~End~ Pernikahan Putri

Bab 21 Ada seorang pemuda cantik yang rela mengeluarkan uang untuk dirinya sendi

Bab 21

Putri keempat melihat adik perempuannya terpesona dan bingung.

Hanya saja betapapun baiknya putri keempat, dia harus memikirkan konsekuensinya jika dia mengatakan yang sebenarnya kepada adiknya.

Chang Le suka orang lain memujinya karena lemah dan langsing.Jika dia menghentikan adiknya makan daging, adiknya akan menangis sampai mati di depannya.

Dia menghela nafas pelan dan menatap Lin Ruchu, dia merasa senyuman pemuda itu seindah angin musim semi, seolah sedang menghadapi pemandangan indah di dunia, tapi dia licik seperti rubah.

Dia berpikir untuk kembali menemui Permaisuri Zhao untuk membicarakan perkataan dan perbuatan Lin Tanhua. Itu bukan keluhan. Dia hanya ingin memberi tahu Permaisuri Zhao siapa Lin Tanhua. Dia tersenyum pada Chang Le, yang menggelengkan kepalanya karena dia. cantik, dan berkata, "Tidak sopan kembali tanpa membalas. Apakah Anda sudah membelikan sayuran untuk Tuan Lin? "Dia mengerutkan bibirnya ketika dia melihat Lin Ruchu hanya menggunakan beberapa sayuran di atas meja.

Benar saja, Yang Mulia Putri, yang makan dengan sangat enak, langsung merasa malu.

Sepupu cantik itu cantik, dan dia tidak menyalahkannya karena menghancurkan kepalanya. Ini karena jiwanya yang indah. Dia hanya tahu bahwa makan makanan yang dia sajikan untuk dirinya sendiri terlalu berlebihan.

Menunjukkan ekspresi terima kasih kepada putri keempat, Changle memutuskan untuk membiarkan sepupu cantiknya merasakan kehangatan seperti musim semi, dan menaruh daging Dongpo favoritnya di piring kecil Lin Ruchu.

“Sepupu makan juga!” Dia tersenyum dengan mata tertunduk penuh perhatian.

Lin Ruchu menundukkan kepalanya perlahan, memandangi daging Dongpo yang montok, lembut, berminyak dan harum, mengerucutkan bibir merah tipisnya, dan menatap putri keempat dengan mata menyipit.

Putri keempat tidak tahu bagaimana tersenyum menawan pada pria asing, dia menundukkan kepalanya dan meminum teh osmanthus hangat dan manis di tangannya.

Senyuman tipis dan tatapan tajam di sudut mulutnya jelas mewakili suasana hati putri keempat.

Meskipun dia bahkan tidak mengangkat kepalanya, dia sebenarnya memperhatikan Lin Ruchu dengan cermat.Dia melihat pemuda itu hanya tersenyum rendah, lalu menundukkan kepalanya tanpa mengubah ekspresinya dan memakan daging Dongpo dalam satu gigitan tanpa ada kelainan, lalu menyekanya. Menyeka sudut mulutnya, senyuman tipis muncul di wajah cantiknya, dan dia tersenyum lembut pada Chang Le, yang menantikannya, "Terima kasih, tuan putri."

Hanya ketika dia menoleh dan menyesap teh, rasa di mulutnya hilang.

Changle mengedipkan mata indah bunga persiknya, yang sepertinya selalu penuh persahabatan.

Setelah itu, dia diam-diam mengambil sepotong sayuran hijau dengan sumpit dan menaruhnya di piring kecil Lin Ruchu.

“Sepupuku tidak suka makan daging, jadi kenapa kamu tidak memberitahuku? Bukankah tidak nyaman memakan sesuatu yang tidak kamu sukai?”

Dia tidak tahu kenapa, tapi dia merasa sedikit bahagia, seolah-olah Lin Ruchu bahkan memakan makanan yang tidak dia sukai karena itu adalah makanan yang dia pilih, yang membuatnya merasa bahwa Lin Ruchu menghargainya.  Dia tersenyum bahagia, dan dengan rajin mengambil beberapa sumpit sayuran hijau kecil dan memberikannya kepada pemuda cantik ini, dia berkata dengan sangat puas, "Katakan saja padaku apa yang disukai sepupumu. Sebenarnya cukup enak."

“Apa yang bagus?”

Lin Ruchu tidak menyangka Changle menjadi begitu sensitif, dan merasa sedikit senang karena dia peduli dan mengakomodasi dia, Dia memakan sayuran hijau dan bertanya sambil tersenyum.