KAISER

...

Kaiser menggeprak pintu kelasnya keras.

Pandangan semua murid tertuju padanya.

Sae, Yuki, dan nagi pun juga sontak melihat teman mereka yang sudah sangat emosi itu.

Kaiser duduk di bangkunya, lalu mengusap wajah kasar dan nafasnya yang memburu.

"Habis adu mekanik lagi sama genkny shidou??" Tanya sae heran dengan sikap kaiser yang terus saja berubah.

"Kurona bangsat" umpatnya.

Sae dan yuki terlihat sedikit bingung oleh tingkah temannya itu. Sedangkan nagi hanya memperdulikan gamenya.

"Bentar²" tahan yuki lalu tampak sedang berfikir.

"Kurona Ranze??"

Kaiser membuang muka saat yuki menyebutkan nama lengkap kurona itu.

"Dia udah ngebuat ness semakin benci sama gue"

Yuki mengernyitian dahinya. "Maksud lo??"

"Kemarin, gue sama ness sempet bertengkar karna ness bilang gue udah ngelukain kurona² nya itu. Padahal gue ga ada ngapa ngapain dia. Tapi ness tetep ga percaya sama gue sampe ngatain gue brengsek dan bajingan. Alhasil gue marah bahkan sampe pengen nonjok mukanya. Untungnya meleset.
Dan lo tau?? Gara gara kurona, ness ga mau jadi pacar fake gue" jelas kaiser

"Pacar fake??" Sae membuka suara.

"Orang tua gue jodohin gue sama anak temen perusahannya. Jelas gue ga mau. Jadi cuma itu satu satunya cara buat menghindarin perjodohan ini"

"Dengan menjalani hubungan fake sama ness??" Koreksi yuki yang langsung di balas anggukan dari kaiser.

Yuki terkekeh lalu melihat temannya ini dengan tersenyum smirk. Kini dia tau perasaan apa yang dimiliki kaiser untuk ness. Yang jelas itu bukan perasaan benci.

"Lo suka ness kan??" Tanya yuki yang masih saja tersenyum.

Kaiser mengerjapkan matanya. "Ya nggak lah. Gila lo??"

Bukannya diam, yuki malah terus terkekeh.

"Terus kenapa lo malah pengen pilih ness jadi pasangan fake lo sementara lo anak terpopuler di sekolah ini?? Siapapun ga akan ada yang nolak. Sekalipun cuma fake relationship."

Kaiser hanya terdiam.

"Ya gue tetap ga suka sama ness bego"

"Sekarang gue tanya sama lo" yuki menatap kaiser serius.

"Gimana perasaan lo kalo ness jadian sama kurona??"

"I hate it"

"Gimana perasaan lo kalo ness lebih perduli sama kurona di bandingkan lo??"

Kaiser semakin emosi membuat yuki tersenyun lagi.

"I really hate it and won't let that happen."

"Good, lo emang suka sama ness"

Kaiser terkejut. "Jadi daritadi lo tes gue??" Ucap kaiser tidak terima.

Mendengar itu, sae tiba tiba tertawa lepas.

"Dulu siapa ya yang bilang kalo homo itu menjijikan?? Eh ternyata orangnya ke telen ludah sendiri" goda sae.

Kaiser langsung bangkit dan pergi entah kemana. Ke 2 sahabatnya itu tertawa lepas melihat reaksi kaiser yang sangat emosi.

...

Kaiser berjalan tanpa arah, dia ingin pergi ke rooftop dan melampiaskan semua amarahnya.

Saat kaiser sudah sampai di rooftop, tanpa aba aba dia langsung memukul dinding rooftop dengan sangat keras sampai membuat tangannya berdarah.

"Ness, you're really driving me crazy." Lirih kaiser. Ia tidak perduli dengan darah yang sudah menetes dari tangannya dan terus meninju dinding itu.

"Dan gue bakal bikin lo ngerasain hal yang sama" kaiser tersenyum tipis.

TBC

BONUS!!!

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER!!!

Obey Me [KAINESS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang