Yerim melenguh pelan ketika dia terbangun. Matanya sangat berat, enggan sekali untuk dibuka. Ingin rasanya dia tidur kembali apalagi suasana dan posisi senyaman ini. Dia kurang istirahat selama beberapa hari terakhir. Kasur dan pelukan hangat ini benar-benar selesa, tetapi perutnya keroncongan. Ia ingin kembali tidur tetapi rasa pedih meradang karena ia tidak makan sejak kemarin.
Di bawah selimut yang sama, gadis itu terbangun bersama pemuda yang terakhir ia ingat sebelum ia terlelap. Pemuda itu terlelap dalam di sampingnya, tidak kalah lelah setelah sesi percintaan seperti orang gila tadi. Yerim mendadak merinding ketika dia teringat dengan hubungan seks bersamanya. Dia tidak mau menjelaskan apa yang terjadi. Dia bahkan tidak bisa ingat dengan detail. Hal yang pasti, itu sangat panas. Dia tak menyangka akan melakukan hal itu dalam hidupnya.
Pelan-pelan Yerim undur diri dari pelukan Bomin. Dia tidak tahu apakah pemuda itu mudah terbangun seperti Heeseung atau justru tidur seperti orang mati. Dia tidak mau membangunkannya, atau mungkin dia akan kelaparan sampai pagi.
Waktu hanya ditetapkan berdasarkan intuisi, Yerim baru mengetahui yang sebenarnya setelah ia melirik pada ponsel Bomin di lantai yang berkedip dan menyala sesaat akibat notifikasi. Sudah hampir pukul sembilan malam. Dia tertidur selama kurang lebih tiga jam.
Yerim hendak bersantai, bergerak pelan agar tubuh bagian bawahnya tidak terluka. Tetapi keinginan tak sesuai harapan. Perutnya berbunyi. Dia sangat lapar. Tadi siang, bahkan sebuah roti pun tak habis ia telan. Terakhir makan berat, sepertinya kemarin siang saat di kantin. Itupun hanya roti, sosis, dan susu. Jika tidak makan sekarang, dia mungkin pingsan segera.
Betapa terkejutnya Yerim ketika keluar kamar dan menemukan Hyunjin tidur di sofa dengan posisi melintang. Kakinya yang panjang terjulur melebih sofa itu sendiri. Dia akan tenang jika pemuda itu hanya tidur. Tetapi ketika dilihat lebih dekat, tidur yang dia perkirakan tidak sesuai.
Dada Hyunjin kembang kempis seperti ia kesulitan bernapas. Wajahnya pucat sekali, terlihat bahkan saat lengan pemuda itu menutupi sebagiannya. Yerim coba menyentuh kakinya yang terjulur: terasa panas. Demamnya tinggi sekali.
Secepat kilat Yerim berlari menuju dapur untuk mencari barang belanjaannya. Dia membeli obat. Benda itu masih berada di kantong, belum sempat ia keluarkan. Obat batuk cair dan dua bungkus plester demam.
Yerim tak mau membangunkan Hyunjin, tetapi kalau mau memintanya meminum obat, dia harus dibangunkan. Plester demam juga akan lebih mudah dipasang kalau dia bisa menyingkirkan lengan yang berada di atas wajah pemuda itu. Hanya saja, dia takut. Dia gemetar jika harus membangunkannya. Berharap si pemilik apartemen akan tidur pulas seperti sang kawan, dia akan mencoba, paling tidak memakaikannua plester demam.
Perlahan-lahan, tangan yang menutupi bagian dahi tempat di mana seharusnya plester ditempelkan berhasil dipindahkan. Lebih parah daripada di bagian betis, dahi Hyunjin panas sekali. Mungkin temperaturnya di atas 38°. Tidak ada termometer untuk memastikan, tetapi memang sangat jelas kalau dia demam tinggi. Mengapa di saat seperti ini dia justru mengusir semua orang? Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk?
Yerim tengah menempelkan plester itu, saat ketakutannya terjadi. Tangan yang baru hendak bergerak itu dicengkeram dengan kuat.
"Kau mau apa?"
Yerim meringis keras. Pemuda itu serius dengan menyakiti tangannya. Gadis itu sedikit. Bukan pertama kali dia mengalami hal ini. Tetapi bersama Hyunjin, rasanya berbeda. Aura mencekam itu menakutkan, tetapi masih bisa ia kendalikan. Dia punya pengalaman yang lebih buruk daripada yang ini.
"Kau demam tinggi." Yerim mengangkat plester yang ia pegang. "Aku bermaksud memberikanmu ini."
Hyunjin melirik kecil pada plester itu, tetapi dia tidak terkesan. "Aku tidak memintamu melakukan itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
THE GAMBLER 2: Big League🔞 | TXT & EN-
Fanfiction🚫PLAGIAT ADALAH TINDAKAN KRIMINAL🚫 HOTTER, BADDER, BRAVER Kim Yerim bersama kawan-kawan barunya memutuskan untuk membalas dendam pada orang-orang jahat di masa lalu. Namun, akankah semua berjalan sesuai rencana? .Kim Yerim (OC) .Lee Heeseung (ENHY...