PENGAKUAN - Lia

6.1K 45 2
                                    

Apa yang kita lihat masih masih ditutupi. Setiap kebenaran masih berupa rahasia. Bukan hal suci mereka yang kita tunggu, melainkan hal tabu. 

Pengakuan, Lia.

****Kamar Hotel****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****Kamar Hotel****

Pagi hari di suatu hotel yang terletak di Kota Semarang. Kota yang menjadi destinasi kedua rangkain tour ini sudah siap menerima keseruan berbagai kegiatan yang group ini tawarkan. Berjarak 10KM dari venue kegiatan. Persiapan-persiapan giat dilakukan.

"eh dir, sini deh" ucap Lia yang tengah berkaca sambil memberikan sentuhan akhir pada penapilannya sebelum rangkain tour mereka dimulai di Kota Semarang.

"apaa sih ciii??" jawab Indira yang masih memaikan HP nya di atas kasur.

Sambil berjalan ke arah Indira yang masih sibuk sendiri, Lia pun bertanya "Dir, liat sini. Lu notice ada yang aneh ga?"

"Coba muter" pinta Indira sambil memperhatikan, "Engga kok, ci. Udh cantik" lanjutnya disusul senyum tipis Lia penuh arti.

(Tidak lama, pesan grup line pun masuk : semua turun yaaa, kita ke venue sekarang...)

"yuk, turun"

****Venue****

Jam 10 pagi kegiatan tour di Semarang akhirnya dimulai. Ada banyak kegiatan yang berlangsung dari pagi hari ini hingga ditutup oleh mini konser nanti malam.

"Duh kok deg-degan gini ya" suara hati Lia ditengah-tengah kegiatannya di atas panggung. "Yang nonton ada nyadar ga ya??" lanjutnya.

****Sesi MnG****

"hallo kak. Siapa namanya?" tanya Lia ketika membuka percakapan sesi MnG terakhir miliknya. "Pls jangan ngelus tangan gw dong" Ucap lia dalam hati ketika tangannya di elus-elus oleh fans ditambah rangkain pujian sejak sesi MnG nya dimulai.

Masih dengan keadaan tangan di elus, hati Lia berkata "Masih lama gasih ini? gw mau ke WC!!"

***Diruang ganti***

Setelah menghabiskan waktu berjam-jam menghibur fans di atas panggung dengan berbagai kegaiatan. Kini saatnya bersiap untuk mini konser malam nanti.

Ketika tengah menganti baju dari pakaian casual ke kostum yang akan digunakan untuk tampil. Di dalam bilik ganti yang berisikan dua orang, Indira tercengan dengan pemandangan yang ia lihat ketika Lia mulai menangkalkan pakaiannya.

"LAH CICI, LU GA MAKE DALEMAN??" Tanya Indira heran melihat Lia tidak menggunakan satu helaipun daleman di balik baju kasual yang ia kenakan.

"Iya hehehe" timpal Lia.

Mendegar jawaban Lia, Indira pun meresponnya dengan "KOK BERANI CICI??"

"Gatau. Kepikiran aja hehehe" jawab lia. "Enak tau dir, adem. Cuma rada kagok aja dikit" Lanjutnya menambahkan.

Masih tidak habis pikir, sambil menggunakan kostume yang telah disiapkan, Indira sepertinya menemukan sebuah jawaban "Jadi tadi pagi lu nanya gw tuh buat mastiin kalo orang lain ga bakal notice lu engga pake daleman ya?" Tanya nya.

"Iya hehehe" Respon Lia, "kalo aja tadi lu nyadar. Gw kayanya bakal pake daleman hehehe"

Setelah selesai mengganti pakaiannya, Indira kembali meleparkan pertanyannya "Ada yang nyadar ga tuh, barusan lu berdiri di panggung engga pake daleman? Mana pake rok pendek lagi"

"Kayanya ada sih, ntar deh gw ceritain, kalo udh beres di hotel" Lanjut Lia yang juga sudah siap dengan kostum mini konser nya.

****Di kamar Hotel****

Setelah selesai menyelesaikan berbagai kegiatan dirangkain tour di Semarang. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Kota selanjutnya. Hal pertama yang dibutuhkan tentunya beristirahat.

"Rai, tau ga? barusan cii . . ." ucap Indira membuka keheningan.

Sambil mengeringkan rambutnya dengan hairdryer, Lia mencoba memotong perkataan Indira terserbut dengan memperbesar suara hairdryer yang tengah ia pakai.

"Apa kak??" Tanya Raisha tidak mendengar ucapan Indira. "Ci, diem dulu bentar" pintanya.

Mengingat perkataan Lia sebelumnya, dimana dia akan nyeritain pengalamannya hari ini. "Ci, katanya mau cerita" tanya Indira kepada Lia, "atau aku mulai duluan??" lanjutnya.

Tidak ada balasan. Indira pun melanjutkan. "Jadi gini, Rai. Tadi pas tour Ci Lia engga make daleman" Ujar Indira.

"BENERAN CIIII??!!" Respon Raisha dengan nada tinggi mendengar pekataan Indira barusan.

Lia membalas dengan senyuman malu.

"KOK BISA???" Tanya Raisha. Menyadari sesuatu Raisha pun berkata, "Cici mah enak tete nya kecil, ga keliatan nyeplak. Coba aku atau Kak Indira, pasti keliatan banget. Gerak dikit aja pasti pada nyadar sih kalo gapake daleman." Lanjutnya dengan sedikit tertawa.

"Jadi gimana ci rasanya tour engga make daleman. Mana rame banget lagi." Tanya Indira dengan rasa penasaran.

"Tadi pas MnG kan rame banget ya. Trus pas sesi gw mau beres, sisa satu orang kan ya. Eh taunya itu orang yang aku bilang tadi, Dir, yang sering motoin aku pas di panggung. Yang aku bilang kayaknya dia nyadar aku gapake daleman." Jawab Lia perlahan dengan derup detak jatung didada. "Gw kan nyoba santai ya, ngobrol lah kita. Tapi pas kita lagi ngorol, dia ngelus-ngelus tangan gw dong. Mana dia beli banyak tiket lagi, jadi tangan gw di elus ada 5 menitan. Padahal cuma tangan doang yang di elus, tapi gw becek dong. Untung dia orang terakhir kalo engga bisa netes disana kayaknya. Beres itu gw langsung ke WC beberes dulu soalnya udh mau sesi 2shot gw." Lia menambahkan.


Donasi (buat beli makanan kucing) via link berikut:

https://tiptap.gg/@underarms_jpg

What you can't seeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang