Tak terasa waktu berlalu begitu cepat
Usia kandungannya sudah memasuki 9 bulan kini Shani zean dan keluarganya serta teman dekat mereka sedang berada di rumah sakit karna Shani sebentar lagi akan lahiran"Takut" cicit Shani
"Ada aku ga perlu takut sayang" ucap zean menenangkan Shani
"Janji tetep sayang aku walaupun nanti ada baby di antara kita" ucap Shani pada zean
"Pasti sayang, ga mungkin aku ga sayang kamu" ucap zean lalu mencium sekilas bibir Shani
Setelah beberapa jam berlalu Shani berhasil melahirkan bayi laki-lakinya dengan selamat dan sehat
"Halo, anak Daddy lucu amat hm" ucap zean menol Noel pipi anaknya itu yang tengah di gendong oleh melody
"By" panggil Shani
"Apa sayang ku" ucap zean langsung menghampiri Shani
"Mau peluk" ucap Shani manja zean tersenyum lalu langsung memeluk Shani
"Manja banget si hm udah punya baby loh" ucap zean
"Emang kalo udah punya baby ga boleh manja lagi?" Tanya Shani
"Boleh sayang" ucap zean mengusap rambut Shani
Malamnya Shani menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang rumah sakit ia tengah menulis sesuatu disana
Namun beberapa saat kemudian Shani terlelap dengan tangan yang masih memegang buku, zean yang melihat itu langsung tersenyum
"Aku ambil ya bukunya biar kamu tidurnya enak" ucap zean lembut lalu mengambil alih buku dari tangan Shani
Zean membuka buku itu ia tersenyum menatap buku itu
Kisah ini akhirnya berakhir dengan bahagia, dia adalah lelaki yang sangat aku cintai setelah ayahku seorang yang slalu ada di saat apapun kondisi dan keadaan ku
Aku masih tak menyangka jika pada akhirnya aku akan jatuh cinta padanya, aku fikir dia sama seperti lelaki lainnya namun ternyata aku salah dia satu satunya laki laki yang bisa membuat aku jatuh cinta setiap saatnya setelah melihatnya
Aku hanya berharap setelah ini hidup kami akan jauh lebih bahagia lagi dengan hadirnya bayi kecil yang sudah lahir di antara kita berdua
Zean, terimakasih untuk semuanya dan tolong tetap bersama ku hingga aku menutup mata nanti
Shani Indira
******
Zean tersenyum membaca itu tanpa sadar air matanya jatuh"Aku akan slalu di sini sayang, nemenin kamu sampe maut yang memisahkan kita nanti" ucap zean
Cup
Zean mencium kening Shani cukup lama air matanya jatuh mengenai mata Shani yang tengah terlelap itu
"Aku berharap suatu saat kalaupun ada yang pergi duluan di antara kita aku mau aku yang pergi duluan satu hari sebelum kematian kamu, karna aku ga akan bisa hidup tanpa kamu" ucap zean mengusap rambut Shani menyingkirkan rambut rambut kecil yang menutupi wajah cantik istrinya itu
"Zean" panggil melody
"Iya mah?" Tanya zean
"Kamu ga mau gendong cio?" Tanya melody
"Iya masa kamu gendong cuma pas azanin Lucio aja?" Ucap Nabil
"Takut jatoh nanti aja deh" ucap zean
"Yaudah kita keluar dulu ya" ucap Nabil, zean mengangguk lalu duduk di sofa yang ada di ruang rawat Shani
Saat tengah malam zean terkejut saat Shani sudah ada di sebelahnya sambil memeluknya erat
"Sejak kapan pindah kesini?" Tanya zean
Shani mendongak terlihat mata shani yang memerah
"Hei kamu nangis hm, kenapa?" Tanya zean panik
"Takut kamu pergi" ucap Shani
"Ga akan sayang" ucap zea memeluk Shani erat
"Jangan tinggalin aku" ucap Shani
"Iya"
"Jangan nongkrong sama temen temen kamu dulu" ucap Shani
"Iya"
"Temenin aku sampe aku boleh pulang" ucap Shani
"Iya semesta ku" ucap zean
"Udah malem tidur ya jangan nangis Mulu" ucap zean
"Iya" ucap Shani
Shani akhirnya mulai memejamkan matanya sambil memeluk zean
Zean mengusap punggung Shani lembut tak lama kemudian ia pun mulai ikut menyusul Shani ke malam mimpinya
Paginya saat Shani mulai membuka matanya ia langsung melihat ke sekeliling karna tak bisa menemukan keberadaan zean di sampingnya di tambah ia kini sudah kembali berada di banker rumah sakit
"Baby" panggil Shani hendak turun dari banker baru ingin melepas infus di tangannya tiba-tiba ada seseorang yang menghentikan itu dari belakang Shani
"Ngapain hm?" Tanya zean yang tengah menggendong bayinya
"Kamu kemana?" Tanya Shani manja
"Tadi abis liat babynya terus aku gendong deh" ucap zean
"Aku mau gendong juga" ucap Shani
Zean langsung memberikan Lucio pada Shani dengan perlahan
"Halo, anak mommy ganteng banget si hm" ucap Shani sambil terus mencium bibir anaknya itu
Zean yang melihat itu memanyunkan bibirnya
"Masa cio duluan yang di kiss, aku engga biasanya kan kamu ngasih aku morning kiss ko sekarang malah cium cio duluan sih" ucap zean
Shani yang mendengar itu tersenyum
"Daddy kamu jealous sama kamu" ucap Shani menoel hidung Lucio
"Sini sini aku kiss" ucap Shani, zean langsung mendekat pada Shani
Shani yang awalnya hanya ingin mencium bibir zean sekilas justru malah menjadi lumutan lembut karna zean yang memulai melumat bibir Shani
Setelah beberapa menit akhirnya mereka melepaskan ciumannya
"Kayanya nanti kalo cio udah besar sia bakal jadi saingan aku deh" ucap zean menatap cio
"Kenapa?" Tanya Shani
"Iya, jadi saingan aku buat dapetin perhatian kamu" ucap zean
"Kamu pokonya harus tetep sayan aku ya awas aja kalo lebih sayang sama cio" ucap zean
"Heh ga boleh gitu sama anaknya" ucap shani lalu terkekeh
Zean ikut tertawa lalu memeluk Shani dan Lucio
'Akhirnya perjalanan cintaku dengan semestaku berakhir dengan bahagia, sangat bahagia aku bersyukur bertemu dengannya aku bahagia bisa mengenalnya, Shani Indira semestaku, dunianya zean, keluarga kecil kami kini sudah lengkap dengan hadirnya Lucio di antara kita berdua'
The end~
Maaf banget kalo end nya ga sesuai ekspektasi kalian ya xizizizi
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta ku [END]
Novela Juvenilselamat datang selamat membaca enjoy to story VOMEN Sabi? Typo tandain