S2 (Bab 49)

5.1K 415 14
                                    

" kenapa om bicara seperti itu? " Sena yang terkejut masih berharap jika papa Tristan hanya salah bicara dan akan segera menarik ucapannya

" Karena itu faktanya " Jawab nya dengan wajah tersenyum

Saat perhatian semua orang masih tertuju pada permainan musik Tristan dan Fiona

Papa Tristan justru menghampiri Sena untuk mengucapkan kata-kata ini

Sena masih menatap papa Tristan dengan wajah tak percaya

" Lihat sekitar mu, apa kamu merasa pantas berada diantara orang-orang ini?"  Tanya nya datar

" Apa maksud om bicara seperti ini? "

" Dilihat dari sisi mana pun, kamu sama sekali tidak pantas bersanding dengan putra saya, saya heran, entah bagaimana lagi kami harus menghina keluarga kalian, apa meniadakan pesta pertunangan belum cukup untuk menyadarkan kalian ? " Tanya papa Tristan yang bahkan tidak berniat menyembunyikan kebenciannya

" Jika keluarga om begitu tidak menyukai saya, lalu mengapa kalian menyetujui keputusan Tristan untuk melamar saya? "

" Kamu tentu tahu sifat Tristan yang keras kepala, jika kami tidak bisa meyakinkan Tristan, setidaknya kami harus meyakinkanmu kan " Katanya sambil menyeringai

" Jika saya menjadi kamu, saya bahkan tidak akan datang kesini " Dia member jeda dalam ucapannya

"jadi, entah mengapa kamu masih berdiri disini "

Sena bagai dihujani ribuan pisau saat itu, walau terasa sakit namun ia harus menahan air matanya

Saat ini dia sedang di usir secara terang-terangan

Tanpa mengatakan apa2 lagi, Sena segera mengambil tasnya dan pergi dari sana selagi Tristan masih dikerumuni banyak orang didepan sana

Pelupuk matanya sudah penuh dengan air mata, namun ia berusaha menahannya, setidaknya sampai ia bisa keluar dari kediaman tante Tristan tersebut

Setelah keluar dari sana, buru-buru Sena memesan taksi online dan pulang kerumah, akhirnya tangisannya pecah didalam mobil

Sena yang tiba-tiba pulang dalam keadaan menangis tentu saja menarik perhatian mami dan kakaknya saat itu

" Sen, Sena kenapa? " Tanya mami yang segera mengikuti sena yang masuk ke dalam kamar , begitu juga Reina, ia juga segera menghampiri Sena yang sedang menangis tersedu-sedu

Sena yang merasa sangat terhina saat itu, langsung menceritakan apa yang terjadi

" Apaa?? Kurang ajar banget ya keluarga itu?, kalau mereka ga suka harusnya jangan datang untuk ngelamar anak orang " Selanjutnya mami langsung mengeluarkan kata-kata umpatan hingga Sena selesai menangis

Reina di sisi mami juga tak diam saja, begitu ayah mereka pulang, Reina lah yang pertama menceritakan segalanya

Ayah Sena begitu marah, dan langsung memutuskan untuk membatalkan pertunangan itu dan meminta Sena mengembalikan cincin berlian yang diberikan oleh Tristan pada Sena saat pertunangan

Bahkan Sena, mengambil sebuah keputusan nekat dalam kemarahannya hari itu

" Karena saudara2 kita udah pada tahu kalau aku bakal nikah dalam waktu dekat, aku tetap mau nikah, walaupun bukan dengan Tristan " Ucap Sena dingin

" Sen, walaupun kamu sekarang lagi kecewa sama keluarga Tristan, tapi kamu ga boleh ambil keputusan gegabah begini, ini soal masa depan kamu " Ucap Reina yang kembali pada akal sehatnya

" Kakak kamu bener Sen, mami ga masalah kalo kamu ga jadi nikah, dari pada menikah sama keluarga yang benci sama menantu nya " Ujar mami

" Engga, aku bakal tetap nikah, jadi Tristan ga akan punya alasan lagi untuk ganggu aku "

Author kualat : masuk kedalam wattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang