KENOPSIA

14 0 0
                                    

            Setelah pertemuan gue sama dia kemaren, jujur gue nggak nyangka lebih cepet dari perkiraan gue sebelumnya, tapi gue bersyukur dia baik- baik aja. Seperti saat ini gue udah ada dikampus untuk melaksanakan OSPEK, yang akan dilaksanakan selama seminggu. Selama seminggu ini bang Ali selalu jemput gue dan kak Prilly, dan selama seminggu ini dia selalu mencairkan suasana, dengan ke tengilan nya, gue tau dia nggak inget gue, atau kenangan kami. Namun seiring berjalan waktu gue sama dia sama dekat, walau tidak seperti dulu.

Hari ini terakhir gue ospek, dia menghampiri gue untuk makan bersama. Selama kami berjalan di lorong menuju kantin, dia melakukan sesuatu yang membuat gue terkesiap, sesuatu yang pernah dia lakukan waktu kecil. Setiba nya di kantin, gue lihat bang ali dan kak prilly duduk terpisah di satu meja, tak lama kemudian gue dan rey tiba di meja mereka. Seperti biasa rey selalu menggoda kak Prilly dengan Ketengilan nya. " siang kakak ku sayang yang cantik banget, tumben nih diam aja, biasanya udah pesan makan nih." Kata Rey. " Eh tumben nih biasa nya bang ali udah pesan makan, kok ini belum sih." Sambung Rey. " Eh jangan.. jangan nungguin pangeran ya yang pesan makanan, hahahahha." Katanya. Akhirnya bang Ali menimpali kata-kata Rey. "eh apaan dah rey, Ngak kok, ini baru mau pesan makan ." Katanya dengan nada dingin. "Santai dong bang, jangan nge gas terus. Lo lagi ngapa dah, sensi banget, PMS ya?" Kata Rey menimpali. "nggak usah pura pura ngak tau deh rey." Kata ali. " Ih, bang gue emang ngak tau apa apa ya." Kata rey. Kemudian Ali memanggil salah satu pelayan, untuk memesan makanan. "Pril, mau pesan apa?" kata Ali. " Gue mau pesan salad sama air putih aja deh li." Kata prilly. " Nggak boleh, lo harus makan nasi." Kata Ali peduli. " Peduli apa lo, suka suka gue, makan nasi kek, salad, bakso.kenapa jadi lo yang ribet."kata prilly sewot. " mba pesan ayam goreng sama nasi, dan jeruk hangat ya, tanpa sambel ." Kata Ali. " terserah li. Ujung ujungnya juga gue makan." Kata prilly diam diam nahan senyum. " Ehm... ehmm ehmm, ciee cieee masih peduli nih,padahal lagi diam diam an." Kata rey dengan tengilnya. " Lo beruntung deh kak, orang yang lo sayang masih peduli sama lo, meski sikapnya berubah, nggak kayak gue" kata shara dengan gamblangnya. " Zia..." kata Prilly menyadarkan shara. " Eh eh ini lagi ngomongin siapa?'' kata rey. Sesaat ali dan prilly melirik kearah rey. " bukan siapa siapa kok rey." Kata ali mengalihkan Suasana. "Zia mau pesan apa dek?" kata Ali ke Shara. " gue samain aja bang sama kak prilly, tapi gue minum nya es.-" kata Shara. "es jeruk tanpa gula mba, sambal dipisah." Kata rey menyambung ucapan shara tanpa dia sadar. Sesaat semua hening, mereka kaget rey tau semua makanan kesukaan shara. Rey yang menyadari keadaan tiba- tiba hening pun bingung dan bertanya kepada abangnya " kenapa sih diam. Emang Gue salah ngomong ?" katanya belum sadar. " Rey kok lu tau semua kesukaan zia, padahal gue sama prilly aja lupa." Kata Ali pura pura ngak tau. " Eh itu kesukaan lo sha, padahal tadi gue asal ngomong aja loh?" kata rey. " Eh iya rey, itu semua kesukaan gue kok, lo ngak salah." Kata shara menahan senyum. Setelah makanan tiba mereka makan dengan hening.

