32 - Akhir? [END]

3.5K 258 14
                                    

Tangan Carma mengcekik Selena semakin kuat nafasnya ikut terpenggal.

"J-jangan m-mendekat." Perintah Carma yang mengusir Lorenzo dengan mata yang memerah.

"CARMAAAAA!!!!!!!!!!" Teriak Lorenzo frustasi.

"Carma, lepaskan Selena!! Aku berjanji akan menuruti semua keinginanmu." Janji Lorenzo.

Nafas Carma semakin tersenggal, "sam-pai a-khir kau te-rus melindunginya. Se-mua yang ingin aku lakukan te-lah kulakukan." Air matanya mengalir begitu saja, ia telah melakukan semua yang ia inginkan.

Sampai di detik terakhir Carma tidak tau bahwa ia adalah orang yang paling beharga di mata Lorenzo.

Bulan terakhir telah meredup untuk selamanya. Dunia ini begitu gelap gulita, tidak ada lagi cahaya di dunia ini dan balas dendam.

Lorenzo berusaha mencari keberadaan Carma dengan keadaan gelap gulita, "LAUTT!!!!! DENGARLAH PERINTAHKU, CARI KEBERADAAN CARMA DAN BAWA KEHADAPANKU." Titahnya, laut begetar mengikuti perintah tuannya dan membawa Carma ke pelukannya.

"Jika kau benar-benar ingin meninggalkanku, kau harus melakukannya dengan benar dan jangan meninggalkan kenangan apapun." Lorenzo melihat kearah tangan kanannya yang memakai gelang merah pemberian Carma dan sesaat setelah itu ia mengeluarkan kristal merah pemberian Carma.

"Langit, dengarkan aku. Mungkin ini adalah pemintaan pertama dan terakhirku. Jadi, aku mohon kabulkan permintaanku yang sulit ini." Mohon Lorenzo sambil mengelus rambut Carma dengan lembut.

"Aku ingin sekali mengembalikan waktu dan hidup bersamamu kembali. Tapi aku tau, kau pasti akan tetap membenciku jika aku berada disampingmu. Karena itu aku mohon, kembalikan cahaya dan nyawa wanita yang aku cintai ini. AKU AKAN MENGORBANKAN NYAWAKU UNTUK MENEMBUS SEMUA KESALAHANNYA." lanjut Lorenzo, kristal merah lansung bersinar dan pemohonannya terkabul.

Cahaya dari langit menerangi dunia dan bersinar tepat diarah dewa laut. Carma menerjapkan matanya, menyesuaikan dengan cahaya yang terpantul dimatanya.

"Apakah aku berada di surga? Tapi, sepertinya tidak mungkin setelah apa yang aku lakukan." Carma menatap kearah seorang pria yang memeluknya dengan kuat.

"S-syukurlah." Lorenzo mengelus pipi Carma yang ternoda karena darah yang mengalir keluar dari mulutnya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Carma yang melihat Lorenzo dengan darah yang mengalir tanpa henti.

Senyuman terukir diwajah dewa laut, ia mengangkat tangannya dengan semua kekuatan yang tersisa dan mengambil sebuah surat yang ia selipkan di bajunya.

"Untuk-mu," katanya dan memberikan suratnya kepada Carma. Ia juga mengambil gelang merah yang ada di tangan kanannya.

"A-ku me-makai-nya di menit terak-hir hi-dupku, apa-kah kau akan me-maafkan semua kesa-lahanku?" Tanya Lorenzo dengan rasa sakit yang menancap di setiap tubuhnya.

Carma membuka surat dari Lorenzo dan air matanya lansung menetes. "Apakah dari awal ini untukku?" Tanya Carma.

Lorenzo menggangguk, "m-maaf, karena a-ku be-gitu penge-cut." Lanjutnya.

"S-sejak a-wal bahkan s-sampai nafasku berhenti, aku t-tidak pernah sekalipun t-tidak mencintaimu" Sambung Lorenzo yang kembali memuntahkan darah.

"Tidak, berhentilah berbicara. Aku tidak mau mendengarkannya. Aku akan menyelamatkanmu" Ucap Carma yang memeluk Lorenzo dengan erat.

Lorenzo menatap kearah Carma dan tersenyum, "aku mencintaimu." Kalimat yang selama ini tidak berani ia ungkapkan. Akhirnya ia keluarkan di detik terakhir kehidupannya.

Carma menangis sejadi-jadinya, pembalasan yang ia lakukam selama ini benar-benar hanya karena kebodohannya. Carma melihat kearah bekas luka yang ada di tangan Lorenzo karena gelang yang ia berikan meninggalkan jejak begitu dalam.

Semuanya berakhir bagaikan sebuah tali merah yang diputuskan begitu saja. Begitulah cerita Carma dan Lorenzo diangkat sebagai sejarah dan dikenang.

****

700000 tahun telah berlalu semenjak kisah mereka terjadi dan kejadian mereka diangkat sebagai sejarah terkelam. Cinta yang membuat dunia merasakan akibatnya.

"Lalu guru? Apa yang terjadi dengan dewi karma?" Tanya seorang anak kecil dengan polosnya yang mendengar cerita dari gurunya.

"Dewi karma membawa dewa laut ke jurang penghancur. Ia melompat kedalam jurang penghancur sambil memeluk dewa laut dengan erat. Sambil berkata,..."

"Aku akan membuat ini menjadi akhir dari semua cerita menyakitkan ini dan setelah apa yang aku lakukan sudah pasti aku akan di binasakan dan tidak bisa bereinkarnasi lagi. Aku harap di kehidupan berikutnya kau bisa hidup dengan bahagia, Lorenzo." Carma memeluk Lorenzo dengan erat sambil loncat ke jurang penghancur, ia menangis sambil tersenyum di akhir hidupnya.

*****

Hello gaes, gimana ni ceritanya? Hehe, btw cerita ini uda end yaaaa.... See you gaes in another ceritaa. Love kalian banyak-banyak 💕💖❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

C A R M ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang