[NAME] POV
Mataku mengerjap pelan, terdengar suara riuh dan suara panik dari beberapa orang yang tidak kuketahui namanya, aku merasakan ada hal yang aneh.
Kenapa badanku susah sekali digerakkan dan sangat kaku?
Ahh sial, aku melihat sekeliling dan...
BANGSAT
Siapa yang menyegel seluruh tubuhku?! Aku melotot dan menatap kearah jeruji besi yang mengelilingiku.
Sialan, kenapa bisa aku disini lagi huh?
"[Name]!" terdengar suara memanggil namaku, dengam reflek aku menengoknya.
Bisa anda tebak siapaa??
A. Gak taw
B. Gak pwrli taw
C. Ya manusia lah
D. Semua benar!
Jawabannya adalah...
ANJING SI SAKURA KOK BISA DATENG KESINI??!!!
Mana mukanya serem lagi, judes bet kek mau nerkam gweh. Ya tau sih kalo aku ini emang anak durhaka, tapi ya... Gimana ya...
"[Name]..." liriknya menatap kecewa.
Bentar, tumben banget ni orang mau jenguk. Padahal terakhir aku liat pas aku sekarat deh.
Tangannya terkepal erat dan membuka jeruji besi itu, langkahnya semakin dekat denganku dan tangannya terangkat keatas menampar pipiku.
Pipiku terasa panas dan rasa besi muncul ketika aku tidak sengaja meminum darahku sendiri. Aku menatap kearah Sakura dengan tatapan melotot.
"Tidak bisakah kau tidak membuat ulah!?" pekik Sakura yang membuat beberapa orang dalam ruangan keluar.
Sakura menatapku marah dengan air mata yang mulai menetes, terlihat raut kekecewaan dalam wajahnya.
"Kenapa kau selalu membuat ulah!? Kenapa juga kau selalu membuatku terasa muak denganmu?! Kenapa...! Kenapa... KENAPA KAU TIDAK MATI SAJA SAAT DALAM KANDUNGANKU!!"
Ucapan Sakura membuat dadaku sesak, aku menatap Sakura dengan tatapan terkejut kemudian tersenyum tanpa sadar.
"Huh?... Iya juga ya, kenapa juga aku hidup?..." tanyaku pada Sakura, aku berusaha menggerakkan tubuhku yang di lapisi oleh rantai.
"Kenapa... Kenapa juga kau memberikan kehidupan padaku kalau kau benci terhadapku?" tanyaku lagi, aku menunduk.
Ahhh sial, aku berucap tanpa tahu resiko lebih dulu...
Nanti kalau aku semakin dibenci bagaimana??
Aku menatap Sakura marah dan tanpa sengaja mengeluarkan Mangekyo sharingan.
"LALU APA GUNANYA JUGA KAU MEMBERIKU KEHIDUPAN PADAKU KALAU PADA AKHIRNYA AKU AKAN MENDERITA?!!"
Aku berteriak kencang membuat Sakura syok mendengar ucapanku.
"KALAU AKU TIDAK PANTAS MENJADI ANAK. LALU APAKAH KAU SUDAH PANTAS MENJADI IBU YANG BAIK??!!!"
Aku berteriak semakin kencang membiarkan air mata yang menurun melewati pipiku.
"APA KAU TAHU--- apa kau tahu.. Ibu,, aku--- aku berjuang mati-matian agar kau menganggapku sebagai anak,,," lirihku pelan sembari menunduk.
Hisakan tangis yang tidak bisa kutahan, dadaku sesak ketika mendengar suara tangisan Sakura.
Langkah kakinya menjauh dan membiarkan diriku ini sendirian didalam kegelapan, hanya ada beberapa lampu redup.
Jujur aku takut akan kegelapan, aku takut kalau kegelapan akan melahapku dan tidak akan membiarkanku pergi keluar untuk selama-lamanya.
Tapi ini bukan tentang kegelapan.
Ahhh siall, aku lelah dengan semuanya. Aku lelah... Dari banyaknya orang kenapa harus aku?
I'm tired of everything..
Why I'm not died like my brother? Why?....
"BANGSATT!!"
Teriakan dari gadis bermarga Uchiha menggema seisi ruangan. Dia berteriak histeris dan berusaha melepaskan dirinya dari rantai yang mengelilingi dirinya.
Tangan [Name] mengeluarkan darah segar, mata merahnya menguar kesedihan, kemarahan, kebencian, dan kekecewaan yang tercampur merata.
"I'M TIRED OF EVERYTHING! WHY PEOPLE TREAT ME SO BAD?! WHY I CAN'T DIE!?"
TBC...
Maaf ya ges, author baru comeback. Soalnya kemarin-kemarin author ganti hape jadi semua harus di download ulang termasuk WP.
Author tau author salah, soalnya pas ganti hape gk langsung download ini aplikasi. Dari bulan kemarin di sekolah author banyak ulangan.
Ulangan praktek lah, ulangan inilah itulah...
Author juga aslam nya sempet kambuh, untung gk dirawat heheheheh.
Maap jadi curhat 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
UCHIHA PRIK Boruto: Naruto Next Generation (✔)
RandomBereinkarnasi? Bukankah itu hal yang menarik? Tapi apa jadinya jika kau bereinkarnasi menjadi Uchiha terakhir? Maksudku... Kembaran dari Sarada Uchiha... Menarik bukan? "Astagfirullah, gue masih sayang nyawa tapi kenapa malah dimasukin ke akadem...