3 bulan kemudian, semua berubah, Bang ali mulai menjauhi Kak Prilly, bukan hanya itu aja, sifat raja pun juga berubah akhir akhir ini. Seperti hari ini gue pulang terlambat, setelah ikut kegiatan organisasi dan bertemu dia di parkiran, biasanya dia menawari untuk pulang bareng namun kali ini berbeda. Setiap gue ketemu dia, gue selalu senyum, namun dia membalas dingin dan lekas pergi seolah olah dia tak kenal gue. Gue bingung kenapa dia berubah, apa gue salah selama ini sama dia. Gue lihat dia di lapangan sedang bermain basket, gue menghampiri dia untuk bertanya kenapa dia berubah?. " Rey... tunggu, gue mau nanya sama lo?" kata shara menahan rey untuk berlalu. " Gue...," (Nunjuk dirinya sendiri). " lo kenapa berubah. Gue salah apa sama lo ya." "gue ngak berubah kok bel. Ini gue yang asli? Lo tadi nanya kan, lo salah apa? Salah lu besar zia" kata Rey. "Mulai sekarang lo ngak usah manggil gue, lupain gue sebelum lo nyesel." Kata rey sambil keluar kearah ruang ganti. "Kenapa, rey, ngomong gitu ya." Kata bella bingung. " Kesalahan besar apa yang gue lakuin? yang buat rey marah sebesar itu ke gue." Kata bella dalam hati bertanya-tanya. Rey pergi dari ruang ganti, menuju ke suatu tempat.

Di suatu tempat terlihat sosok rey yang sedang membuat rencana jebakan untuk prilly dan bella. Dia berencana mengundang prilly dan bella di sebuah rumah tua. Di Rumah tua itu, dia sengaja membuat ancaman untuk menyandra prilly agar Shara menyerah dan mengaku semua kesalahan yang dia lakukan ke Nara. Dia ingin membalas Nara dengan cara membunuhnya, agar dendamnya terbalas. Akhirnya rey menemui shara dan mengatakan agar dia dan sepupu nya datang ke rumah tua di dekat danau malam ini, jika mereka ngak datang akan ada kejutan lain untuk shara.

Akhirnya sore itu, shara menelpon bang ali dan menceritakan semua rencana rey, tanpa sepengatahuan prilly dan rey. Malam pun tiba, Ali menjemput prilly dan shara dari rumah menuju rumah tua dekat danau. Di rumah tua, rey telah menyiapkan makan malam untuk mereka tanpa dia tau abang kesayangan nya ikut bersama mereka. Mereka semua telah tiba di rumah tua itu, tanpa mereka menyadari jika di dalam rumah tua itu, rey menyiapkan beberapa preman untuk membunuh shara, kapan saja. Saat mereka masuk ke rumah tua itu, semua preman sudah berada di posisi mereka. "Wow kalian akhirnya datang juga." Kata rey, dia terkejut saat menyadari abang nya ada bersama mereka. Tiba –tiba terdengar suara tembakan yang menuju ke arah shara, namun sebelum mengenai shara, prilly menukar posisi nya dengan shara. "Zia, dek awas..." kata prilly mendorong shara ke belakang . "arghhhhhhhhhhhhhhhhhh................" Kata prilly teriak menahan sakit di punggungnya. Shara dan ali yang baru menyadari semua itu terkejut, dan menghampiri prilly yang tengah kesadaran. Di tengah kesadaran yang menipis, prilly memberi pesan kepada mereka semua yang disana. Di tengah ke kalutan mereka, prilly pingsan, Ali dan Shara pergi menuju mobil untuk membawa prilly ke Rumah sakit, meninggal kan Rey dengan penyesalannya. Di Tengah jalan menuju mobil shara, berbalik arah dan menatap rey dengan tatapan yang tak bisa diartikan. " Raja lu akan nyesal suatu saat nanti." Kata shara menahan gejolak di dada nya. Akhirnya Mereka pergi kerumah sakit.

Rumah sakit, ali berlari sambil menggendong prilly, shara memangil seoarang perawat. Perawat menghampiri mereka dengan membawa bangkar pasien menuju Ruang UGD. Di tengah ke gentingan itu, Rey datang menghampiri mereka, terlihat kondisi rey rapuh. Bella menyadari kehadiran rey, lalu menghampiri nya dan membawa ke tempat sepi

Seperti Darah Tak Merindukan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang