Chapter 17 : Aku, Vallen yang baru.

13 6 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kamu yakin dengan keputusanmu?" tanya Raja, meragukan keputusan yang Vallen buat.

Vallen mengangguk kecil.

Raja memejamkan matanya, menghembuskan nafas, "Baik. Salah satu anak Duke wilayah Severath juga melanjutkan hidupnya di wilayah manusia. Pergilah ke sana, dia akan membantumu."

"Terimakasih, Ayah." Vallen mendekati Raja, "Bisakah aku memelukmu?"

Setidaknya Vallen melakukan ini untuk menyiratkan bahwa ia benar-benar sudah memaafkan sang Raja.

Awalnya Raja terlihat segan tetapi kemudian tertawa kecil dan menerima ajakan pelukan darinya, "Mengingatkan saya pada tingkahmu semasa kecil, Vallen."

"Pasti dulu aku menggemaskan," Celetuk Vallen, merasakan usapan lembut pada pucuk kepalanya.

"Menggemaskan," balas sang Raja, hatinya menghangat. Ia menyesal baru membicarakan semuanya sekarang. "Baik, bersiap-siaplah. Ayah akan mempersiapkan pasokan darah untuk kalian."

Vallen mengangguk, "Terima kasih. Tolong ingatkan Shenna untuk mengabariku ketika ia menikah dengan Putra Mahkota."

.
.
.
.

Vallen berjalan riang menuju perpustakaan.

Kamu senang?

Menurutmu, pangeran? Rasanya jiwaku seperti kembali menjadi anak-anak.

Memangnya dulu umurmu berapa?

Rahasia. Jangan ungkit tentang umurku.

Sesampainya di perpustakaan, Vallen segera mendekati Ash yang sedang membaca buku. Hati Vallen terasa berdebar, ia baru merasakan indahnya memiliki keluarga yang harmonis.

"Ayah mengizinkan kita-" Vallen duduk, menatap Ash, "Kau serius ingin ikut denganku?"

Ash mengangguk, "Tentu. Bisakah kamu memanggilku 'Kak' mulai sekarang? Seperti saat itu? Kamu menggemaskan ketika memanggilku dengan panggilan 'Kak'."

Vallen menatap datar Ash, ia masih belum terbiasa. Bahkan di Klan Yami dulu, ia tak pernah sedekat ini dengan saudara-saudaranya. Mereka sibuk dengan pencapaian untuk menjadi yang terkuat.

"Aku usahakan," balas Vallen. Ia mengambil buku catatan milik Ash sekaligus bolpoin bulunya, "Pinjam."

Vallen memasukkan ujung bolpoin itu pada tinta dan mulai menggoreskannya ke atas kertas.

Lost Grace In a Complex World [Terbit].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang